Hasil Pengembangan struktur alternatif kapal pukat cincin di Naggroe Aceh Darusalam

86 2 Kuat tarik sejajar serat 500 kgcm 2 t, 650 kgcm 2 s. 3 Kuat tekan sejajar serat 410 kgcm 2 t, 533 kgcm 2 s. 4 Kuat geser 61 kgcm 2 . 5 Kuat tekan tegak lurus serat 200 kgcm 2 . Dari output package program didapat tegangan sebagai berikut : 1 Tegangan yang terjadi lentur, geser, axial, torsi. untuk kayu dan beton 2 Tegangan izin lentur, geser, axial, torsi. untuk kayu dan beton Output menunjukkan seluruh struktur beton tdak melampaui tegangan izin sehingga struktur lunas, linggi dan gading-gading dimensi dan mutu beton memenuhi syarat. Sedangkan gading-gading kayu, linggi haluan memenuhi syarat dimensi dan mutu kayu. Sedangkan sebagian kecil balok deck dan galar tidak memenuhi syarat tegangan terutama pada buritan. Hal ini disebabkan beban tersebut terkonsentrasi pada area tertentu menyebabkan beban kgm2 tinggi diterima oleh balok dan galar tersebut. Sebagian kecil struktur kayu nilai kelangsingan yaitu L K imin atau kLr 200. dengan L K adalah panjang tekuk sedangkan i =r adalah jari-jari gyrasi .k = koefisien tekuk.tergantung tumpuan yang diperhitungkan. Untuk mengatasi panjang tekuk diberi pengaku ntuk memperkecil panjang tekuk.

4.3. Hasil

4.3.1. Simulasi Komputer Pada output elemen forces area shell dan elemen forces frames didapat momen, geser, axial. Untuk mengetahui tegangan yang terjadi melampaui atau tidak tegangan izinnya dapat dilihat dari elemen stresses frame dan shell Output komputer sesuai tabel antara lain : 1 Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL dengan output kg-cm. 1 Kondisi pulang dengan muatan 100 1} Gaya pada lambung Tabel 20. Hasil Simulasi Gaya pada Lambung dengan Muatan 100 Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Beban pada Momenkgcm Geser kg Axialkg Tegangan cm 2 87 batang Shell Haluan 751 10235,89 9715,66 11570,20 33,63 Midship 238 70572,57 59595,53 129497 290,50 Buritan 192 54204,28 19353,29 249746 641,91 533 Frame Haluan 751 6172,99 6480,24 7404,96 19,66 Midship 238 75120,15 51390,49 81593,99 198,31 Buritan 192 36821,18 13167,3 249746 438,24 2} Gaya pada galar . Tabel 21. Hasil Simulasi Gaya pada Galar dengan Muatan 100 Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Beban pada batang Momenkgcm Geser kg Axial kgTegangankgcm 2 Shell Haluan874 -2070 -221,6 1816,24 377,35 Midship 848 9915 12,71 -57450,6 478,76533 Buritan 890 8435 -43,93 -43872,8 501,183533 Frame Haluan 874 1444 -155,67 1167,66 330,96 Midship 853 -4925 309,11 14955,57 109,84 Buritan 890 -5798 -340,07 29857,45 210,804 2 Berangkat dengan bekal penuh. 1} Gaya pada lambung Tabel 22. Hasil Simulasi Gaya pada Lambung dengan Bekal Penuh Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Beban pada batang Momenkgcm Geserkg Axial kgTegangankgcm 2 Shell Haluan 751 12961,74 4143,69 707,06 -58,95 88 Midship 238 60603,85 101779,9 878,1 106,643 Buritan192 20852,58 54677,78 72525,1 217,955 Frame Haluan 751 12824,43 4047,04 667,72 17,75 Midship 238 60727,97 101957,8 899,84 58,89 Buritan192 20349,97 80145,85 1 07380,1 72,41 2} Gaya yang diterima galar Tabel 23. Hasil Simulasi Gaya pada Galar dengan Bekal Penuh Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Beban pada batang Momen kgcm Geser kg Axial kg Tegangankgcm 2 Shell Haluan868 5422 -36,62 43872,1 10,04 Midship 814 -4070 316,39 25679,08 190,93 Buritan887 9104 -10,96 48067,18 400,56 Frame Haluan868 -1689 -159,64 -1224,37 10,20 Midship 814 -4068 316,39 25712,85 214,37 