masyarakat terutama dibidang ekonomi. Beberapa negara telah mencoba untuk mengatasi persoalan ini dengan mengikutsertakan wakil dari berbagai-bagai golongan yang dianggap
memerlukan perlindungan khusus. Misalnya, India mengangkat beberapa wakil dari golongan Anglo-Indian sebagai anggota majelis rendah, sedangkan beberapa wakil dari golongan
kebudayaan, kesusastraan, dan pekerjaan sosial diangkat sebagai majelis tinggi.
Dari uraian tentang perwakilan politik dapat kita ambil kesimpulan, bahwa dewasa ini perwakilan politik merupakan sistem perwakilan yang dianggap paling wajar. Disamping itu,
beberapa negara merasa bahwa asas functional or occupational representation perlu diperhatikan dan sedapat mungkin diakui kepentingannya disamping sistem perwakilan politik.
I.6.2.1 Badan Legislatif di Indonesia
Badan legislatif mencerminkan salah satu fungsi badan legislatif yaitu legislate, atau membuat undang – undang. Di Indonesia sendiri badan legislatif disebut dengan DPR Dewan
Perwakilan Rakyat yang berada di pusat dan DPRD yang berada di daerah baik provinsi maupun kabupatenkota. Indonesia sendiri, sebagai negara demokrasi, badan legislatif disusun
secara sedemikian rupa sehingga badan legislatif tersebut dapat mewakili mayoritas dari rakyat dan pemerintah bertanggung jawab terhadapnya. Dengan perkataan lain, negara demokrasi
didasari oleh sistem perwakilan demokratis yang menjamin kedaulatan rakyat.
Dalam masalah perwakilan, biasanya ada dua kategori yang dibedakan. Kategori pertama yakni perwakilan politik political representation dan perwakilan fungsional functional
representation . Kategori kedua menyangkut peran anggota parlemen sebagai trustee, dan
perannya sebagai pengemban mandat perwakilan. Dewasa ini anggota badan legislatif pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya mewakili rakyat melalui partai politik. Hal ini dinamakan perwakilan yang bersifat politik political representation.
Disamping itu ditemukan bahwa di beberapa negara termasuk Indonesia pada penyelenggaraan Pemiliahan Umum 1971 dengan mengikutsertakan asas perwakilan fungsional
yaitu golongan karya, asas perwakilan politik diragukan kewajarannya dan perlu diganti atau sekurang – kurangnya dilengkapi dengaan asas perwakilan fungsional functional
representation . Hal ini perlu diperhatikan dan sedapat mungkin diakui kepentingan di samping
sistem perwakilan politik, sebagai cara untuk memasukkan sifat professional ke dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan umum.
Badan legislatif juga memiliki fungsi yang paling penting yaitu :
1. Menentukan kebijakan policy dan membuat undang – undang. Untuk itu badan legislatif
diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan amandemen terhadap rancangan undang – undang yang disusun oleh pemerintah, dan terutama di bidang budget atau anggaran
2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga agar semua tindakan badan eksekutif
sesuai dengan kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan.
15
Badan legislatif di Indonesia telah ada mulai dari penjajahan Belanda, kemudian pada masa awal kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, era reformasi, sampai era pasca reformasi
sekarang ini. Berikut ini Badan Legislatif di Indonesia dari zaman Belanda hingga sekarang :
1. Volksraad : 1918 – 1942
2. Komite nasional Indonesia : 1945 – 1949
15
Ibid hal 322.
Universitas Sumatera Utara
3. DPR dan Senat Republik Indonesia Serikat : 1949 – 1950
4. DPR Sementara : 1950 – 1956
5. a. DPR hasil pemilihan umum 1955 : 1956 – 1959
b. DPR Peralihan : 1959 – 1960 6.
DPR Gotong – Royong – Demokrasi Terpimpin : 1960 – 1966 7.
DPR Gotong – Royong – Demokrasi Pancasila : 1966 – 1971 8.
DPR hasil pemilihan umum 1971 9.
DPR hasil pemilihan umum 1977 10.
DPR hasil pemilihan umum 1982 11.
DPR hasil pemilihan umum 1987 12.
DPR hasil pemilihan umum 1992 13.
DPR hasil pemilihan umum 1997 14.
DPR hasil pemilihan umum 1999 15.
DPR hasil pemilihan umum 2004 16.
DPR hasil pemilihan umum 2009
16
I.6.3 Proses Pengambilan Kebijakan