para pihak sesuai dengan ketentuan-ketentuan syarat-syarat yang telah disepakati bersama.
E. Metode Pembayaran dalam Perdagangan
1. Cara Pembayaran Pada Umumnya Mengenai hal pembayaran, biasanya telah disepakati dalam perjanjian
perdagangan antara penjual dan pembeli. Cara pembayaran itu, antara lain:
106
a. cara pembayaran yang paling lazim dipergunakan dalam jual-beli
perusahaan adalah pembukaan kredit berdokumen atau LC Letter of Credit oleh bank devisa atas permintaan pembeli yang ditujukan
kepada penjual dan dikirim melalui bank korespondennya yang disebut advising bank. Istilah Kredit Berdokumen mempunyai pengertian
bahwa bank devisa pembeli menjamin pembayaran harga barang sebagaimana yang telah diperjanjikan dengan syarat penjual
menyerahkan beberapa dokumen yang sudah ditentukan dalam LC kepada bank devisa pembeli, sedangkan pembayaran terjadi dengan
cara penjual menerbitkan wesel atau dengan cara lain. b.
cara “Cash Payment”, yaitu pembayaran yang dilakukan oleh pembeli secara tunai kepada penjual tanpa menggunakan LC atau yang
lainnya. Uang itu disetorkan melalui advising bank penjual.
106
H.M.N.Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Hukum Jual Beli Perusahaan, Jakarta, Penerbit Djambatan, 1992, hal.30
Universitas Sumatera Utara
c. cara “Cash Devisa”, yaitu penjual memberi kredit kepada pembeli,
yang mana harus dibayar kembali oleh pembeli dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian jual-beli
perusahaan. Pembayaran ini juga harus melalui bank devisa. 2. Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Di dalam perdagangan internasional, terdapat beberapa cara metode pembayaran type payment.
107
- Importir percaya bahwa eksportir akan mengirim barang.
a. Advance Payment atau Cash in Advance Advance Payment berarti pembayaran di muka. Pembayaran dilakukan
sebelum barang dikirim. Sama saja importir memberikan kredit kepada eksportir untuk mempersiapkan barang, karena importir pembeli yang
membayar harga barang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum barang diterimanya. Syarat-syarat:
- Importir yakin bahwa negara eksportir tidak melarang ekspor setelah
barang dibayar. -
Negara importir tidak melarang pembayaran di muka. -
Importir mempunyai likuiditas
108
Pembayaran di muka dapat dilakukan dengan cek yang cukup atau memperoleh
modal kerja melalui fasilitas ekspor.
109
107
, Banker Draft, Mail Payment Order, Cable Payment Order, International Money Order.
http:S1manajemen.multiply.comjournalitem41
108
Likuiditas: Kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya, Ibid.
109
Cheque: surat perintah yang ditujukan kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang tertulis dalam surat itu dan merupakan alat pembayaran, J.C.T.Simorangkir, dkk, Op.Cit., hal.26
Universitas Sumatera Utara
Di sini, ada unsur kepercayaan yang paling tinggi dari pihak pembeli importir dan risiko berada pada pihak importir karena dia yang
melakukan pembayaran terlebih dahulu, baru kemudian barang datang. b. Open account
Open account berarti pembayaran kemudian. Ini merupakan kebalikan dari advance payment. Barang-barang yang akan dibeli, dipesan terlebih
dahulu, barang dikirim, diterima importir, kemudian barulah importir membayar harga barang tersebut. Disebut Open Account karena belum
dilakukan pembayaran selama barang belum diterima atau belum jatuh tempo. Risiko berada pada pihak eksportir, karena barang dikirim dan
belum dibayar. Open Account terjadi apabila:
- Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir.
- Barang-barang dan dokumen dikirim langsung kepada pembeli.
- Eksportir kelebihan dana
- Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang
melarangmenghalangi transfer dana c.
