Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Asumsi Klasik

30 Selanjutnya data diperoleh dengan mengunakan kuisioner, dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam bentuk tabel dianalisis berdasarkan variabel kualitas produk, kepuasan konsumen dan kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sim Card CDMA ESIA. Setelah dilakukan hasil perhitungan atas hasil kuisioner pengolahan data kualitatif yang didapat mengenai kualitas produk, kepuasan konsumen dan kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sim Card CDMA ESIA, dilakukan pengujian statistik regresi berganda linear dan analisis koefisien korelasi.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-benar mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Uji validitas terhadap instrumen dilakukan agar penelitian ini memberikan hasil sesuai dengan tujuan penelitian. Validitas juga menggambarkan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran, yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation dari r-tabel. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor 31 totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor tetalnya maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur tersebut valid. Biasanya syarat minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif +. Jadi jika korelasi antara skor item dengan skor total negatif -, maka butir dan instrumen tersebut dinyatakan tidak valid Indrianto dan Supomo, 2003:124. b Uji Reliabilitas Uji realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimana suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Pengujian realibilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi hasil pengukuran apabila pengukuran dilakukan lebih dari satu kali. Instrumen yang reliabel tidak bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tersebut. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang benar atau data yang sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’ Alpha dari 0,6

2. Uji Asumsi Klasik

Model Regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik, jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data yang terbatas dari 32 asumsi klasik stastistik, baik itu Normalitas, Multikolinearitas dan Heterokedasitas Bhuono,2005:57 a Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi linier dari variabel terikat dan variabel bebas atau kedua- duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal Santoso, 2000: 213. Uji Normalitas sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Normalitas dapat dilakukan dengan bebarapa cara, yaitu : 1 Histogram Display Normal Curve yaitu normalitas data dilihat dengan bentuk gambar kurva, Gambar dikatakan normal jika bentuk kurva memeliki kemiringan yang cenderung imbang baik sisi kiri mauun sisi kanan dan kurva menyerupai lonceng yang hampir sempurna. 2 Output Kurva normal P-Plot yaitu suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik dan menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal Bhuono,2005:19-24 33 b Uji Multikolinearitas Istilah Multikolinearitas diciptakan oleh Ranger Frish di dalam bukunya “Statistical Confluence Analysis by Mean of Complete Regression system “ istilah tersebut berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau eksak perpect of exact diantara variabel bebas dalam model regresi J. Supranto, 1983. Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Untuk menguji asumsi multikolinearitas dapat digunakan VIF variance inflation factor, dimana Gujarati 2003 mengatakan bila nilai VIF lebih kecil dari 10 berarti terdapat kolinearitas sangat tinggi dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini, sesuai dengan pernyataan Bhuono 2005:58 bahwa nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas VIFTolerance, jika VIF =10 maka tolerance =110= 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. c Uji Heteroskedasitas Heteroskedasitas adalah keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas J.Supranto:1983. 34 Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model yang baik adalah homoskedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari polar gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika : 1 Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0 2 Titik-titik dan tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja 3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola Bhuono, 2005: 62-83

3. Uji Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

17 132 126

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)

6 44 162

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA PADA KEPERCAYAAN MEREK DAN EFEKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA PADA KEPERCAYAAN MEREK DAN EFEKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG KONSUMEN PRODUK AIR MINERAL AQUA.

0 2 18

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, MEREK DAN PROMOSITERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Merek dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum kemasan Merek Aqua (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

0 2 17

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Merek dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum kemasan Merek Aqua (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi da

0 2 16

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK YAMAHA Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Yamaha (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Ums).

0 3 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK YAMAHA Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Yamaha (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Ums).

0 3 14

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Produk Oriflame.

0 0 5

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

1 6 21