102
Volume kayu yang dibuat alternatif beton dihitung dan dibandingkan maka volume masing-masing dihasilkan sebagai berikut :
1 Beton pada gading-gading, lunas, linggi buritan dan linggi poros dihasilkan volume sebagai berikut :
1 Gading-gading 2,44 m
3
. 2 Lunas depan 0,21 m
3
. 3 Lunas belakang 2,14 m
3
. 4 Linggi buritan 0,19 m
3
. 2 Volume kayu hasil perhitungan sebagai berikut
1 Gading-gading 4,06 m
3
. 2 Lunas 2,35 m
3
. 3 Linggi buritan 0,47 m
3
. Perkiraan biaya kapal alternatif dengan kapal kayu dibandingkan
tetapi bukan keseluruhan kapal tetapi bagian struktur kapal yang dibuat alternatif yang dibandingkan dengan struktur kapal sebenarnya. Perkiraan
biaya tersebut sesuai tabel 40. Tabel 40. Perkiraan Biaya Struktur Kapal Eksisting dan Kapal
Alternatif No Kapal
Alternatif Rp,harga 2006
Kapal kayu Rp , harga 2006
Selisih Rp Keterangan
1 21.837.327 39.280.253
17.445.926
tanpa alat sambung
2 39.491.951 64.672.121
25.180.170.
dengan alat sambung
4.4. Uji Model Sambungan
Model suatu struktur harus dilakukan analisis yang mendalam dan diimbangi oleh kelengkapan alat uji di laboratorium. Hal yang umum
dilakukan adalah melakukan simulasi dari bentuk, material, dimensi yang sesungguhnya dan dibandingkan dengan uji model dengan alat uji di
laboratorium. Saat ini penulis tidak melakukan hal tersebut, tetapi diharapkan lain waktu dapat dilakukan, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk
103
melakukan analisis tersebut cukup lama +- lima tahun dan alat uji model di laboratorium belum tersedia. Membuat model harus memperhatikan koefisien
material, koefisien gaya dan koefisien geometri. Karena model yang sesuai dengan ukuran sebenarnya belum mendapatkan formulanya, maka dibuat dua
detail sambungan yang akan dilakukan uji kekedapannya. Problem pada kapal kayu yang ada eksisting sampai saat ini tidak mungkin kedap total,
tetapi untuk mengatasi masuknya air laut dari celah kayu saat ini diatasi dibagian lambung diberi lapisan seng, dicat dengan ter warna hitam sampai
batas draft. Model yang diwujudkan adalah 2 dua sambungan yaitu : 1 Sambungan lunas dengan gading-gading kayu dan lambung.
2 Sambungan gading-gading beton dengan galar kayu dan balok deck kayu.
Alat uji untuk kekuatan sambungan dan getaran untuk bentuk sambungan kapal belum ada walaupun dibuat sambungan yang relatif simpel.
Yang dapat dilakukan adalah membuat model sambungan agar menjadi contoh sambungan dari kapal alternatif dan di uji sampai seberapa jauh
tingkat kekedapannya. Alat uji standar yang tersedia antara lain :
1 Uji tekan beton berbentuk kubus 15x15x15 cm, selinder tinggi 30 cm, diameter 15 cm.
2 Uji lentur balok beton panjang 50 cm, tebal 15 cm, lebar 15 cm dengan gaya P 20 KN atau 2 ton.
3 Uji lentur balok beton panjang 60 cm, tebal 15 cm, lebar 15 cm dengan gaya P 150 KN atau 15 ton.
4 Uji susut beton dengan benda uji ukuran panjang 50 cm lebar 10 cm, tinggi 10 cm.
5 Uji tarik baja tulangan. 6 Uji tekuk metal.
7 Uji impermeabilitie beton dengan bentuk benda uji beton silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm.
8 Uji lentur balok kayu lebar 8 cm tebal 15 cm. 9 Uji frekwensi beton diameter 215 mm, tinggi 200 mm.
104
Sambungan pada struktur kapal belum ada bentuk yang memadai untuk diuji maka diharapkan kemudian hari ada alat uji sesuai dengan bentu
sambungan yang dapat memenuh kriteria sebagai berikut : 1 Kekuatan terhadap lentur, geser, axial tarik, axial tekan dan torsi.
2 Kekuatan terhadap kejut, fatique kelelahan, pukulan benda tajam. 3 Damping peredaman.
4 Kekedapan
4.5. Kesimpulan