Hipotesis Tindakan Rancangan Penelitian

2.4 Hipotesis Tindakan

1 Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media Audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA pada KD 8.2 tentang energi alternatif, KD 8.3 tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi gerak, dan KD 8.4 tentang konsep perubahan energi bunyi melalui alat musik di kelas IV SD 2 Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media Audiovisual dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA pada KD 8.2 tentang energi alternatif, KD 8.3 tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi gerak, dan KD 8.4 tentang konsep perubahan energi bunyi melalui alat musik di kelas IV SD 3 Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media Audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada KD 8.2 tentang energi alternatif, KD 8.3 tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi gerak, dan KD 8.4 tentang konsep perubahan energi bunyi melalui alat musik di kelas IV SD 64 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Wardhani 2008: 1.4 penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sedangkan Arikunto 2010: 130 menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Mengadopsi pendapat dari Kemmis dan Mc Taggart, Arikunto menyusun model PTK yang terdiri dari empat langkah dan pengulangannya, yang disajikan dalam bagan berikut ini. Gambar 3.1 Alur Langkah-langkah PTK Arikunto, 2010: 137 Perencana Pelaksana Pengamata Perencana Pengamata Pelaksana Refleksi Refleksi ? Berdasarkan gambar 5.1 terlihat bahwa PTK dilakukan dengan empat tahap dalam satu siklus dan akan berulang pada siklus berikutnya. Adapun tahap-tahap PTK dalam penelitian ini, yaitu: 3.1.1 Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan Penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan Arikunto, 2010:138. Sukmadinata 2012: 151 menyebutkan ada sembilan langkah yang harus ada dalam rencan penelitian tindakan, yaitu: 1 merumuskan bidang fokus penelitian; 2 mendefinisikan variabel; 3 merumuskan pertanyaan penelitian; 4 mendeskripsikan kegiatan atau inovasi; 5 menjelaskan keanggotaan tim peneliti;6 menjelaskan siapa-siapa yang akan diajak kerjasama atau membantu; 7 menyusun jadwal penelitian; 8 merumuskan sumber-sumber yang akan digunakan; 9 mengembangkan rencana pengumpulan data. Adapun secara lebih rinci Mulyasa 2011: 70-71 membagi tahapan perencanaan kedalam kegiatan-kegiatan, Tahap perencanaan dalam penelitian ini mencakup: a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas IV SD. b. Merumuskan indikator hasil belajar bersama kolaborator c. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, materi pembela- jaran, media Audiovisual, lembar kerja siswa, kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, kunci jawaban dan pedoman penilaian sesuai indikator dan ske- nario pembelajaran IPA pada KD 8.2 tentang energi alternatif, KD 8.3 tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi gerak, dan KD 8.4 tentang konsep perubahan energi bunyi melalui alat musik de- ngan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media Audiovisual berdasarkan indikator yang dirumuskan. d. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media Audiovisual, laptop, speaker, dan LCD Proyektor. e. Menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, dan catatan lapangan yang akan digunakan dalam penelitian. f. Menyiapkan kamera untuk merekam proses pembelajaran dan pelaksanaan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media Audiovisual. 3.1.2 Pelaksanaan tindakan Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan Mulyasa, 2011: 71. Dalam pelaksanaan peneliti harus taat pada apa yang sudah dirumuskan sebelumnya. Sedikit modifikasi diperbolehkan, selama tidak mengubah prisip. Pelaksanaan PTK dalam penelitian ini direncanakan dalam 3 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari satu pertemuan. Siklus I membelajarkan KD 8.2 tentang energi alternatif, siklus II pada KD 8.3 tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan energi gerak, dan KD 8.4 tentang konsep perubahan energi bunyi melalui alat musik.Siklus kedua dan ketiga yaitu melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus sebelumnya sampai mencapai indikator keberhasilan. 3.1.3 Pengamatan Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Ta- hap observasi ini berlangsung bersamaan dengan saat pelaksanaan. Tahap obser- vasi ini merupakan tahap mengamati pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Tahap ini dilakukan peneliti dengan cara mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya Arikunto, 2010: 19. Pengamatan dilakukan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk me- ngamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah dengan media Audiovisual. Peneliti menggunakan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, angket, catatan lapangan, dokumen serta lembar soal dalam pengumpulan data-da- ta di lapangan. 3.1.4 Refleksi Refleksi atau pantulan yaitu kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Menurut Arikunto 2010: 19 tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses serta hasil dari tindakan pada siklus pertama, mengidentifikasi dan mendaftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama, serta merancang perbaikan dan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

3.2 Siklus Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SDN 01 WATES SEMARANG

2 11 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SAVI DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

1 12 250

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 3 256

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 9 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 6 363

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308