15 d. Keputusan Pembelian
e. Perilaku Setelah Pembelian
Gambar 2.1. Model Tahapan Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Kotler, 2000
E. Penelitian Sebelumnya
Dalam melakukan penelitian ini peneliti merujuk pada penelitian terdahulu. Penelitian Pertama yang dilakukan oleh Setyawati 2003 dengan
mengangkat judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembeliaan Jamu Tradisional Di Wilayah Daerah Khusus Ibu
Keputusan Pembelian
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Perilaku Setelah
Pembelian Pengenalan
Kebutuhan
16 Kota Jakarta”. Peneliti berhasil mengumpulkan data dari 100 seratus
responden dari
pembelikonsumen jamu
tradisional khusus
merek “sidomuncul” yang berada di 5 lima wilayah DKI Jakarta. Dari data yang
terkumpul dilakukan uji reliabilitasnya dan telah menghasilkan komposisi data yang reliabel dengan angka alpha untuk: variabel Kualitas Produk X
1
0,7783 dan variabel harga X
2
0,7793 sertavariabel Keputusan Pembelian Y 0,7870.
Dari uji signifikansi diperoleh nilai signifikansi 0,000 0,05 sehingga disimpulkan bahwa hubungankorelasi positif cukup kuat antara variabel-
variabel di atas adalah signifikan. Sedangkan koefisien determinasi Ry
12 2
= 0,539
2
atau 29,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Kualitas Produk X
1
dan harga X
2
secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian Y sebesar 29,05 sedangkan 70,95 ditentukan oleh faktor lain.
Penelitian Kedua yang dilakukan oleh Bayu Puspita 2008 dengan mengangkat judul “Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Kebab Turki Baba Rafi Di Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya perilaku konsumen ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan. Konsumen akan mempertimbangkan berbagai
faktor berkaitan dengan produk. Dengan menentukan atribut – atribut apa saja yang dapat mempenaruhi perilaku pembelian maka dapat diketahui. Atribut
mana yang sudah sesuai maupun belum sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dimana selanjutnya perusahaan dapat mengembangkan
17 dan menyempurnakan produknya agar lebih memuaskan konsumen dan tujuan
perusahaan agar dapat tercapai. Penelitian dilakukan pada Kebab Turki Baba Rafi. Perusahaan jasa
yang memproduksi kebab sebagai makanan khas Turki. Populasi yang diteliti adalah konsumen yang pernah datang membeli Kebab Turki Baba Rafi di
Yogyakarta. Sampel yang digunakan 100 responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi harga, rasa atau aroma, kemasan, pelayanan dan
ukuran. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan tehnik analisis deskriptif dan statistik meliputi analisis regresi
berganda. Pengujian hipotesis dengan uji secara serentak atau uji F. pengujian hipotesis dengan uji parsial atau Uji T dan analisis koefisien determinasi
berganda. Atribut produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
kebab di Kebab Turki Baba Rafi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel. Besar pengaruh variabel harga X
1
, rasa atau aroma X
2
, kemasan X
3
, pelayanan X
4
, dan ukuran X
5
terhadap keputusan pembelian Kebab Turki Baba Rafi Y sebesar 0,561. Besar pengaruh variabel
masing-masing atribut produk terhadap keputusan pembelian Kebab Turki Baba Rafi yaitu untuk ; koefisien korelasi antara variabel harga X
1
dengan keputusan pembelian Kebab Turki Baba Rafi Y sebesar 0,276, hal ini berarti
korelasinya rendah, koefisien korelasi antara variabel rasa atau aroma X
2
dengan keputusan pembelian Kebab Turki Baba Rafi Y sebesar 0,385, hal ini berarti korelasinya sedang, koefisien korelasi antara variabel kemasan X
3
18 dengan keputusan pembelian Kebab Turki Baba Rafi Y sebesar 0,298, hal ini
berarti korelasinya rendah, koefisien korelasi antara variabel pelayanan X
4
dengan perilaku membeli Kebab Turki Baba Rafi Y sebesar 0,213, hal ini berarti korelasinya rendah, dan koefisien korelasi antara variabel ukuran X
5
dengan keputusan pembelian Kebab Turki Baba Rafi Y sebesar 0,420, hal ini berarti korelasinya cukup kuat.
Penelitian Ketiga yang dilakukan oleh Sitha Puspita Sari 2009 dengan mengangkat judul “Pengaruh variabel marketing mix terhadap
keputusan pembelian sepeda motor nasional fukuda pada PT. Sarana Utama Mas Indomotor di Surakarta”. Hasil pengujian instrumen penelitian
menunjukkan bahwa seluruh item-item pertanyaan pada masing-masing variabel adalah valid dan reliabel, dilihat dari nilai masing masing signifikansi
korelasi untuk setiap item pertanyaan yaitu 0,05 untuk uji validitas, yang berarti valid, serta nilai probabilitas masing-masing variable 0,5 untuk uji
reliabilitas, yang berarti reliabel. Dari analisis deskriptif yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa
mayoritas konsumen sepeda motor Fukuda pada PT. SUIM di Surakarta adalah berusia 41 – 45 tahun, berjenis kelamin pria, berpendidikan terakhir
SLTA, serta mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta. Sedangkan dari hasil analisis kuantitatif, diperoleh hasil sebagai berikut : untuk regresi linier
berganda, diperoleh persamaan regresi Y = - 4,857 + 0,433 X1 + 0,145X2 + 0,180X3 + 0,118X4. Yang artinya, apabila indikator dari keempat variabel
independen produk, harga, distribusilokasi, dan promosi tidak dilakukan
19 atau tidak dipenuhi, maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami
penurunan. Dari hasil Uji T, nilai signifikansi masing-masing variabel adalah
dibawah 0,05, sehingga disimpulkan bahwa variabel independen produk, harga,
distribusilokasi, dan
promosi secara
parsialsendiri-sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen keputusan
pembelian konsumen. Nilai t hitung yang peling besar adalah pada variabel produk, yaitu sebesar 6,775, yang artinya variabel produk adalah faktor yang
paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan hasil penghitungan pada uji F yaitu sebesar 70,937 yang jauh lebih
besar dari nilai F tabel 2,45, menunjukkan bahwa variabel independen produk, harga, distribusilokasi, serta promosi secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen keputusan pembelian konsumen.
