kasus HIVAIDS 49,57 berada pada rentang umur 20-29 tahun. Sementara 29,84 rentang umur 30-39 tahun dan 8,71 pada usia antara 40-49 tahun.
17
6.2.2. Agama ABK
Proporsi agama ABK yang mengikuti skrining HIV di klinik VCT KKP Belawan tahun 2006-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Agama ABK Yang Mengikuti Skrining
HIV di Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008
Dari gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi agama tertinggi adalah agama Islam
63,7 dan terendah agama Budha 2,4. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara agama dengan kejadian HIV AIDS, namun hanya menunjukkan ABK yang mengikuti skrining di
klinik VCT KKP Belawan mayoritas beragama Islam. Umumnya, sekitar 85,6 pekerja di pelabuhan di Seluruh Sumatera adalah suku
Melayu. Kita ketahui bahwa suku Melayu 92 Beragama Islam.
7
6.2.3. Suku ABK
Universitas Sumatera Utara
Proporsi suku ABK yang mengikuti skrining HIV di klinik VCT KKP Belawan tahun 2006-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.3. Diagram Bar Distribusi Proporsi Suku ABK Yang Mengikuti Skrining
HIV di Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008
Dari gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi suku tertinggi adalah Suku Melayu
33,6 dan terendah Suku Minang 5,1. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara suku dengan kejadian HIV AIDS, namun hanya menunjukkan ABK yang mengikuti skrining di
klinik VCT KKP Belawan mayoritas bersuku bangsa Minang. Umumnya, penduduk pesisir yang tinggal di daerah pelabuhan adalah suku Melayu.
Sekitar 76,2 penduduk yang tinggal di sekitar pelabuhan adalah suku Melayu.
7
Universitas Sumatera Utara
6.2.4. Pendidikan ABK
Proporsi pendidikan ABK yang mengikuti skrining HIV di klinik VCT KKP Belawan tahun 2006-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Pendidikan ABK Yang Mengikuti
Skrining HIV di Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008
Dari gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi pendidikan tertinggi adalah SLTA
52,2 dan terendah tidak tamat sekolah SD 6,8. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara pendidikan dengan kejadian HIV AIDS, namun hanya menunjukkan ABK yang
mengikuti skrining di klinik VCT KKP Belawan mayoritas berpendidikan SLTA. Menjadi ABK tidak memerlukan keterampilan khusus dan juga tidak memerlukan
pendidikan yang tinggi. Jadi kebanyakan ABK hanya berpendidikan SLTP ataupun SLTA.
Universitas Sumatera Utara
6.2.5. Status Perkawinan ABK