Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian

iii

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, mengenai peran dan kiprah Ali Audah terhadap bidang penerjemahan. Penulis akan menfokuskan pada proses perjalanan karier Ali Audah sebagai penerjemah kontemporer. Serta pembahasan mengenai kontribusinya dalam dunia penerjemahan. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana metode penerjemahan Ali Audah dalam buku Abu Bakr As-Siddiq karya M. Husain Haekal pada bab Abu Bakr pada Masa Nabi? 2. Bagaimana ragam penerjemahan dari terjemahan Ali Audah? 3. Apa perangkat penerjemahan yang digunakan Ali Audah dalam karya-karya terjemahannya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui metode penerjemahan apa yang diterapkan Ali Audah dalam buku Abu Bakr As-Siddiq karya M. Husain Haekal pada bab Abu Bakr pada Masa Nabi. 2. Mengetahui ragam penerjemahan dari terjemahan Ali Audah. 3. Mengetahui perangkat penerjemahan yang digunakan Ali Audah dalam karya-karya terjemahannya. iv

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan terjemahan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data terkait dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengungkap fakta yang ada dan menemukan data-data baru. Kemudian, penulis mendeskripsikan masalah tersebut sesuai dengan data yang ada sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan penelitian. 2 Tentu saja, dalam pencarian data, penulis membaca dan mengkaji buku- buku yang mengupas tuntas mengenai penerjemahan, buku gramatika Arab dan Indonesia, kamus ekabahasa dan dwibahasa, dan internet. Untuk mengetahui kontribusi Ali Audah dalam dunia penerjemahan, serta kelebihan dan kekurangan terjemahannya. Penulis melakukan analisis pada karya terjemahan Ali Audah, yaitu buku Abu Bakr As-Siddiq karya M. Husain Haekal pada bab Abu Bakr pada Masa Nabi. Kemudian melakukan wawancara dengan Ali Audah. Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap-muka, hingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu, wawancara tidak hanya menangkap pemahaman, tetapi juga dapat menangkap perasaan, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden. 3 Saat wawancara, penulis mempersiapkan daftar pertanyaan. Wawancara dibuka dengan perkenalan dan diciptakan situasi yang kondusif, kemudian 2 Burhan Bungin,Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007,h.11 3 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2007, h. 74. v pertanyaan-pertanyaan diajukan baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Ketika proses tanya-jawab, penulis selain bertanya juga menyimpulkan pernyataan- pernyataan dari responden yang kemudian disusunlah catatan lengkap dan terperinci sebagai hasil wawancara. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan kajian pustaka library research untuk mencari informasi mengenai: definisi penerjemahan, ragam atau jenis penerjemahan, hakikat penerjemahan, perangkat penerjemahan, metode serta teori-teori penerjemahan, yang tertulis dalam Bab II dan Bab III. Kemudian peneliti juga melakukan penelitian lapangan field research, untuk menggali informasi mengenai riwayat hidup Ali Audah, perjalanan karier Ali Audah dalam dunia penerjemahan, karya-karya Ali Audah, dan metode penerjemahannya. Data- data yang diperoleh melalui penelitian lapangan yang dilakukan dalam bentuk wawancara, menjadi acuan dalam penulisan Bab III dan Bab IV. Standar dan teknik penulisan skripsi ini adalah buku, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diterbitkan, CeQDA, 2007.

E. Sistematika Penulisan