Consignment Consignment Konsinyasi adalah suatu keadaan dimana barang yang
diterima importir hanya berupa titipan dari eksportir. Importir menerima barang tersebut untuk kemudian menjualnya lagi kepada pihak ketiga
importir sebagai agen yang menjual kepada pihak ketiga. Setelah barang tersebut laku terjual dan harga barang telah dibayar oleh pihak ketiga,
Universitas Sumatera Utara
barulah importir membayar harga barang kepada eksportir. Eksportir tetap menjadi pemilik dan menanggung secara penuh risiko-risiko berikut:
- Modal terlalu lama tertimbun
- Tidak ada kepastian menerima pembayaran
- Dapat menjadi korban kenakalan importir
- Jika importir tidak membayar, maka tidak ada bukti untuk
menuntutnya di pengadilan Di dalam consignment, risiko bagi eksportir sangat besar.
d. Letter of Credit LC
LC atau Surat Kredit Berdokumen dianggap sebagai suatu cara pembayaran paling ideal saat ini. Kalau mengambil pengertian dari Kitab
Sucinya LC yaitu UCP 600 tentang definisi Letter of Credit, menyebutkan: “Credit means any arrangement, however named or described, that is
irrevocable and thereby constitutes a definite undertaking of the issuing bank to honour a complying presentation.” Anda bebas mengartikan dan
menginterpretasikannya sendiri, tetapi kurang lebih artinya sebagai berikut: “suatu bentuk perjanjian, apapun namanya dan penjelasannya,
yang tidak bisa diubah sepihak, yang menyebabkan suatu pengambilalihan mutlak dari bank penerbit jaminan untuk membayar presentasi dokumen
yang sesuai.”
110
JT. Sianipar S.E. memberi definisi tentang Letter of Credit sebagai berikut: “Letter of Credit LC merupakan suatu persetujuan atau surat perintah
110
Pasal 2 UCP Uniform Customs Practice for Documentary Credits 600, diambil dari: http:rahmanhakim.com?p=101. UCP adalah versi terakhir untuk pedoman umum internasional
best practice transaksi LC yang diterbitkan oleh ICC International Chamber of Commerce. UCP 600 berlaku efektif sejak 1 Juli 2007 menggantikan pedoman sebelumnya, yaitu UCP 500,
diambil dari: http:id.wikipedia.orgwikiLetter_of_credit
Universitas Sumatera Utara
untuk membayarkan uang dari seorang kepada orang lain dengan syarat. Biasanya surat perintah membayar ini datangnya dari pembeli untuk
penjual.”
111
LC adalah suatu alat atau surat yang dikeluarkan oleh suatu bank atas permintaan dan atas beban si pembeli. Dengan LC itu, bank tersebut
menyetujui bahwa wesel-wesel si penjual dapat ditarik atas bank itu atau bank lainnya yang ditunjuk dalam LC dan bahwa wesel-wesel
tersebut, jika memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam LC-nya akan dibayar sebagaimana semestinya dengan akseptasi danatau
pembayaran, yang terakhir ini bergantung kepada jenis-jenis wesel yang ditentukan dalam LC, yaitu apakah wesel-wesel itu adalah “time
bills of exchange” atau “bill of exchange payable on demand”. Kartono S.H. mengatakan:
112
suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu Bank atas permintaan importir langganan bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir di luar negeri
yang menjadi relasi importir itu, yang memberi hak kepada eksportir itu untuk menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan untuk
sejumlah uang yang disebutkan dalam surat itu. Seterusnya Bank bersangkutan menjamin untuk mengakseptir atau menghonorir wesel
yang ditarik itu asal saja sesuai dan memenuhi semua syarat yang tercantum dalam surat itu.
Amir M.S. menulis Letter of Credit atau biasa disingkat dengan LC adalah:
113
Dari definisi-definisi di atas dapatlah kita menarik kesimpulan bahwa Letter of Credit adalah suatu perintah order yang biasanya dilakukan
oleh pembeli importir yang ditujukan kepada bank untuk membuka LC agar membayar sejumlah uang kepada penjual eksportir.
114
111
JT. Sianipar, Asuransi Pengangkutan Laut Marine Insurance, bagian pertama, Jakarta, Penerbit PT.Asuransi Jasa Indonesia, hal.40, dalam H.Abdul Muis, Bunga Rampai Hukum
Dagang, Medan, Penerbit: Fakultas Hukum USU, 1990, hal.59
112
Kartono, Komentar Tentang: Surat Kredit LC, Letter of Credit, Konosemen BL, Bill of Lading, Wesel BE, Bill of Exchange, Dokumen-Dokumen lainnya, Cetakan I, Jakarta, Pradnya
Paramita, 1980, hal.9, dalam H.Abdul Muis, Ibid.
113
Amir M.S., Teknik Perdagangan Luar Negeri, Cetakan Kedua, Jakarta, Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1980, hal.23, dalam H.Abdul Muis, Ibid.
114
H. Abdul Muis, Ibid., hal.61
LC
Universitas Sumatera Utara
merupakan surat pernyataan dari bank bahwa jika di kemudian hari importir tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka bank siap
membayar impor
115
. Dapat diketahui bahwa LC merupakan suatu perintah dari pembeli importir kepada penjual eksportir dengan ketentuan pihak
penjual harus melengkapi syarat-syarat yang telah disepakati sebagaimana yang tertuang dalam kontrak penjualan sales contract; atau LC adalah
suatu surat kredit yang dikeluarkan oleh bank opening bank atas permintaan pembeli untuk diteruskan kepada penjual sebagai suatu
jaminan dari pembeli kepada penjual terhadap barang-barang yang dikirimkannya kepada pembeli.
116
Keuntungan bagi eksportir: Cara pembayaran dengan LC tentu saja tidak lepas dari adanya syarat
dan kondisi yang ditetapkan oleh pihak yang bersangkutan. Salah satu dari persyaratan itu ialah bahwa pembayaran, baru dapat dilaksanakan apabila
kepada bank telah diserahkan dokumen-dokumen yang secara formal telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam LC itu.
117
1. Menghilangkan risiko kredit
2. Mengurangi bahaya penundaan pembayaran karena pengendalian
nilai tukar atau tindakan politik lainnya 3.
Mengurangi ketidakpastian 4.
Terlindung dari risiko sebelum pengiriman 5.
Memastikan pembayaran atas produk Keuntungan bagi importir:
118
115
http:S1manajemen.multiply.comjournalitem41
116
Sentosa S. 2008, Op.Cit., hal.151
117
Op.Cit.
Universitas Sumatera Utara
1. Pembayaran dilakukan jika kondisi yang ditetapkan dalam LC
terpenuhi 2.
Setiap dokumen yang diperlukan telah diinspeksi secara teliti oleh orang yang berpengalaman
3. Importir dapat meminta jangka waktu pembayaran kredit yang
lebih baik 4.
Tidak ada pembekuan dana jika LC diubah menjadi cash in advance
5. Dalam hal dana sudah dibayarkan melalui bank, lebih mudah
menarik kembali dananya jika eksportir tidak mampu melakukan pengiriman yang pantas.
Kerugian bagi importir:
119
1. Syarat dan ketentuan yang berlaku di bank mungkin memberatkan
importir, misalnya karena importir dianggap belum bonafid atau nilai transaksi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
2. Tidak banyak bank yang dapat mengeluarkan LC, terutama di
masa krisis ekonomi. Jenis-jenis LC:
120
1. Documentary dan Non-documentary LC:
a. Documentary LC: yakni pembayaran LC yang dijamin dengan
dokumen. Sebagian besar LC berjenis ini yang berhubungan dengan
transaksi komersial. Biasanya terdapat kata-kata ‘accompanied
118
Ibid.
119
Ibid.
120
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
by’ di dalamnya. Surat wesel draft dari eksportir harus disertai dengan semua faktur, surat asuransi, invoice atau surat
tagihan dan sejenisnya. b.
Non-documentary LC atau Clean LC, biasanya untuk transaksi nonkomersial.
Dalam LC ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-
dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kwitansi biasa.
2. Revocable dan Irrevocable LC
a. Revocable LC
Revocable LC yaitu LC yang dapat diubah atau dibatalkan sewaktu-waktu oleh eksportir tanpa pemberitahuan lebih
dahulu kepada beneficiary. Dari ketentuan tersebut menunjukan bahwa suatu LC yang dapat ditarik kembali atau dibatalkan
tidak menciptakan suatu ikatan hukum antara pihak bank dan beneficiary. Sebenarnya, bentuk revocable ini kurang tepat
apabila disebut LC karena tidak memberikan jaminan bahwa wesel-weselnya akan dibayar ketika diajukan, mengingat
pembatalan mungkin telah terjadi tanpa pemberitahuan kepada beneficiary. Oleh karena itu, bentuk LC yang demikian kurang
disukai oleh penjual dan jarang dipergunakan. b.