Buritan887 9111 91,11 48132,29 401,10 2 Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL dengan output kg-cm 1 Pulang muatan penuh 1} Gaya pada lambung Tabel 24. Hasil Simulasi Gaya pada Lambung dengan Muatan 100 Variasi Pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL Beban pada batang Momenkgcm Geser kg Axial kg Tegangankgcm 2 Shell Haluan751 13886 64545 5629,9 25,2807 Midship 238 70556 48238 76566 244,5 Buritan192 34619 12360 160042 405,165 Frame 89 Haluan751 8203,3 76,73 92,98 27,05 Midship 238 83299 566,76 904,24 288,61 Buritan192 40849 145,76 1889,2 485,65410 overstress 2} Gaya pada galar Tabel 25. Hasil Simulasi Gaya pada Galar dengan Muatan 100 Variasi Pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL Beban pada batang Momenkgcm Geser kg Axial kg Tegangankgcm 2 Shell Haluan 868 -14,57 -148,9 -1278 10,65 Midship 814 -40,43 302,39 22911 190,93 Buritan887 74,46 -8,31 42978 358,15 Frame Haluan 868 656,56 -0,64 -1521 11,88 Midship 814 4327,9 7,11 27072 179,15 Buritan 887 8768,4 -9,82 50732 330,95 Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL dengan output kg-cm 2 Berangkat dengan bekal penuh 1} Gaya pada lambung Tabel 26. Hasil Simulasi Gaya pada Lambung dengan Bekal Penuh Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL. Beban pada batang Momenkgcm Geser kg Axial kg Tegangankgcm 2 Shell Haluan847 1566,19 6472,34 55,1 -18,15 Midship 411 -31351,65 120556,88 6751,53 52,48 Buritan195 71371,3 139058,03 74225,98 238,05 Frame Haluan847 1651,86 6630,59 -159,98 -17,44 90 Midship 411 43053,35 71173,99 6868,43 -135,15 Buritan195 106121,02 99098,47 3208,23 274,07 2} Gaya pada galar Tabel 27. Hasil Simulasi Gaya pada Galar dengan Bekal Penuh Variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL Beban pada batang Momen kgcm Geser kgAxial kg Tegangankgcm 2 Shell Haluan868 -16,58 146,95 -293,52 2,35 Midship 814 43,96 6,62 26269,12 151,31 Buritan887 70,97 -8,88 2720,11 246,16 Frame Haluan868 -1506 -141,9 -1088,47 9,071 Midship 814 -3592 281,29 23268,2 193,99 Buritan887 8297 -9,85 43525,24 362,71 4.3.2 Sambungan antara beton dan kayu Perpaduan penggunaan material kayu dan beton untuk mengefisienkan penggunaan sumber alam yang terbatas dan memanfaatkan kelebihan masing- masing material dalam menghadapi atau menerima gaya yang bekerja pada kapal. Hubungan antara beton dan kayu harus kuat dan baik. Untuk menghasilkan sambungan yang kuat dan monolith maka baut untuk sambungan beton dan kayu dipasang sebelum beton dicor, sehingga untuk menyambung struktur kayu maka kayu tersebut terlebih dahulu dilubangi dan dipasang ulir atau kepala baut. Jumlah baut yang dipasang sebelum dicor disesuaikan dengan kebutuhan sambungan. Penggunaan beton K350 termasuk beton mutu tinggi, dianggap mudah didapat di berbagai tempat dan kedap air. Pada area yang akan dipasang baut maka sekitar area beton diberi pengikat dan penguat dengan memasang tambahan pembesian. Untuk mengurangi berat beton maka dilokasi yang gayanya relatif kecil maka beton bagian tengah dibuat hollow. Prinsip pengecoran harus tidak terputus pada pekerjaan berikut : 91 1 Lunas dan linggi belakang beton bertulang. 2 Gading-gading beton bertulang. Sambungan beton dan kayu yang diperhatikan adalah : 1 Lunas dan linggi haluan kayu. 2 Galar dan gading-gading kayu. 3 Gading-gading dan lambung. 4 Lunas dan lambung. 