Fungsi Legislatif Kerangka Teori

I.5. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis maupun metodologis, Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap perkembangan dan pendalaman studi perwakilan politik di Indonesia. 2. Bagi akademisi, khususnya Departemen Ilmu Politik, Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan maupun referensi dalam konteks ilmu politik di Indonesia. 3. Bagi masyarakat sendiri, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat sendiri mengenai proses pembentukan peraturan daerah mengenai Anggaran Penerimaan Belanja Daereah.

I.6 Kerangka Teori

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian perlu adanya dasar berpikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana permasalahan akan diteliti. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi, dan preposisi untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. 2 Woodrow Wilson mengemukakan bahwa legislation is an aggregate, not a simple production. Namun sebelumnya Jeremy Bentham dan John Austin memberikan konsep legislasi

I.6.1 Fungsi Legislatif

2 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: LP3ES. Hal 37 Universitas Sumatera Utara sebagai “any form of law-making”. Karenanya bentuk peraturan yang ditetapkan oleh lembaga legislatif untuk maksud mengikat umum dapat dikaitkan dengan pengertian “enacted law”, “statute”, atau undang-undang dalam arti luas. Dalam pengertian itu, fungsi legislasi merupakan fungsi dalam pembentukan perundang-undangan. 3 Lebih lanjut Jimmly Assiddiqie, mengemukakan bahwa fungsi legislasi menyangkut empat bentuk kegiatan, yaitu Pertama, prakarsa pembuatan undang-undang legislative initiation, Kedua, pembahasan rancangan undang-undang law making process, Ketiga, persetujuan atas pengesahan rancangan undang-undang law enactment approval, dan Keempat, pemberian persetujuan pengikatan atau ratifikasi atas perjanjian atau persetujuan international dan dokumen-dokumen hukum yang mengikat lainnya. 4 Muchtar Pakpahan membagi fungsi DPR secara garis besar kedalam tiga fungsi yaitu, legislative function fungsi legislatif, controlling function fungsi pengawasan dan budgeting function fungsi budget atau anggaran. 5 Fungsi pokok DPR adalah membuat undang-undang yang berarti menjadi landasan hukum bagi pemerintah dalam membuat kebijakan publik. Menurut Miriam Budiardjo bahwa “lembaga legislatif adalah lembaga yang “legislate” atau membuat undang-undang. Anggota- anggotanya dianggap mewakili rakyat.” 6 3 Jimly Assiddiqie. 2006. Perihal Undang-Undang Di Indonesia. Sekretariat Jenderal Mahkamah Agung Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta. hal. 31-32 4 Ibid hal. 34 5 Muchtar Pakapahan. 1994. DPR RI Semasa Orde Baru. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. hal. 18 6 Miriam Budihardjo, Op.Cit, hal.173 sedangakan menurut David E. After bahwa badan Universitas Sumatera Utara legislatif terdiri dari wakil-wakil rakyat dan semua penetapan undang-undang harus disetujui oleh legislatif. 7 Pada hakekatnya fungsi utama dari legislatif adalah membuat undang-undang legislasi, hal ini juga sejalan dengan fungsi-fungsi yang lain seperti fungsi pengawasan controlling juga merupakan bagian fungsi legislasi, karena dalam menjalankan fungsi pengawasan tentunya terlebih dahulu melahirkan peraturan perundangan-undangan yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Begitu juga fungsi angggaran budgeting yang merupakan sebagian dari fungsi legislasi karena untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD juga ditetapkan dengan peraturan Daerah APBD setiap tahun anggaran, dan ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di daerah. 8 Dalam perwakilan politik, kita mengetahui ada 2 jenis perwakilan. Yakni perwakilan langsung dan perwakilan tidak langsung. Sejarah perwakilan telah mulai di perbincangkan dalam kehidupan non-politik sejak Yunani kuno, namum pembahasan dalam bentuk konsep baru dimulai pada awal abad ke 14. Thomas Hobbes pada tahun 1965 menerbitkan Leviathan untuk Maka yang menjadi fungsi pokok dari DPR adalah pembentukan undang-undang sebagai landasan hukum bagi pemerintah dalam membuat kebijakan publik. Sebagaimana dijelaskan bahwa dalam konsep demokrasi menempatkan partipasi sebagai intinya, berarti menghendaki diikutsertakannya masyarakat dalam perbuatan kebijakan publik public policy.

I.6.2 Teori Perwakilan Politik

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 20 Tahun 2011 Dalam Penerbitan Ijin Usaha Minimarket

0 59 102

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada PT. Sriwijaya Air Medan)

4 114 100

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

Peran DPRD Dalam Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Studi pada DPRD Provinsi Sumatera Utara Priode 2010 – 2011)Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

1 40 115

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

18 162 123

Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warnet (Tinjauan Kebijakan Sosial Untuk Mencegah dan Mengatasi Perilaku Menyimpang Pengguna Warnet)

5 93 159

Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 20 Tahun 2011 Dalam Penerbitan Ijin Usaha Minimarket

3 76 102

BAB II KONDISI POLITIK DI KABUPATEN SIMALUNGUN II.1 Deskripsi Kabupaten Simalungun - Proses Pembentukan Peraturan Daerah Studi Kasus Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 1 Tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Simalungun tahun Anggaran 2011

0 0 21