Irrevocable LC
Universitas Sumatera Utara
Irrevocable LC yaitu LC yang tidak dapat diubah atau dibatalkan kecuali dengan persetujuan semua pihak terkait,
baik pembeli, penjual, maupun pihak bank yang bersangkutan. Selama jangka waktu berlakunya sebagaimana yang ditentukan
dalam LC, Issuing bank tetap menjamin untuk membayar, mengaksep, atau menegosiasi wesel-wesel yang ditarik atas
LC tersebut asalkan syarat-syarat dan kondisi yang ditetapkan di dalamnya terpenuhi.
3. Dilihat dari cara pembayarannya:
a. Payment LC: Pembayaran sebesar 100 dari nilai transaksi.
b. Acceptance LC: Pembayarannya melalui akseptasi atau
accepting bank yang ditunjuk oleh issuing bank untuk mengakseptasi draft atau bill of exchange yang diajukan oleh
drawer penanda tangan dan pengirim draft. c.
Negotiation LC: Pembayarannya melalui negosiasi dengan bank lain yang diberi kuasa untuk negosiasi dokumen ekspor.
Negotiating bank disebut dalam dokumen LC. Negot iation LC dapat berupa:
1 Restricted LC, yaitu LC yang menunjuk suatu bank tertentu yang dapat melakukan pembayaran, negosiasi atau
akseptasi. 2 Unrestricted LC, yaitu yang tidak membatasi bank yang
dapat melakukan pembayaran, negosiasi atau akseptasi
Universitas Sumatera Utara
pernyataan kesanggupan untuk membayar wesel pada hari gugur.
4. Confirmed dan Unconfirmed LC
a. Confirmed LC: LC yang harus dikonfirmasikan terlebih
dahulu oleh pihak ketiga yang disebut dengan confirming bank. Confirmed LC diperlukan jika antara issuing bank dan
advising bank belum saling mengenal atau bila terdapat bank lain confirming bank selain issuing bank yang ikut
memberikan jaminan pembayaran atas LC tersebut, biasanya yang diminta oleh issuing bank untuk menambah konfirmasi
pada LC yang diterbitkannya adalah advising bank. Confirmed LC ini dapat disebut juga dengan Confirmed Irrevocable LC.
b. Unconfirmed LC: LC yang kewajiban untuk memenuhinya hanya oleh issuing bank.
5. Sight dan usance LC: a.
Sight LC: yaitu draft yang harus dibayar pada saat ditandatangani yang pembayarannya dilakukan segera setelah
wesel diserahkan, disertai dengan dokumen-dokumen yang disyaratkan.
b. Usance LC: yaitu draft yang akan dibayar pada saat jatuh
tempo yang pembayarannya dilakukan pada suatu jangka waktu tertentu setelah wesel ditunjukkan atau barang
dikapalkan. 6. Transferable LC
Universitas Sumatera Utara
Yaitu LC yang dapat ditransfer kepada pihak penerima yang kedua. Dalam hal ini, eksportir bertindak sebagai perantara dari
supplier-nya, sedangkan transfer hanya dapat dilakukan sekali; atau Transferable LC merupakan suatu kredit yang memberikan
hak kepada beneficiary untuk meminta kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran atau akseptasi atau
kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi. 7. Back To Back LC
Dalam LC ini, penerima beneficiary biasanya bukan pemilik barang, tetapi hanya perantara. Oleh karena itu, penerima LC ini
terpaksa meminta bantuan banknya untuk membuka LC untuk pemilik barang-barang yang sebenarnya dengan menjaminkan LC
yang diterimanya dari luar negeri.
121
Back to Back LC ini dipakai dalam keadaan seperti halnya pada transferable LC, yakni suatu
transaksi dagang yang dilakukan dengan melalui pedagang perantara atau dalam keadaan dimana hubungan langsung antara
pembeli dan supplier tidak dimungkinkan oleh peraturan-peraturan negara yang bersangkutan.