5 Linggi buritan dan lambung. Jarak antar baut sesuai dengan standar yaitu 3 kali diameter baut. Dalam hal ini penulis sudah memperhatikan tempat kecukupan lokasi penyambungan pada setiap sambungan. Panjang baut yang masuk beton dibuat lima centimeter atau minimal 13 dari tinggi beton dan hal ini dimasukkan juga pada perhitungan gaya izin cabut yang bisa diterima oleh baut. Pada sambungan beton dan kayu harus diperhatikan dengan baik supaya kerusakan bukan diakibatkan baut terlepas dari beton. Untuk menjaga menyatunya hubungan beton dan kayu maka kepala baut di pasang sebelum di diperhitungkan adalah : 1 Sambungan lambung kayu dengan gading-gading beton, galar kayu dan balok deck kayu sesuai detail I gambar 15. 2 Sambungan baut pada lambung diisi latek gambar 16. 3 Sambungan lunas beton dengan linggi kayu haluan dan lambung.sesuai detail II gambar 17. 4 Sambungan lunas beton dengan linggi buritan beton dan linggi poros beton sesuai detail III gambar 17. 5 Sambungan Lunas dengan Gading-gading Kayu gambar 18. Hasil perhitungan sambungan antara gading-gading beton dan lambung, sambungan gading-gading dan galar kayu dimensi lebar 8 cm, tinggi 15 cm dan sambungan lunas dan linggi haluan kayu dimensi lebar 25 cm, tinggi 35 cm diperhitungkan terhadap kayu tampang satu kayu kelas kuat 2 yaitu: S = 40 x d x bx 1-0,6 sin α ; atau S = 215 x d 2 x 1-0,35 sin α dan terhadap beton, gaya izin diambil nilai yang kecil dari 92 P geser = π x d 2 x 0,58 ’; P tumpu = d x t x 1,35 ’; dan P cabut = π x d x L x 0,7 √ bk Dimana : P adalah gaya yang dapat diterima satu baut pada beton S adalah gaya yang dapat diterima satu baut pada kayu b adalah lebar kayu d adalah diameter baut α adalah sudut kemiringan kayu L adalah panjang baut ’ adalah tegangan izin baut bk adalah tegangan beton karakteristik Perhitungan gaya maksimum yang dapat diterima baut sesuai hasil perhitungan dibawah ini : 1 Sambungan antara gading-gading beton dan lambung 1 Terhadap Kayu Merupakan sambungan tampang satu untuk kayu kelas 2 menggunakan D19. Maka gaya izin baut 505 kg. Merupakan sambungan tampang satu untuk kayu kelas 2 menggunakan D13. Maka gaya izin baut 236 kg. 2 Terhadap beton pakai baut St 37. Terhadap beton gaya izin baut D19 dengan baut St 37 adalah : 1} P geser =10.528 kg. 2} P tumpu =16.416 kg. 3} P cabut =754 kg. Terhadap beton gaya izin baut D13 dengan baut St 37 adalah : 1} P geser = 4928 kg. 2} P tumpu =11.232 kg. 3} P cabut = 418 kg. Jarak antar baut sesuai dengan standar yaitu 3 kali diameter baut. Panjang baut yang masuk beton dibuat 5 cm atau minimal 13 dari tinggi beton. Gaya izin yang digunakan disampaikan pada Tabel 28 Tabel 28. Gaya izin baut dalam satuan kg 93 4.3.2.1.Sambungan gading-gading dan lambung 1 Jumlah baut yang diperlukan pada kondisi kapal pulang dengan muatan 100 dengan variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL sesuai tabel 29. Tabel 29. Jumlah baut sambungan gading-gading dan lambung pada kondisi pulang dengan 100 dengan variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Beban pada batang No.Titik Defleksi izin =0,3325 cm Momen kgcm Geser kg Axial kg Jumlah baut D 13 Jumlah baut D 19 Shell Axial momen Axial Momen Haluan 334 375,376 0,289 -3520 -290,3 2830,88 7 1 4 1 Midship 57 63,64 0,379 -717 -71,24 220,4 1 1 1 1 Buritan 512 580,581 0,283 -609 56,57 991,48 3 1 2 1 Frame Haluan 342-345 387,388 0,287 -5229 420,4 8 4091,7 10 1 6 1 Midship 36,57 63,64 0,259 -490 -45,88 187,68 1 1 1 1 Buritan 572 647,648 0,131 -1035 166,25 -632,54 2 1 1 1 2 Jumlah baut yang diperlukan pada kapal berangkat bekal penuh variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL sesuai tabel 30 