Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

2.10.3.4 Panjang Sabuk Lilitan Minimal yang Menghubungkan Dua Lingkaran

Jika diperhatikan, dua roda gigi sepeda biasa dianggap sebagai dua lingkaran dan rantai yang melilitnya sebagai garis singgung persekutuan luar. Perhatikan Gambar 2.8 berikut ini. Jika a o menyatakan besar sudut yang menghadap busur ASC maka besar sudut yang menghadap busur BTD adalah 360 o – a o . Oleh karena itu, panjang sabuk lilitan minimal untuk menghubungkan dua lingkaran dapat dihitung. Oleh karena AB = CD maka panjang sabuk lilitan minimal = 2AB + ̂ ̂. Dengan AB = √ ; ̂ = ; ̂ = .

2.11 Kerangka Berpikir

Di dalam kemampuan pemecahan masalah terdapat beberapa keterampilan yang harus dimiliki siswa seperti keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, elaboratif, dan evaluatif. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kemampuan pemecahan masalah matematikanya masih rendah. Salah satunya adalah pada materi garis singgung lingkaran. Hal ini disebabkan karena siswa belum paham betul terhadap suatu materi baru yang α Gambar 2.8 Sabuk lilitan dua lingkaran diajarkan guru, belum terlatih dalam berpikir kritis dan kreatif menghadapi soal- soal yang bersifat menantang, serta kurangnya keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Kegiatan pembelajaran yang masih didominasi oleh guru menyebabkan kemampuan siswa dalam berpikir kreatif dan membangun pengetahuan baru menjadi kurang berkembang. Hal ini dikarenakan siswa lebih sering mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru secara terus-menerus. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruk pengetahuan mereka sehingga matematika terkesan lebih bersifat prosedural dibandingkan pengembangan kemampuan siswa dalam menganalisis dan memecahkan masalah. Tidak jarang ditemukan banyak siswa yang merasa jenuh ketika belajar matematika dan berharap agar jam pelajaran matematika segera berakhir. Di sisi lain, ditemukan pula siswa yang merasa takut karena kurangnya kemampuan dalam memecahkan masalah. Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalahnya, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang bisa menumbuhkan kemampuan menyelesaikan masalah siswa yaitu pembelajaran Teams Games Tournaments. Kelebihan dari model tersebut adalah selain siswa dapat mengembangkan kemampuan individu, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan berkelompok. Model pembelajaran Teams Games Tournaments merupakan salah satu dari sekian banyak model pembelajaran kooperatif yang dipandang mampu untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah siswa. Teams Games Tournaments adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat permainan ataupun turnamen yang dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang diajarkan. Dalam model ini siswa akan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Diskusi yang dilaksanakan sebagai langkah awal bagi siswa untuk bertukar pikiran dalam memecahkan suatu masalah yang ada. Diskusi dilaksanakan dalam kelompok- kelompok kecil setelah penyajian kelas. Selain itu, adanya permainan dalam model ini akan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Dalam suatu permainan ataupun turnamen, kemungkinan akan terjadi suasana tegang. Untuk mengurangi kondisi tersebut, perlu adanya variasi dalam model pembelajaran ini. Salah satu variasi dari pembelajaran Teams Games Tournaments adalah dengan pendekatan scientific. Dengan dilakukannya pendekatan scientific maka siswa akan melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan langkah- langkah ilmiah untuk mendapatkan suatu rumus dari materi yang sedang dipelajari. Proses pembelajaran dengan pendekatan scientific menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Ranah sikap mengajarkan siswa agar “tahu mengapa”, ranah keterampilan mengajarkan siswa agar “tahu bagaimana”, dan ranah pengetahuan mengajarkan agar siswa “tahu apa”. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan scientific ini didasarkan pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013. Adapun langkah- langkah pembelajarannya adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Dengan adanya langkah-langkah tersebut maka siswa akan mendapatkan rumus baru sendiri tanpa diberi tahu oleh guru. Selain dipadukan dengan pendekatan scientific, variasi dari penggunaan model pembelajaran TGT juga dapat dilakukan dengan media CD pembelajaran. Selain untuk membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik, CD pembelajaran juga dapat membantu guru dalam efisiensi waktu. Berdasarkan paparan tersebut diharapkan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments dengan pendekatan scientific berbantuan CD pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah sehingga siswa akan dapat mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut, khususnya pada materi garis singgung lingkaran.

2.12 Hipotesis

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI LINGKARAN KELAS VIII

3 43 277

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NHT BERBANTUAN MOUSE MISCHIEF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

0 39 229

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII MATERI PELUANG

4 107 174

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI LINGKARAN

1 5 251

KEEFEKTIFAN MODEL STAD BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP NEGERI 1 LASEM

0 11 188

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

2 15 263

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AIR BERBANTUAN WORKSHEET TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN

2 17 157

Keefektivan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VIII Materi Pokok Keliling dan Luas Lingkaran.

0 0 1