Hasil penghitungan koefisien determinasi adalah sebesar 0,749, sedangkan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan adalah sebesar
0,739. Ini berarti 73,9 variabel dependen keputusan pembelian konsumen PT. SUIM di Surakarta benar-benar dipengaruhi oleh variabel independen
produk, harga, distribusilokasi, dan promosi, sedangkan sisanya yaitu sebesar 26,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini. Dari hasil penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen produk, harga,
20 distribusilokasi, dan promosi terhadap variabel dependen keputusan
pembelian konsumen, baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Penelitian Keempat yang dilakukan oleh Erna Ferrinadewi 2008
dengan mengangkat judul “Pengaruh Threat Emotion Konsumen Dan Brand Trust Pada Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene Di Surabaya”. Hasil
dari penelitiannya bahwa Threat Emotion atau perasaan terancam terbukti mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk susu berkalsium
tinggi merek Anlene. Hal ini berarti perasaan terancam dapat menjadi bentuk motivasi yang mendorong konsumen melakukan pembelian. Bentuk motivasi
ini dirasakan konsumen sebagai tekanan dalam bentuk ancaman adanya kemungkinan mereka akan menderita kerapuhan tulang, jika mereka tidak
memperbaiki gaya hidupnya. Salah satu cara yang dipilih konsumen untuk menghindari ancaman tersebut lebih merupakan problem focused. Artinya
konsumen melalui keputusan pembelian susu Anlene berupaya untuk menghindarkan diri dari ancaman kerapuhan tulang.
Hasil ini menegaskan pendapat Romer 2000 dalam Glaesser, 2003, bahwa kekuatan sebuah keadaan pra pembelian dapat muncul sebagai hasil
dari emosi. Stimuli lokal akan memicu emosi dan emosi akan mempengaruhi keputusan. Pengaruh dari emosi sebenarnya sangat kompleks, emosi dapat
mempengaruhi keyakinan dan pilihan produk. Emosi dapat mempengaruhi perilaku, emosi negatif seperti perasaan tertekan, bersalah atau penyesalan
dapat menjadi motivasi yang sama efektifnya dengan emosi positif, bahkan
21 lebih efektif dibandingkan dengan emosi yang sifatnya adalah harapan Passyn
Sujan, 2006. Sejalan dengan temuan Passyn Sujan 2006, emosi negatif seperti
rasa takut dibutuhkan untuk menarik perhatian konsumen dan mengisyaratkan adanya ancaman yang mungkin dihadapi konsumen dan hal ini akan
mengarahkan konsumen untuk mencari solusinya dalam hal ini adalah keputusan membeli produk dan merek pilihannya. Pembelian produk dan
pemilihan mereknya tidak selalu distimulasi oleh keinginan akan perasaan senang dan nyaman Holbrook Hirschman, dalam Chauduri Holbrook,
2002 bahkan perasaan terancam dapat pula menjadi awal hubungan antara merek dan konsumen. Adanya perasaan terancam akan penyakit osteoporosis
ternyata mendorong terciptanya hubungan merek susu Anlene dengan konsumen dalam bentuk pembelian.
Hasil penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa brand trust tidak memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan threat emotion.
Meskipun secara alamiah kepercayaan sebenarnya juga merupakan bentuk motivasi yang mendorong konsumen Mayer et al., 1995 namun efeknya
terhadap keputusan pembelian konsumen tidak dominan. Hal ini disebabkan karena konsumen belum dapat merasakan kehandalan dan intensi baik merek.
Rendahnya efek kepercayaan terhadap keputusan pembelian konsumen dapat juga
disebabkan karena
konsumen tidak
menemukan 3
komponen kepercayaan. Walter 2003, merangkum pendapat beberapa ahli dan
menyimpulkan bahwa terdapat 3 komponen kepercayaan yaitu benevolence,
22 kejujuran dan kompetensi. Konsumen belum dapat merasakan benevolence,
kejujuran dan kompetensi merek susu Anlene. Penelitian Kelima yang dilakukan oleh oleh Gede Riana 2008
“Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua Di Kota Denpasar”. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara variabel brand trust dengan pembentukan brand loyalty. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
sama-sama menguji pengaruh variabel brand trust sebagai variable bebas X. Sebaliknya, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah dalam variabel brand trust yang digunakan. Penelitian ini ingin menganalisa seberapa besar pengaruh yang signifikan antara variabel
kepercayaan merek X
2
terhadap keputusan pembelian Y secara parsial.
F. Kerangka Pemikiran