Tabel 30. Jumlah baut sambungan gading-gading dan lambung pada kondisi kapal berangkat dengan bekal penuh dengan variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Struktur Gading-gading dan lambung Gading-gading dan galar Lunas dan linggi haluan Lunas dan gading -gading kayu D13 D19 D13 D19 D13 D19 D13 D19 Kayu 236 505 166 505 236 505 239 350 Beton 1123,2 1641,6 1123,2 1641,6 1123,2 1641,6 1123,2 1641,6 Cabut beton 418 754 418 754 418 754 418 754 94 Beban pada batang No.Titik Defleksi izin = 0,3325cm Momen kgcm Geser kg Axial kg Jumlah baut D 13 Jumlah baut D 19 Shell Axial momen Axial momen Haluan 370 415,416 0,161 916 -30,81 2415,03 6 1 4 1 Midship 122 135,137 0,264 -349 -39,28 -53,61 1 1 1 1 Buritan 487 550,552 0,301 -1523 128,21 1069,61 3 1 2 1 Frame Haluan 370 415,416 0,15 914 -62,12 2449,03 6 1 4 1 Midship 122 135,137 0,194 -349 -39,28 -53,63 1 1 1 1 Buritan 487 550,552 0,28 -1524 128,21 1071,03 3 1 2 1 Dari dua kondisi tersebut maka sambungan digunakan baut 3 D 19, sedangkan kebutuhan baut karena gaya axial dapat dipegang pada tiap pertemuan gading-gading. 4.3.2.2 Sambungan gading-gading dan galar Jumlah baut yang diperlukan pada kondisi kapal pulang muatan 100 dengan variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL sesuai tabel 31. Tabel 31. Jumlah baut sambungan gading-gading dan galar kondisi kapal pulang muatan 100 variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL. Beban pada batang No.Titik Defleksi izin =0,3325 cm Momen kgcm Geser kg Axial kg Jumlah baut D 13 Jumlah baut D 19 Shell Geser momen Geser Momen Haluan 876 403,424 0,0274 -2360 225,4 1800,91 1 1 1 1 Midship 852 38,63 0,022 -6740 445,2 29176,6 6 1 3 1 Buritan 882 541,560 0,015 11980 445,3 66000,4 14 1 7 1 95 Frame Haluan 876 403,424 0,027 103 158,21 1129,53 1 1 1 1 Midship 852 38,63 -0,015 -4750 312,61 19906,8 5 1 2 1 Buritan 882 541,560 0,01 8230 312,74 44957,2 10 1 5 1 Jumlah baut diperlukan pada kondisi kapal berangkat bekal penuh dengan variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL sesuai tabel 32. Tabel 32. Jumlah baut sambungan gading-gading dan galar kondisi kapal berangkat bekal penuh variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL Beban pada batang No.Titik Defleksi izin =0,33cm Momen kgcm Geser kg Axial kg Jumlah baut 13 Jumlah baut D19 Shell Geser momen Geser momen Haluan 870 393,414 0,019 -1628 -158,5 1326,04 1 1 1 1 Midship 814 3,26 0,015 -4070 316,39 25679,08 6 1 3 1 Buritan 887 550,569 0,025 9104 -10,96 48067,18 10 1 5 1 Frame Haluan 870 393,414 0,019 -1627 158,4 1341,85 1 1 1 1 Midship 814 3,26 0,017 -4068 316,4 25712,85 6 1 3 1 Buritan 887 550,569 0,024 9111 445,3 48142,61 10 1 5 1 Maka sambungan gading-gading dan galar menggunakan baut 3D13 4.3.2.3 Sambungan lunas dan linggi haluan kayu Jumlah baut yang diperlukan pada kondisi kapal pulang muatan 100 variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL sesuai tabel 33 Tabel 33. Jumlah baut sambungan lunas dan linggi pada kondisi kapal pulang muatan 100 96 Digunakan baut 9 D 13 tertanam pada beton dan ditambahkan dynabolt 10 M 12 untuk kemudahan pelaksanaan selain menambah kekuatan. 