Sistem Pemerintahan I.1 Latar Belakang Masalah

Letda. Sudjono yang merupakan bukti masuknya PKI ke Sumatera Utara yang terletak di Bandar Betsi.

II.2 Sistem Pemerintahan

Dasar hukum pembentukan kabupaten Simalungun ialah UU Drt. No 7 tahun 1956 dengan ibukota awalnya ialah di Pematang Siantar. Kemudian ibukota kabupaten ini resmi berpindah ke Pamatang Raya pada tanggal 28 Juni 2008 setelah tertunda beberapa saat. 29 Kabupaten Simalungun saat ini terdiri dari 31 kecamatan, yakni 1 Kecamatan Siantar; 2 Kecamatan Dolok Pardamean; 3 Kecamatan Panei; 4Kecamatan Tanah Jawa; 5 Kecamatan Hutabayu Raja; 6 Kecamatan Jorlang Hataran; 7 Kecamatan Dolok Panribuan; 8 Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; 9 Kecamatan Purba; 10 Kecamatan Raya; 11 Kecamatan Silimakuta; 12 Kecamatan Dolok Silau; 13 Kecamatan Raya Kahean; 14 Kecamatan Silau Kahean; 15 Kecamatan Bandar; 16 Kecamatan Pematang Bandar; 17 Kecamatan Bosar Maligas; 18 Kecamatan Ujung Padang; 19 Kecamatan Dolok Batunanggar; 20 Kecamatan Tapian Dolok; 21 Kecamatan Sidamanik; 22 Kecamatan Gunung Malela; 23 Kecamatan Gunung Maligas; 24 Kecamatan Bandar Masilam; 25 Kecamatan Bandar Huluan; 26 Kecamatan Jawa Maraja; 27 Kecamatan Hatonduhon; 28 Kecamatan Pematang Sidamanik; 29 Kecamatan Panombeian Pane; 30 Kecamatan Haranggaol Horisan; 31 Kecamatan Pematang Silimakuta Saat ini kabupaten Simalungun dipimpin oleh Jopinus Ramli Saragih J.R Saragih sebagai Bupati dan Hj. Nuriaty Damanik sebagai Wakil Bupati Simalungun untuk periode 2010-2015 menggantikan Zulkarnaen Damanik – Pardamean Siregar diperiode sebelumnya. 29 . www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 21 Mei 2013 pukul 21.08 wib. Universitas Sumatera Utara Selain 31 kecamatan tersebut, terdapat juga 23 Kelurahan dan 338 DesaNagori didaerah ini. 30 Sumber: Kantor Nagori Sitalasari Kecamatan Siantar Di Kabupaten ini Desa disebut dengan Nagori, yang dipimpin oleh seorang Pangulu Nagori. Untuk struktur pemerintahan kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut: Gambar II.1 Bagan Struktur Pemerintahan Dari gambar 1 dapat kita dapat lihat bagaimana hubungan antar lembagadinas di kabupaten Simalungun. Garis vertikal menggambarkan hubungan antara atasan dan bawahan, sedangkan garis horizontal menggambarkan posisi yang sejajar. Bisa dilihat antara BupatiWakil Bupati memiliki hubungan yg sejajar dengan DPRD yang artinya antara 2 lembaga ini tidak ada yang boleh mendominasi dan mengintervensi satu sama lain. Kedua lembaga ini seharusnya saling bekerjasama sesuai dengan fungsinya. Bupati sebagai Eksekutif dan DPRD sebagai Legislatif. 30 . www.simalungunkab.go.id diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 21.48 wib. Universitas Sumatera Utara Dibawah Bupati Simalungun ada Sekretaris daerah yang memiliki pertanggung jawaban tugas langsung ke Bupati Simalungun, dan memiliki hubungan yang sejajar dengan Sekretariat DPRD. Dan dibawah Sekda ada Dinas-dinas yang juga memiliki pertanggung jawaban langsung kepada Bupati. Dinas-dinas ini memiliki posisi yang sama. Dimana sesama dinas tidak dibenarkan untuk mengambil tugas dari dinas lain, kecuali atas perintah atasa, dalam hal ini adalah Bupati Simalungun. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Kadis. Kemudian dibawah Dinas ada Bagian, dimana tugas dari bagaian ini adalah bagian dari spesifikasi tugas dinas. Hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih tugas. Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Kabag. Dan dibawah nya berturut-turut adalah kantoryang dipimpin oleh seorang Kepala kantor Kakan dan dibawahnya ada Kecamatan dan Kelurahan. Kabupaten Simalungun memiliki Lambang Daerah sebagai identitas daerah ini. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No.5 Tahun 1960 menetapkan Lambang Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar II.2 Lambang Kabupaten Simalungun Sumber: simalungunkab.go.id Arti lambang Kabupaten Simalungun Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan. Bagian dari atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat bersifat putih pada hiou Suri-suri bagian atas tertulis nama Daerah Simalungun dengan tulisan warna putih. Petak kiri atas dan bawah kanan dengan warna merah darah Petak kiri bawah dan kanan atas dengan warna putih Petak di tengah-tengah dengan warna kuning emas Gambar pada petak kiri bawah setangkai padi dengan 17 butir, warna kuning emas. Gambar pada petak kiri atas daun the dengan jumlah 8 helai dengan warna hijau.Gambar pada letak kanan atas Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi dari yang disampingnya dengan warna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris warna biru muda Gambar petak kanan bawah, bunga kapas 5 kuntum dengan warna putih dan kelopak bunga warna hijau. Gambar pada petak tengah rumah balai adat dengan susunan galang 10,7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima dan pada rabung atas sedang gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih. Garis batas-batas petak dengan Universitas Sumatera Utara warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih. Pita sebelah bawah perisai dengan warna putih tepinya warna hitam tempat menuliskan semboyan lambang. Semboyan lambang HABONARON DO BONA dalam bahasa Daerah Simalungun yang artinya kebenaran itu adalah pokok. Untuk makna Lambang sendiri ialah lambang berbentuk perisai adalah menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbolik yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara RI. Padi dan Kapas kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan Daun teh adalah penghasilan yang utama dari Daerah Simalungun. Gunung dan danau adalah menggambarkan keindahan alamnya. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat. Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat kebudayaan dan kesenian daerah. 31 Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang dimiliki di Kabupaten Simalungun serta mempertimbangkan aspirasi dan tuntutan kehidupan masyarakat kedepan maka visi pembangunan Kabupaten Simalungun dalam lima tahun kedepan 2010 – 2015 dirumuskan sebagai berikut: Visi : Pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Simalungun berdasarkan pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJMD tahun 2010-2015 tidak hanya berfokus menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya, namun juga mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang. 31 . www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 24 Mei 2013 pukul 10.48 wib Universitas Sumatera Utara “Terwujudnya Masyarakat dan Daerah Kabupaten Simalungun yang Makmur erekonomian, Adil, Nyaman, Taqwa, Aman dan Berbudaya” MANTAB: Makmur Perekonomian adalah berdimensi pada peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat di Kabupaten Simalungun pada tahun 2015 mencapai di atas Rp. 18 juta 1.935 per-orang per-tahun atau di atas 5 per-orang per-hari. Tingkat pendapatan tersebut harus didukung pula oleh tingkat kesehatan, gizi makanan yang prima, serta perumahan yang layak dan infrastruktur yang memadai antara desa ke desa,desa ke kecamatan dan kecamatan ke ibu kota kabupaten. Adil adalah kehidupan bermasyarat yang memiliki keseimbangan antara hak dan kewajiban, keadilan hukum, keadilan perekonomian yang dapat di rasakan seluruh lapisan masyarakat dan keadilan pada seluruh aspek kehidupan. Hal ini sesuai dengan motto Kabupaten Simalungun Habonaron Do Bona Kebenaran adalah pangkal segala sesuatunya. Nyaman adalah berdimensi pada nyaman bermasyarakat, nyaman antara hubungan masyarakat dengan pemerintahan, hubungan masyarakat dengan pelayanan publik, nyaman berusaha, nyaman melaksanakan adat istiadat serta budaya pada masing-masing etnis. Taqwa dalam pengertian menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. menggunakan nilai-nilai keagamaan sebagai kontrol sosial dalam kehidupan masyarakat maupun dalam pembangunan di segala bidang. Aman adalah kehidupan bermasyarakat yang bebas dari gangguan keamanan, bebas dari ancaman jiwa, bebas dari ketakutan, aman dalam berusaha. Berbudaya adalah kehidupan masyarakat yang santun bertutur kata, sopan dalam berperilaku sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang ada, mengekspresikan nilai-nilai adat Universitas Sumatera Utara istiadat, menghargai adat istiadat dan budaya yang ada, mengekspresikan nilai-nilai adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat luas. Misi : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Simalungun Tahun 2010- 2015 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005-2025 berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang ada di Kabupaten Simalungun. Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang ada, untuk mencapai masyarakat dan daerah Kabupaten Simalungun yang makmur perekonomian, adil, nyaman, taqwa, aman dan berbudaya, maka rumusan Misi Kabupaten Simalungun dalam rangka pencapaian visi Kabupaten Simalungun 2015 ditetapkan dalam ditetapkan dalam 5 lima Misi, yaitu: 1. Peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur. Kabupaten Simalungun merupakan daerah yang memiliki struktur perekonomian dominan di sektor pertanian, dimana sektor pertanian tersebut berada di kawasan perdesaan. Guna mendukung sektor pertanian tersebut, pembangunan infrastruktur pedesaan menjadi prioritas dalam pembangunan. Pembangunan infrastruktur diarahkan pada pembangunan jalan usaha tani, pemeliharaan jaringan irigasi sawah dan pengembangan pada pembangunan irigasi di lahan kering dan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur lainnya yang seluruhnya. 2. Percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Percepatan pertumbuhan ekonomi diarahkan pada pembangunan ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan, pemanfaatan sumber daya alam yang ditopang oleh sektor pertanian yang maju, sektor UMKM yang tangguh dan Universitas Sumatera Utara industri berbasis pertanian agroindustri melalui struktur ekonomi yang berdaya saing dan pro kerakyatan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. 3. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara berkelanjutan. Pengembangan sumber daya manusia sebagai basis dari kemampuan produksi masyarakat akan diarahkan untuk menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi tinggi tanpa diskriminasi dan berperspektif gender. 4. Peningkatan ketertiban dan keamanan. Peningkatan ketertiban dan keamanan dilakukan melalui peningkatan nilai-nilai demokratisasi, penegakan HAM, pemberantasan KKN, peningkatan wawasan kebangsaan, pelaksanaan ibadah dan adat istiadat serta terbangunnya sarana dan prasarana keamanan yang tercermin dengan menurunnya kasus kriminalitas, berkurangnya kasus kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, Kabupaten Simalungun yang terdiri dari multi etnis dan agama merupakan modal dalam pembangunan sehingga tokoh agama dan tokoh adat perlu dilibatkan dalam pembangunan kedepannya. Hal ini merupakan salah satu bentuk tranformasi pembangunan yakni melibatkan masyarakat secara langsung dalam pembangunan. 5. Menciptakan Pemerintahan yang bersih dan profesional melalui peningkatan aparatur yang profesional dan responsif terhadap permasalahan–permasalahan yang timbul di masyarakat melalui penataan sistem pengelolaan keuangan, peningkatan kinerja dan koordinasi pemerintahan, reformasi birokrasi serta meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam pemberantasan korupsi. 32 32 . Simalungun.kab.go.id diakses tanggal 24 Mei 2013 pukul 15.32 Wib.

II.3 Lembaga DPRD

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 20 Tahun 2011 Dalam Penerbitan Ijin Usaha Minimarket

0 59 102

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada PT. Sriwijaya Air Medan)

4 114 100

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

Peran DPRD Dalam Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Studi pada DPRD Provinsi Sumatera Utara Priode 2010 – 2011)Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

1 40 115

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

18 162 123

Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warnet (Tinjauan Kebijakan Sosial Untuk Mencegah dan Mengatasi Perilaku Menyimpang Pengguna Warnet)

5 93 159

Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 20 Tahun 2011 Dalam Penerbitan Ijin Usaha Minimarket

3 76 102

BAB II KONDISI POLITIK DI KABUPATEN SIMALUNGUN II.1 Deskripsi Kabupaten Simalungun - Proses Pembentukan Peraturan Daerah Studi Kasus Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 1 Tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Simalungun tahun Anggaran 2011

0 0 21