4.5 Reisolasi
Colletotrichum
sp. dan Bakteri Kitinolitik pada tanaman kakao
Dari hasil uji reisolasi kontrol positif pada bagian daun yang terserang, patogen penyebab penyakit antraknosa yaitu jamur
Colletotrichum
sp. memiliki ciri yang sama dengan patogen yang ditemukan di lapangan, hal ini sesuai dengan prosedur postulat Koch
yang digunakan untuk mencari bukti bahwa suatu penyakit disebabkan oleh jasad renik tertentu Pelczar Chan, 1986. Hasil reisolasi dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Hasil reisolasi kontrol positif a. serangan antraknosa b. reisolasi gejala patogen c. koloni jamur
Colletotrichum
sp. d. hifa Perlakuan kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan penyemprotan patogen dan
bakteri kitinolitik dilakukan reisolasi kembali ternyata tidak ada sumber mikroorganisme penghasil kitin, dipermukaan daun Gambar 9.
a b
C D
A B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Kontrol negatif a.tanaman kakao sehat b.reisolasi tanaman kakao Perlakuan dengan menggunakan lima isolat bakteri kitinolitik. Hasil reisolasi
menunjukkan bahwa terdapat aktivitas kitinase pada permukaan daun, terutama terlihat jelas pada perlakuan yang diinokulasi dengan isolat LK08, terlihat di sekitar daun tanaman
kakao pada MGMC terlihat zona bening ini menunjukkan terdapat mikroorganisme pendegradasi kitin Gambar 10.
Gambar 10. Hasil reisolasi perlakuan bakteri kitinolitik Dari hasil reisolasi kelima perlakuan terlihat bahwa suspensi bakteri kitinolitik
yang disemprot pada daun tanaman kakao mampu mengurangi aktivitas patogen
Colletotrichum
sp. penyebab penyakit antraknosa. Menurut Metcalfe
et al
2002, Aplikasi kitinolitik sebagai agen biokontrol dapat dilakukan dengan cara penyemprotan secara
langsung suspensi kitinolitik pada tanaman dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen. Abadi 2003, mikroorganisme antagonis
aktivitasnya berdampak negatif terhadap kehidupan patogen. Dengan pemberian agensia tersebut maka tanaman akan mampu berkembang lebih baik lagi karena penyakit tidak
mampu menginfeksi tanaman sehingga pertumbuhannya optimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan