UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bovine Serum Albumin BSA adalah protein globular yang berukuran besar 66000 dalton yang dapat rusak karena pemanasan. Albumin merupakan
kelompok protein yang larut dalam air. Albumin adalah protein yang paling banyak terdapat dalam sirkulasi. Albumin pada sintesis senyawa pada awalnya
berbentuk preproalbumin di hati. Uji in vitro anttiinflamasi menggunakan BSA bertujuan untuk mengurangi
penggunaan spesimen hidup dalam proses pengembangan obat. Grabt et al. melaporkan bahwa salah satu mekanisme kerja obat-obat antiinflamasi non
steroid seperti indometasin, asam flufenamik, dan asam salisilat adalah kemampuan untuk mengurangi denaturasi BSA yang telah dipanaskan pada pH
patologis 6,2-6,5.
16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian I, Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia, dan Laboratorium Analisis Halal Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian
ini dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2014.
3.2 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Spektrofotometer
1
H-NMR 500 MHz, JEOL, Spektrofotometer UV-vis HITACHI, Spektrofotometer Inframerah Transformasi Fourier, seperangkat
alat Kromatografi Lapis Tipis, timbangan analitik, Penangas air, rotary evaporator Eyela, gelas kimia, pipet tetes, pipet ukur, labu ukur 5 ml dan 10
ml, tabung reaksi, rak tabung, botol maserasi, magnetic stirrer Wiggen
Hauser. 3.1.2
Bahan
Senyawa etil p-metoksi sinamat hasil ekstraksi dari kencur Kaempferia galanga Linn., Natrium Hidroksida Merck, HCl, Dietanolamin Merck,
Etanol, Metanol, N-Heksan, Kencur, Basa Tris, Bovine Serum Albumin fraksi V kemurnian 96 Sigma Chemical Co.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Isolasi etil p-metoksisinamat
Kencur segar yang telah diteterminasi di Herbarium Bogoriense Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Cibinong,
Bogor, dikupas kemudian diiris tipis-tipis setebal ±2-3 mm lalu dikeringkan,