9 disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah
barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap
pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.
Strategi produk memerinci rangkaian tindakan yang harus diambil perusahaan sehubungan dengan produk dan sasaran jangka panjang yang
harus dicapai oleh jajaran produk akhir itu. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli atau
dikonsumsikan, kedalam pengertian produk termasuk objek-objek fisik, jasa, tokoh-tokoh, tempat, organisasi dan pikiran idea. Produksi adalah
merupakan suatu proses kegitan yang menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang di pasarkannya. Strategi
produk tidak hanya berkaitan dengan produk yang di pasarkan akan tetapi berhubungan pula dengan hal-hal atau atribut lain yang melekat pada
produk tersebut, misalnya bungkus, merek, label dan sebagainya.
2. Kualitas produk
Menurut Tjiptono
1996, kualitas
produk adalah
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Kualitas produk dapat
10 diperoleh dengan cara membandingkan antara harapan konsumen dengan
penilaian mereka terhadap kinerja yang sebenarnya Juran, J.M 1995 menyatakan definisi produk sebagai hasil dari
suatu proses. Keistimewaan produk adalah sifat yang dimiliki oleh sesuatu dari produk sehingga bisa memberikan kepuasan kepada konsumen. Bila
dikaitkan dengan konsumen, maka kepuasan produk adalah rangsangan terhadap daya jual produk.
Pendapat Juran tersebut didukung oleh Mowen 1995, dimana kepuasan konsumen merupakan elemen yang penting dalam tahap evaluasi
setelah pembelian. Kepuasan akan tercapai bila terjadi kesamaan antara pengalaman dari mendapatkan dan menggunakan produk, dengan harapan
yang diinginkan oleh konsumen terhadap kualitas dari produk yang didapatkan. Gasperz 1997 menyebutkan atribut yang dipertimbangkan
dalam pengukuran kualitas adalah: a. Performa performance, berkaitan dengan aspek fungsional dari
produk tersebut. b. Keandalan reliability, berkaitan dengan tingkat kegagalan dalam
penggunaan produk tersebut. c. Features, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan produsenannya.
d. Serviceability, berkaitan dengan kemudahan dan ongkos perbaikan. e. Kesesuaian conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian
produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
11 f.
Durability, berkaitan dengan daya tahan atau masa pakai dari produk itu.
g. Estetika aesthetics, berkaitan dengan desain dan pembungkusan produk itu.
h. Kualitas yang dirasakan bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan konsumen dalam mengkonsumsi produk itu.
Penetapan tarif
esia didasarkan
pada keputusan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 35 tahun 2004, yang terdiri dari
biaya aktivasi, biaya bulanan, biaya pemakaian dan biaya fasilitas tambahan.
Dalam penerapannya, tarif yang dikenakan untuk layanan Esia pascabayar terdiri dari biaya bulanan, biaya pemakaian dan biaya fasilitas
tambahan. Sedangkan untuk layananan Esia prabayar, tarif yang dikenakan terdiri dari biaya pemakaian dan biaya fasilitas tambahan.
C. Kepercayaan Merek 1. Pengertian Kepercayaan Merek