II.5 Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2011
Simalungun seperti kabupatenkota lainnya juga memiliki Anggaran Penerimaan Belanja Daerah yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah oleh DPRD dan dengan persetujuan
bersama Kepala Daerah dalam hal ini adalah Bupati Simalungun. Peraturan daerah tersebut diputuskan dengan Perda nomor 1 tahun 2011 mengenai Anggaran Penerimaan Belanja Daerah
tahun anggaran 2011 yang menetapkan bahwa Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut :
Tabel II.5 Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 secara umum.
1. Pendapatan Daerah
Rp. 1.006.510.043.930,00 2.
Belanja Daerah Rp. 1.051.208.762.290,00
Surplus Defisit Rp. 44.698.718.360,00
3. Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan
b. Pengeluaran
Rp. 56.300.000.000,00 Rp. 11.601.281.640,00
Pembiayaan Netto Rp. 44.698.718.360,00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun berkenan Rp. -
Sumber : Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011 tentang Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB III ANALISIS DATA
III.1 Proses Pembuatan Perda dan APBD III.1.1 Proses Pembuatan dan Penetapan Ranperda menjadi Perda
Salah satu fungsi dari DPRDPRD ialah dalam hal Legislasi, selain dari Budgeting Anggaran dan Controlling Pengawasan. Legislasi disini artinya ialah pembuatan UU DPR
dan PerdaPeraturan daerah DPRD.Sebelum menjadi Perda, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menyetujui sebuah Ranperda Rancangan Peraturan Daerah, menjadi sebuah
Perda. DPRD adalah pemegang kekuasaan untuk membentuk peraturan daerah, rancangan
peraturan daerah dapat berasal dari DPRD atau Bupati, Ranperda yang berasal dari bupati disampaikan bupati kepada DPRD sedang raperda yang berasal dari DPRD disampaikan oleh
Pimpinan DPRD kepada Bupati.Kemudian Ranperda tersebut dibahas kedalam rapat paripurna, pembahasan Ranpaerda dilakukan oleh DPRD bersama dengan bupati. Adapun tahap
pembicaraan dalam pembahasan Ranperda, sebagai berikut : 1.
Tahap pertama Penjelasan Eksekutif dalam rapat paripurna tentang penyampaian Rnaperda.Dan penjelasan
pimpinan komisigabungan komisi atau panitia khusus terhadap Ranperda atau perubahan Perda atas prakarsa DPRD.
2. Tahap Kedua Ranperda yang berasal dari bupati dilakukan pemandangan umum dari fraksi-fraksi,
kemudian jawaban bupati terhadap pemandangan umum Fraksi-fraksi, lalu kemudian
Universitas Sumatera Utara