122
Adalah suatu klausula yang memuat makna anticipatory yaitu menyangkut sesuatu hal yang sifatnya didahulukan. Adapun yang
didahulukan di sini adalah pembayaran atas LC oleh bank yang dilakukan sebelum dokumen-dokumen yang disyaratkan
8. Red Clause LC
121
http:id.wikipedia.orgwikiLetter_of_credit
122
http:one.indoskripsi.comnode1333
Universitas Sumatera Utara
diserahkan. Atas dasar inilah maka Red Clause LC termasuk dalam golongan yang disebut anticipatory credit.
123
Red Clause LC dapat juga berarti: LC yang memberi kuasa kepada Advising,
Negotiating atau Confirming Bank untuk memberikan pembayaran di muka, baik sebagian atau seluruh nilai LC kepada beneficiary
sebelum pengapalan barang, sehingga pembayaran atau penarikan hanya didasarkan pada “Simple Receipt”.
124
Green Ink Clause LC hampir serupa dengan red clause LC, yakni juga memberikan uang muka kepada beneficiary sebelum
pengapalan barang-barang dilakukan. 9. Green Ink Clause LC
125
LC ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada LC tersebut.
10. Revolving LC
126
Suatu jaminan khusus yang biasanya dipakai sebagai “stand by” oleh pihak beneficiary seller; eksportir atau bank atas nama
nasabahnya. Dalam hal ini, apabila pihak applicant buyer; importir gagal untuk melaksanakan suatu kontrak atau gagal untuk
membayar pinjaman atau memenuhi pinjaman lain, bank yang bersangkutan akan membayar kepada beneficary atas penyerahan
11. Stand By LC
123
Anticipatory credit: Letter of credit that allows its beneficiary to borrow against it before fulfilling its all
requirements, http:www.businessdictionary.comdefinitionanticipatory-
credit.html
124
http:brijakartaveteran.blogspot.com2009 11jenis-jenis-lc.html?showComment=1259621951257
125
http:one.indoskripsi.comnode1333
126
http:id.wikipedia.orgwikiLetter_of_credit
Universitas Sumatera Utara
selembar sight draft harus dibayar pada saat diajukan dan surat pernyataan dari beneficiary yang menyatakan bahwa applicant atau
kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang disetujui, membayar pinjaman atau memenuhi kewajiban lain itu.
127
Dengan demikian, fungsi LC:
128
a. untuk merealisasi ekspor
1. dari sudut eksportir:
b. sebagai jaminan barang yang diekspor akan dibayar
c. sebagai kredit dari importir
2. dari sudut importir: a. sebagai jaminan barang-barang yang dibeli dikirim disertai
semua dokumen b. sebagai alat bukti bank koresponden untuk melakukan
pembayaran kepada eksportir c. pembayaran dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dalam LC
Letter of Credit dapat juga berfungsi melancarkan arus barang dari daerahnegara surplus ke daerahnegara minus. Sebab, dengan adanya
LC, maka perdagangan menjadi lancar dan mudah dilaksanakan. e. Collection Draft Wesel Inkaso
Collection draft adalah sistem pembayaran yang merupakan modifikasi dari open account, dimana eksportir mempunyai pengawasan barang
sampai draftweselnya dibayar. Sementara barang dikirim, dokumen
127
Op.Cit.
128
Sentosa S. 2008, Op.Cit., hal.156
Universitas Sumatera Utara
kepemilikan masih menjadi milik eksportir dan baru dilepas setelah terjadi pembayaran. Dasar-dasar penyerahan dokumen:
129
Dokumen-Dokumen dalam Perdagangan - Document against Payment DP: Pembayaran baru akan dilakukan
oleh pembeli apabila pihak penjual telah menyerahkan dokumen yang telah disepakati dalam kontrak.
- Document against Acceptance DA: Pembayaran akan dilakukan oleh pembeli jika sejumlah dokumen telah diakseptasi oleh penjual
dan pembeli akan menyerahkan surat-surat berharga commercial papers seperti bill of exchange ataupun wesel-wesel langsung
lainnya.
Sebagai konsekuensi logis dari bentuk perjanjian dalam transaksi perdagangan yang adalah berbentuk formal, maka dibutuhkan sejumlah
dokumen untuk melengkapi persyaratan yang telah disepakati oleh para pihak sebagaimana yang dituangkan dalam kontrak perdagangan sales contract.
130
Secara umum, dokumen-dokumen tersebut yang lazimnya berlaku dalam perdagangan internasional, antara lain:
131
Konosemen adalah suatu surat yang bertanggal, dalam mana si pengangkut menerangkan bahwa ia telah menerima barang-barang
1. Bill of Lading BL BL adalah merupakan dokumen yang cukup penting dalam
transaksi perdagangan. Bill of Lading atau yang disebut juga dengan Konosemen, menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ialah:
129
Ibid., hal.140
130
Ibid., hal.141
131
Ibid., hal.142
Universitas Sumatera Utara
tersebut untuk diangkutnya ke suatu tempat tujuan tertentu dan menyerahkannya di situ kepada seorang tertentu, begitu pula
menerangkan dengan syarat-syarat apakah barang-barang itu akan diserahkannya.
132
Bill of Lading means a document which evidences a contract of carriage by sea and the taking over loading of goods by the
carrier, and by which the carrier undertakes to deliver the document that the goods are to be delivered to the order of a name
person, or to order, or to bearer, constitutes such and undertaking.
Sedangkan untuk pengangkutan melalui pelayaran internasional, yang dimaksud dengan BL adalah:
133
Dari kedua rumusan di atas, dapat dilihat bahwa BL adalah dokumen pengangkutan laut yang utama. Oleh karena itu, seringkali di dalam
BL ada klausul atau syarat-syarat, seperti: FOB, FAS, CIF, CF atau syarat-syarat sejenisnya.
134
Dengan demikian, Bill of Lading BL berfungsi:
135
a sebagai alat bukti adanya perjanjian pengangkutan antara pengirim
dan pengangkut sebagai kontrak antara pembawa dan pengirim, di mana pembawa menyetujui pengirim barang;
b sebagai alat bukti bagi pengirim bahwa barang sudah diterima oleh
pengangkut sebagai tanda terima bagi pengirim; c
sebagai alat bukti pemilikan hak lihat Pasal 510 KUHD; d
dokumen yang menentukan kontrol atas barang khusus negotiable BL
136
132
Pasal 506 KUHD
133
Article 7 United Nations Convention on The Carriage of Goods by Sea, 1978, dalam Sentosa S. 2008, Op.Cit., hal.142-143
134
Sentosa S. 2008, Ibid., hal.143
135
Ibid.
.
136
http:S1manajemen.multiply.comjournalitem41
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis BL:
137
2. Invoice Faktur 1 Straight dan Order BL
Straight BL: Untuk pengiriman barang kepada pihak tertentu, biasanya importir.
Order BL: Barang dikirim atas pesanan pihak tertentu. Barang tetap menjadi milik eksportir sampai dikuasakan kepada pihak lain.
2 On Board, Received for Shipment, dan Clean BL On Board BL: Menyatakan bahwa barang telah ditempatkan di
kapal. Received for Shipment BL: Menyatakan bahwa pembawa telah
menerima barang untuk dikirim. Clean BL: Menyatakan bahwa barang diterima tidak dalam
kondisi buruk atau rusak.
Dalam kamus istilah hukum disebutkan bahwa: Faktur adalah barang yang diserahkan atau dikirim yang juga berisi
tanggal dan harga, dalam perdagangan berarti suatu uraian dari barang-barang dengan perhitungan harga, yaitu suatu dokumen.
138
Atau, Faktur adalah pernyataan tertulis dari penjual kepada pembeli mengenai barang yang dijual, jumlah, kualitas, dan
harganya yang dapat dijadikan pegangan oleh pembeli untuk meneliti barang yang dibelinya invoice.
139
1 Commercial Invoice Faktur Komersial, yaitu faktur yang dibuat
oleh penjual sendiri, yang berisi uraian tentang barang-barang Invoice terdiri dari:
137
Ibid.
138
Fockema Andreae, Kamus Istilah Hukum Belanda-Indonesia, Edisi Bahasa Indonesia, diterjemahkan oleh Saleh Adiwinata, dkk, Bandung, Binacipta, 1983, hal.132, dalam Sentosa S.
2008, Op.Cit., hal.143
139
vibiznews.comglossary.php?front=F
Universitas Sumatera Utara
beserta harganya
140
disebut juga dengan Faktur Dagang: Faktur dalam perdagangan luar negeri, memuat keterangan tentang
barang dan transaksi yang dapat dijadikan dasar dalam penentuan pajak impor
141
2 Consular Invoice, yaitu faktur yang dibuat dan ditandatangani oleh konsul dagang dari negara pembeli importir yang
berdomisili di negara penjual . Faktur komersial berisi deskripsi barang
dagangan yang dikirim, meliputi: detil kualitas, harga per unit, total nilai, nama dan alamat eksportir dan importir, jumlah paket,
dan lain-lain.
142
, atau Faktur konsular adalah faktur yang berisi detil dan informasi yang berbeda dari suatu
negara ke negara lain. Faktur konsular harus ditujukan kepada kantor konsulat lokal di mana pengiriman ditujukan dan
berfungsi sebagai visa Faktur Konsular: Faktur yang turut ditandatangani atau disertai keterangan konsuler negara
pengimpor di negara pengekspor yang menyatakan bahwa data dalam faktur sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal itu
diperlukan oleh pemerintah negara pengimpor untuk mendapatkan data yang sebenarnya bagi penetapan bea dan untuk
keperluan statistik
143
140
Sentosa S., Op.Cit., hal.144
141
Op.Cit.
142
Ibid.
143
Ibid.
.
Universitas Sumatera Utara
3. Insurance Asuransi Insurance yaitu polis asuransi yang menguraikan bahwa barang
yang diangkut oleh pengangkut telah diasuransikan oleh pengirim.
144
Certificate yaitu suatu surat keterangan yang terdiri dari: Asuransi akan melindungi semua kiriman, sehingga tidak diperlukan
lagi asuransi untuk tiap-tiap barang secara individual. 4. Certificate
145
1 Certificate of Origin, yaitu suatu surat keterangan tentang keaslian
barang. Sertifikat ini dibuat oleh Kamar Dagang dari negara produseneksportir. Di dalam sertifikat ini dijelaskan
barangproduksi tersebut benar-benar hasil atau produksi dari negara tersebut, sehingga sertifikat ini secara tidak langsung
memberi jaminan atas kualitas barangproduksi kepada pembeli. 2
Certicate of Inspection, yaitu suatu keterangan tentang pemeriksaan atas barang tersebut. Sertifikat ini dibuat oleh
Independent Surveyor perihal barang bukti atau produksi yang dikirimdiekspor.Sertifikat ini sangat penting bagi pembeliimportir
karena memberi jaminan atas:
146
a. kualitas dan kuantitas barang
b. ukuran dan berat barang measurement weight c.
keadaan condition barang-barang d. mengenai pembungkusannya packing
144
Sentosa S. 2008, Op.Cit., hal.147
145
Ibid., hal.144
146
Radiks Purba, Pengetahuan Perdagangan Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Pustaka Dian, 1978, dalam Sentosa S. 2008, Ibid., hal.146
Universitas Sumatera Utara
e. banyak satuan dari masing-masing koli Collie adalah satu peti
karung, krat dan lain-lain muatan 5. Packing List Weight List
Packing List Weight List, yaitu surat keterangan yang berisi daftar barang yang dikirim beserta dengan jumlah barang tersebut.
Dengan demikian, fungsi dokumen-dokumen di atas adalah merupakan bukti tertulis bagi para pihak yang terlibat dalam transaksi perdagangan,
yakni penjual, pembeli, dan bank sebagai pihak ketiga dalam transaksi tersebut, yang mana perannya cukup penting dalam pembukaan LC
karena lembaga perbankan sebagai ujung tombak terdepan dalam hal pembayaran dan penerimaan dokumen.
147
F. Mekanisme Pembayaran dalam Perdagangan Nasional dalam Negeri