Perhitungan Jumlah Rit Penyaradan yang Diterima Jalan Sarad Pengukuran Kepadatan Tanah

23 4 Memulai pengukuran dengan terlebih dahulu menentukan titik ikat atau titik awal pengukuran titik awal pergerakan forwader ketika memasuki setting pemanenan. 5 Memperhatikan pergerakan forwarder dari titik awal sampai jarak tertentu hingga forwarder tersebut berbelok dan menandai titik belokan tersebut dengan pancang. 6 Membidik dengan kompas kemudian mencatat azimut yang tertera pada kompas dan mengukur jarak dari titik awal ke titik belokan forwarder dengan menggunakan meteran dan memasukkannya ke tally sheet tally sheet terlampir 7 Melanjutkan pengukuran pergerakan forwarder dari titik belokan ke titik belokan selanjutnya dengan cara yang sama sampai rit tersebut selesai. 8 Melakukan pengukuran untuk rit selanjutnya dengan cara yang sama sampai penyaradan di jalur sarad tersebut selesai dan pindah ke jalur sarad selanjutnya. 9 Menandai jalan sarad yang dilewati forwarder dengan pancang yang sudah disiapkan sebelumnya untuk tiap-tiap rit yang diterima jalan sarad. Hal ini untuk mempermudah dalam pengambilan contoh tanah tiap rit. 10 Kegiatan di atas dilakukan tiap hari sampai kegiatan penyaradan dalam setting pemanenan tersebut selesai. 11 Memplotkan data yang diperoleh ke dalam bentuk gambar kertas milimeter blok yang hasilnya adalah peta pola jalan sarad forwarder. 12 Dari peta tersebut dapat dilakukan perhitungan persentase luas areal terpadatkan jalan sarad terhadap luas total setting pemanenan dan persertase luas areal terpadatkan berdasarkan rit terhadap luas total setting pemanenan.

2. Perhitungan Jumlah Rit Penyaradan yang Diterima Jalan Sarad

Kegiatan ini dapat dilakukan setelah data pengukuran pemetaan pola jalan sarad forwarder diplotkan ke dalam bentuk peta. Tahap kegiatannya adalah sebagai berikut : 24 Gambar 3. Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian

3. Pengukuran Kepadatan Tanah

Pengukuran kepadatan tanah dilakukan setelah kegiatan penyaradan selesai. Kegiatan ini dilakukan di setting pemanenan yang sebelumnya telah ditandai untuk tiap-tiap rit yang dilalui forwarder pada saat memetakan pola jalan sarad forwarder. Contoh tanah diambil di jalan sarad yang dilalui forwarder tepat dibekas tapak roda kanan dan roda kiri forwarder baik untuk jalur serasah maupun jalur tanpa serasah. Contoh tanah diambil tiap rit dengan 10 ulangan dengan jarak ulangan 10 m dan diambil untuk tiga ke dalaman yaitu 0-5, 5-10, 10-15 cm. Diambil juga contoh tanah ditanah tidak terusik sebagai kontrol dan contoh tanah di jalan sarad yang akan ditanami tanaman cepat tumbuh dengan cara yang sama. Tahap-tahap pengambilan datanya adalah sebagai berikut : 1 Menimbang tabung silinder serta mengukur dimensinya dan menandainya dengan penomoran. Menggambarkan data yang diperoleh ke dalam kertas millimeter blok peta pola jalan sarad forwarder. Menandai dan membagi areal penyaradan jalan sarad berdasarkan jumlah rit yang diterima oleh jalan sarad tersebut. Menghitung persentase luas areal terpadatkan jalan sarad terhadap luas total setting pemanenan . Menghitung persentase luas areal terpadatkan jalan sarad berdasarkan jumlah rit terhadap luas setting pemanenan. Pengambilan data pola pergerakan forwarder dalam menyarad kayu. 25 2 Menandai titik titik pengambilan contoh tanah tiap rit dengan jarak 10 m sebagai ulangan. 3 Mengambil contoh tanah pada titik yang telah ditentukan, caranya dengan membersihkan permukaan tanah dari serasah, kemudian tabung silinder diletakkan tegak lurus dengan permukaan tanah dan ditekan perlahan lahan sampai seluruh tabung silinder masuk. Bila tanah terlalu keras maka tanah di sisi luar tabung silinder dilukai sedikit demi sedikit dengan menggunakan pisau sambil terus menekan tabung silinder. 4 Mengeluarkan tabung silinder dengan cara membersihkan tanah di sekelilingnya, kemudian bagian atas dan bawah tabung silinder diratakan dengan pisau dan ditutup agar kadar airnya tidak berubah. 5 Menimbang contoh tanah dengan tabung silinder untuk mengetahui berat contoh tanah basah. 6 Mengeluarkan contoh tanah dari dalam tabung silinder dan dimasukkan ke dalam plastik kemudian diikat rapat untuk dihitung berat contoh keringnya. 7 Meneliti sifat fisik dan kimia contoh tanah untuk mengetahui jenis tanah di laboratorium. 8 Mengeringkan dengan oven pada suhu 105 C sampai beratnya konstan. Selanjutnya dilakukan perhitungan kerapatan limbak, kadar air, dan porositas tanah. Gambar 4. Titik-titik Pengambilan Sampel Tanah Jalur serasah Jalur tanpa serasah Tanah tidak terusik 26

4. Perhitungan Nilai Kepadatan Tanah