Stabilitas sediaan Pemeriksaan terhadap Sediaan .1 Homogenitas sediaan

32 atau setengah padat semisolid juga harus diawetkan dari kontaminasi mikroba sehingga faktor penting seperti pH sediaan tetap stabil dalam penyimpanan dan penggunaan.

4.2.4 Stabilitas sediaan

Hasil pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 4.4. Menurut Ditjen POM 1985, Emulsi dikatakan pecah jika partikel halus yang terdispersi secara spontan bersatu membentuk partikel yang lebih besar atau berkoalesensi, dan akhirnya terpisah menjadi 2 fase. Umumnya proses kerusakan emulsi terjadi menurut 3 pola, yaitu kriming, inversi fase, dan de-emulsifikasi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau Ansel, 2005. Menurut Rawlins 1977, sumber tidak stabilnya suatu emulsi adalah mikroorganisme. Emulsi ma yang dibuat dengan bahan-bahan alami seperti gom, karbohidrat, dan protein mudah sekali ditumbuhi fungi, ragi, dan bakteri pembusuk. Dan tingginya kandungan air juga menyebabkan mikroba cepat berkembang, sehingga kebutuhan konsentrasi pengawet pada fase air harus cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba, dan sebagian pengawet juga dimasukkan dalam fase minyak. Dari hasil uji stabilitas diperoleh data bahwa selama 12 minggu penyimpanan sediaan blanko, sediaan losio mengandung sari kentang 2 dan Universitas Sumatera Utara 33 4 serta gliserin 2 tidak terjadi perubahan sama sekali baik itu perubahan bau, warna ataupun pecahnya emulsi. Sedangkan untuk sediaan losio yang mengandung sari kentang 6 dan 8 terjadi perubahan bau pada minggu ke 12. Hal ini dikarenakan kentang mengandung air dan karbohidrat dalam jumlah yang besar. Menurut Samadi 2007, setiap 100 gram kentang mengandung kalori 83 kal., protein 2 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 19,1 g, kalsium 11 mg, fosfor 56 mg, zat besi 0,7 mg, dan vitamin B 0,11 mg dan air 77,8 g. Tabel 4.4 Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu. No. Formula Pengamatan setelah Selesai dibuat 1 minggu 4 minggu 8 minggu 12 minggu x y z x y z x y z x y z x y z 1 Blanko - - - - - - - - - - - - - - - 2 SK 2 - - - - - - - - - - - - - - - 3 SK 4 - - - - - - - - - - - - - - - 4 SK 6 - - - - - - - - - - - - - √ - 5 SK 8 - - - - - - - - - - - - - √ - 6 SG 2 - - - - - - - - - - - - - - - Keterangan : SK : Sediaan yang mengandung sari kentang SG 2 : Sediaan yang mengandung gliserin 2 x : Perubahan warna y : Perubahan bau z : Pecahnya emulsi - : Tidak terjadi perubahan √ : Terjadi perubahan Dengan demikian, losio tangan dan badan yang mengandung sari kentang 2 dan 4 dapat diformulasi. Sedangkan untuk sediaan mengandung Universitas Sumatera Utara 34 sari kentang dengan konsentrasi di atas 4 yakni 6 dan 8 tidak baik untuk diformulasi karena tidak memenuhi persyaratan kestabilan.

4.2.5 Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan