Independensi Audit Intern TINJAUAN PUSTAKA

sampai di mana pengendalian intern perusahaan dapat dipercaya telah memadai, maka manajemen memerlukan peran internal auditor untuk menilainya. Agar dapat berjalan dengan baik maka pelaksanaan pengendalian dalam perusahaan memerlukan komitmen dari semua pihak. Narotama dan Wirawan 2004 : 30 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki pengendalian cukup baik ditandai dengan beberapa ukuran sebagai berikut : 1. semakin berkurangnya temuan-temuan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi dan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan 2. semakin berkurangnya peran direksi dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh satuan pengawas internal 3. laporan satuan pengawas internal yang tepat waktu 4. meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan.

D. Independensi Audit Intern

Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan. Agoes 2004:227, mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain tergantung pada : 1. Kedudukan Internal Audit Department IAD tersebut dalam organisasi perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab. 2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional. Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Kedudukan departemen audit intern di dalam perusahaan akan menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen audit internal dalam suatu organisasi perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit. Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai bila departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak manajemen dan dewan komisaris. Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yaitu sebagai berikut : 1. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan. 2. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama. 3. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris. Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali pihak yang memang berada di bawahnya dalam satuan kerja audit intern itu Universitas Sumatera Utara sendiri. Untuk itu tersedia sedikit penjelasan mengenai tiga alternatif kedudukan diatas yaitu: 1. Berada di bawah Direktur Keuangan. Menurut sistem ini kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian Internal auditor bertanggung jawab sepenuhnya kepada kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai Controller. Tapi perlu juga diketahui bahwa biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada persoalan keuangan dan akuntansi. 2. Berada dibawah Direktur Utama. Menurut sistem ini staf internal auditor bertanggung jawab pada direktur utama. Sistem ini biasanya jarang dipakai mengingat direktur utama terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat. Jadi kemungkinan tidak sempat untuk mempelajari laporan yang dibuat internal auditor. 3. Berada dibawah Dewan Komisaris. Dalam hal ini star internal auditing bertanggung jawab pada Dewan Komisaris. lni disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan pertanggungjawaban yang lebih besar, termasuk direktur utama dapat diteliti oleh internal auditor. Dalam cara ini, bagain pemeriksa intern sebenarnya merupakan alat pengendali terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan. Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat dalam organisasi Universitas Sumatera Utara Apabila posisi atau kedudukan internal auditor itu digambarkan dalam skema maka letak kedudukannya dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut: GAMBAR 2.1 Internal Audit Department IAD Berada Dibawah Direktur Keuangan Sumber : Agoes Soekirno. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta.2004. hal 243. RUPS DEWAN KOMISARIS DIRUT DIR. KEU BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN IAD Universitas Sumatera Utara GAMBAR 2.2 Internal Audit Department IAD Berada Dibawah Direktur Utama Sumber : Agoes Soekirno. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta.2004. hal 243. RUPS DEWAN KOMISARIS DIRUT IAD DIR. KEU BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN Universitas Sumatera Utara GAMBAR 2.3 Internal Audit Department IAD Berada Dibawah Dewan Komisaris Sumber : Agoes Soekirno. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta.2004. hal 243. RUPS DEWAN KOMISARIS DIRUT IAD DIR. KEU BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN Universitas Sumatera Utara Audit intern yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya. Sebagai penilai independen tentang kecukupan pengendalian intern perusahaan, audit intern hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep pengendalian perusahaan. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi pengendalian intern adalah manajemen dan direksi. Dengan demikian penilaian audit intern terhadap pengendalian intern tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam perencanaannya.

E. Laporan Audit Intern