4.3.2.4 Sambungan lunas dan gading-gading haluan kayu Jumlah baut yang diperlukan pada kondisi kapal pulang muatan 100 variasi pembebanan 1,2 DL + 1,6 LL + 0,9 WL sesuai tabel 34 Tabel 34. Jumlah baut sambungan lunas dan gading-gading haluan kayu pada kondisi kapal pulang muatan 100 Digunakan baut 2 D 13 tertanam pada beton dan kayu 4.3.2.5. Gambar Kapal Pukat Cincin dan Detail I sampai III dan Potongan 4. Beban pada No.Titik. Defleksicm Momen kgcm Geser kg Axial kg Jumlah baut D13 Jumlah baut D 19 Shell Axial geser Axial geser Haluan 1073 817,819 -0,059 -10300 1582,3 7695,81 19 1 11 1 frame Haluan 1073 817,819 -0,040 -6944 1061,8 5321,42 13 1 8 1 Beban pada No.Titik. Defleksicm Momen kgcm Geser kg Axial kg Jumlah baut D13 Jumlah baut D 19 Shell Momen geser Momen geser Haluan 330 364,371 -0,2086 3989 271,97 7474,66 2 2 2 1 frame Haluan 330 364,371 -0,2683 3683 259,39 4592,18 2 2 2 1 97 Detail I adalah lambung kayu dengan gading-gading beton dan galar kayu Detail II adalah lunas beton, linggi haluan kayu dan lambung kayu. Detail III adalah lunas beton, linggi buritan beton dan linggi poros beton. Gambar 14. Rangka Kapal Pukat Cincin Seluruh detail dan potongan pada gambar 15 sd gambar 19 sesuai halaman 4.3.3 Pembesian Pada Struktur Beton Struktur beton harus diberikan pembesian, walaupun pembesian minimal . Hal ini untuk mengatasi retak crack. Sesuai SNI 5-2002 ”Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung” pembesian minimal setiap elemen struktur ditentukan sebagai berikut : 1 Pelat = 0,18 dari luas pelatm 2 . 2 Balok = 0,035. 3 Kolom 1. Sambungan beton dengan beton yang diperhatikan adalah 4 Panjang penyaluran pembesian stek. 5 Panjang overlap pembesian. 6 Kesinambungan pengecoran. 7 Tidak berongga padat. Bila output package program hasil perhitungan luas pembesian lebih kecil dari presentase yang ditentukan diatas maka pembesian yang digunakan luas minimal tersebut. Hasil output luas pembesian dan jumlah pembesian tulangan utama menunjukkan pembesian yang diperlukan 98 sesuai tabel 35. dengan kondisi kapal pulang muatan 100 dengan variasi pembebanan 1,2DL+1,6LL+0,9WL. Tabel 35. Luas dan jumlah pembesian lunas dan gading-gading Beban pada batang Lunas. Tulangan Atas cm 2 Lunas. Tulangan Bawah cm 2 Gading-gading linggi buritan Tul.Atas cm 2 Gading-gading , linggi buritan Tul.Bawahcm 2 shell Haluan 643 0,0402 1D16 0,02011 1 D16 Kayu Kayu Midship 655 0,22 1 16 0,11 1 D16 0,00455 1 Ø 10 0,00227558 1 Ø 10 Buritan 663 0,06 1 D16 0,03029 1 D16 0,6 622 1 Ø 10 0,3 622 1 Ø 10 frame Haluan 643 0,01332 1 D16 0,00666 1 D16 Kayu Kayu Midship 655 0,08591 1 D16 0,04284 1 D16 0,07081 58 1 Ø 10 0,03533 58 1 Ø 10 Buritan 663 0,04649 1 D16 0,02321 1 D16 0,22 1 Ø 10 0,11 1 Ø 10 Maka pembesian gading-gading 2 D 13 atas dan bawah sengkang Ø8- 150, sedangkan pembesian lunas 3 D 16 atas dan 3 D 16 bawah sengkang Ø 8-100. Pembesian lunas, gading-gading dan sambungan gading- gading dengan galar dan balok deck sesuai gambar 19. 4.3.4. Balok Kayu Yang Mengalami Overstress Dari output SAP beberapa elemen mengalami overstress pada pembebanan : 1 Pulang hasil tangkapan penuh dengan beban mati, beban hidup, ombak 1,2 DL+1,6 LL+0,9 WL pada batang yang overstress dengan memasukkan sebagai shell.dan frame sesuai tabel 36. 99 Tabel 36. Batang yang overstress pada pulang hasil tangkapan penuh dengan memasukkan sebagai shell dan frame 1,2 DL+1,6 LL+0,9 WL Batang Shell dan frame Shell Frame Poros buritan 629,630,1074,1076 967,968, 1078 Tidak ada Balok deck dekat midship 782 Tidak ada Tidak ada Galar antara buritan dan midship Tidak ada 811,812,813, 848,849,850 Tidak ada Galar buritan Tidak ada 880,881,882, 883,886,887, 890,891 Tidak ada Balok Deck Buritan 1058 1016,1062, 1067 Tidak ada Balok atas buritan 837,914,1060,1086 ,1087,1088 789,825,1063, 1072,1085, 1089,1090, 1091 Tidak ada Buritan gading-gading ujung Tidak ada Tidak ada 567 Balok lintang midship Tidak ada Tidak ada 721 Buritan penghubung gading-gading Tidak ada Tidak ada 916,917,918,919, 920,921,922,923, 927,929 2 Berangkat bekal penuh dengan beban mati, beban hidup, ombak 1,2 DL+1,6 LL+0,9 WL pada batang dengan memasukkan sebagai shell dan frame sesuai tabel 37. Tabel 37. Batang yang overstress pada berangkat bekal penuh penuh denganmemasukkan sebagai shell dan frame1,2 DL+1,6 LL+0,9 WL. 100 Batang Shell dan frame Shell Frame Poros buritan 629, 1074 Tidak ada Tidak ada Gading-gading buritan belakang 520 Tidak ada Tidak ada Balok Atas Buritan Tidak ada 825 Tidak ada Buritan Penghubung Gading-Gading 920,921,923 922 917 Balok Deck Midship 782 Tidak ada Tidak ada 3 Pulang hasil tangkapan penuh dengan beban mati, beban hidup 1,2 DL+1,6 LL dengan memasukkan sebagai sebagai shell dan frame sesuai tabel 38. Tabel 38. Batang yang overstress pada pulang hasil tangkapan penuh dengan memasukkan sebagai shell dan frame1,2 DL+1,6 LL Batang Shell dan frame Shell Frame Buritan Gading- gading ujung 567 Tidak ada Tidak ada Poros buritan 629,630 967,968, 1074,1076 Tidak ada Balok lintang midship Tidak ada 721 Tidak ada Balok deck midship cantlever 782 Tidak ada Tidak ada Galar buritan 880,881,882 Tidak ada 883,886,887,891 Buritan penghubung gading-gading 916,918,919,92 0,921,922,923,9 27,928,929 Tidak ada 916 Buritan deck 1058 Tidak ada Tidak ada Balok atas buritan 837,914 Tidak ada 825,1060,1063 Balok atas galar buritan 1087,1088 Tidak ada 1086,1089 101 Balok lintang deck buritan Tidak ada Tidak ada 791 Antara galar buritan dan midship Tidak ada Tidak ada 811,848,849 Poros buritan Tidak ada Tidak ada 967,968,1074, 1076 4 Berangkat hasil bekal penuh dengan beban mati, beban hidup 1,2 DL+1,6 LL dengan memasukkan sebagai shell dan frame sesuai tabel 39. Tabel 39. Batang yang overstress pada berangkat bekal penuh dengan memasukkan sebagai shell dan frame1,2 DL+1,6 LL Batang Shell dan frame Shell Frame Poros buritan 629,1074 Tidak ada Tidak ada Balok deck midship 782 Tidak ada Tidak ada Gading-gading buritan belakang Tidak ada Tidak ada 520 Balok lintang deck buritan Tidak ada Tidak ada 791 Galar buritan Tidak ada Tidak ada 880,881,882,883 ,887,890 Penghubung gading-gading pada buritan sambungan antar lambung Tidak ada Tidak ada 917,918,919,920 ,921,922,923 Balok atas buritan Tidak ada Tidak ada 825,837,914 Balok atas galar buritan Tidak ada Tidak ada 1086,1087,1088 4.3.5. Perkiraan Biaya Kapal Kayu dan Kapal Alternatif. 102 Volume kayu yang dibuat alternatif beton dihitung dan dibandingkan maka volume masing-masing dihasilkan sebagai berikut : 1 Beton pada gading-gading, lunas, linggi buritan dan linggi poros dihasilkan volume sebagai berikut : 1 Gading-gading 2,44 m 3 . 2 Lunas depan 0,21 m 3 . 3 Lunas belakang 2,14 m 3 . 4 Linggi buritan 0,19 m 3 . 2 Volume kayu hasil perhitungan sebagai berikut 1 Gading-gading 4,06 m 3 . 2 Lunas 2,35 m 3 . 3 Linggi buritan 0,47 m 3 . Perkiraan biaya kapal alternatif dengan kapal kayu dibandingkan tetapi bukan keseluruhan kapal tetapi bagian struktur kapal yang dibuat alternatif yang dibandingkan dengan struktur kapal sebenarnya. Perkiraan biaya tersebut sesuai tabel 40. Tabel 40. Perkiraan Biaya Struktur Kapal Eksisting dan Kapal Alternatif No Kapal Alternatif Rp,harga 2006 Kapal kayu Rp , harga 2006 Selisih Rp Keterangan 1 21.837.327 39.280.253 17.445.926 tanpa alat sambung 2 39.491.951 64.672.121 25.180.170. dengan alat sambung

4.4. Uji Model Sambungan