Perjalanan Karir Politik Anwar Sadat

xxx

C. Perjalanan Karir Politik Anwar Sadat

Mohamed-Mohamed el-Sadaty ayahnya Anwar Sadat dengan koneksinya ia berusaha memasukan Anwar Sadat ke kedalam akademi militer. Sekembalinya tugas dari Sudan, ayahnya memperkenalkannya anak muda yang sudah ia disebut- sebutnya kepada Dr. Fitzpatrick kepala unit kesehatan yang mana ayah Sadat bekerja tugas dari Sudan. Ia mengusulkan agar Anwar Sadat dikirim ke akademi militer. Yang sebelumnya ini tidak mungkin dilakukan tanpa ada persetujuan Inggris dan Mesir. Pada 26 Agustus 1936 ditandatanganinya persetujuan penghapusan persyaratan untuk menjadi seorang perwira guna mengembangkan pasukan Mesir. Persyaratan-persyaratan seperti halnya harta untuk menjadi perwira dihapuskan, maka terbukalah peluang bagi pemuda-pemuda seperti Anwar Sadat, dan Gamal Abdel Nasser untuk menjadi perwira. Masa pendidikan yang diperpendek menjadi sembilan bulan. Sadat lulus dari Akademik militer kerajaan sebagai letnan dua infanteri pada bulan Februari 1938. 27 Semenjak di akademi militer di Abasia, ia mulai berkenalan dengan kehidupan politik yang sebenarnya. Ia berkampaye untuk kemerdekaan Mesir dalam arti yang sebenarnya. 28 Di akademi ini Anwar Sadat berkenalan dengan Gamal Abdul Nassser, beserta sepuluh perwira lainnya yang kemudian membentuk Free Officers Commitee atau komite perwira bebas, organisasi 27 Heikal. Anwar Sadat : Kemarau, h 14 28 Thayib, Pahlawan dan Penghianat,h. 3 xxxi rahasia untuk mengulingkan pemerintah monarki. 29 Mereka lalu menyusun gerakan bawah tanah yang berpusat di kota Mangkaba di Asyut. Gerakan itu semakain kokoh dengan bergabungnya beberapa opsir lain seperti Zakaria Mohi el-idan Ahmed Anwar. Dalam karier politik Anwar Sadat, seperti yang dia tulis dalam autobiografinya, menyebutkan bahwa ketika ia tiba di Manqabad dalam tugas kemiliterannya, ia sebetulnya sudah seorang revolusioner, namun masih bergerak secara rahasia. Sadat yang jauh lebih matang dari pada rekan-rekan perwiranya— yang kebanyakan tidak punya pendidikan politik—membuat dia dijadikan pemimpin dalam memperjuangkan revolusi. Dikatakan bahwa ia berusaha keras dalam perbincangan-perbincangan yang panjang, untuk membuka mata rekan- rekannya saya terhadap realitas keadaan yang pada umumnya, dan posisi Inggris pada khususnya. Walaupun tidak ada bukti atas pengakuannya ini. 30 Tahun 1940 Nasser bertugas di Sudan dan Sadat ditunjuk untuk bergabung dengan korps sandi di Maadi, beberapa mil di Selatan Kairo. Saat itu perang yang sudah lama diramalkan di Eropa telah pecah yaitu perang dunia ke II, dan meskipun Mesir negara yang dijajah Inggris sedang berusaha untuk terlepas dari Inggris, kehadiran pasukan Inggris yang besar di tanah Mesir memastikan bahwa negara itu tentu akan terlibat secara langsung dan seperti yang segera terbukti, akan menjadi salah satu medan perang yang utama. Waktu itu Mesir tebagi ke dalam tiga kekuatan politik utama, urutan- urutannya dan kombinasinya akan menentukan nasibnya. Pertama Raja yang penghuninya sejak 1936 oleh raja Farouk, partai Wafd, dan Inggris yang 29 Widiatmoko, “Anwar Al-Sadat,” h. 313. 30 Heikal, Anwar Sadat, h. 13 xxxii perwakilannya di Kairo sejak 1934. Dalam perselisihannya pihak istana dan partai Wafd, Raja Farouk dan perdana menteri melihat Ikhwanul Muslimin dapat dipakai guna sebagai senjata menghadapi partai Wafd, dan Hasan Al-Banna diperbolehkan berkeliling barak-barak tentara untuk mengutarakan pikiran- pikiranya. 31 Salah satu yang memberikan pengaruh lebih berarti terhadap karirnya adalah orang yang ia jumpai di Maadi, bernama Hassan Ezzat. Hassan Ezzat ini seorang perwira angkatan udara yang telah mempelajari sandi di Maadi, dan merupakan anggota suatu kelompok bawah tanah dalam angkatan udara yang juga mencakup Abdel Latief Bagdadi. Gerakan ini mempunyai hubungan dengan Jendral Aziz el-Masri, inspektur jendral angkatan darat grup ini melakukan negosiasi dan diplomasi dengan Jerman guna mengusir Inggris. Dalam keterlibatanya Sadat membuat perjanjian yang disusun oleh Ezzat dengan mata- mata Jerman, Hans Eppler dan yang dikenal sebagai Sandy. Sadat, dianggap orang yang dapat memprakarsai dua buah pemancar yang dibawa para mata-mata, salah satunya, pemancar Amerika yang kuat yang didapat melaui perwakilan Swiss di Kairo. 32 Tidak berselang lama, gerakan Anwar Sadat ini tercium oleh kerajaan. Karena dia bekerja sebagai spionase, akhirnya ditangkap dan diadili oleh pengadilan militer Mesir. Lebih dari itu, ia dipecat dari dinas kemiliteran dan dipenjarakan dalam kam tahanan tahun 1941. Keadaan itu tentu mengguncangkan keluarganya, sebab saat itu, Sadat lah satu-satunya tenpat gantungan kehidupan 31 Heikal, Anwar Sadat : Kemarau, h. 13 32 Heikal, Kemarau Kemarahan, h. 15 xxxiii mereka, untunglah teman-teman Sadat membantu memberikan sumbangan 100 dolar per bulan untuk membiayai keluarga Sadat. 33 Di aras yang lain, Yussef Rashad merekrut Hassan Ezzat untuk menjadi anggota pasukan besi. Hassan Ezzat pun mengusulkan nama Sadat sebagai calon yang dapat dimanfaatkan, kemudian utusan dari istana mengunjunginya di penjara Makousah, dan setelah Sadat masuk pasukan pengawal besi ia dipindah ke asrama Zeitoun, dekat Kairo. Ketika ia pergi dari penjara beberapa waktu kemudian, seorang utusan dari istana mengatur suatu pertemuan Anwar Sadat dan Hussein Tewfiq, salah satu pengawal raja dan sekaligus pengusaha. 34 Dalam pertemuan ini Sadat mengatakan kepada Tewfiq bahwa taktik yang dijalankannya keliru. Apa gunanya menyerang orang perorang tentara Inggris yang tidak ada habis-habisnya. Jauh lebih tepat menyerang orang-orang Mesir yang bersahabat dengan Inggris, dan dengan demikian mengancam mereka untuk menghentikan kerja sama dengan Inggris, karena inilah yang dilakukan Tewfiq dalam pergerakannya. Setelah melakukan pertemuan dengan Tewfiq, Sadat ikut telibat dalam rencana pembunuhan terhadap Nahas Pasha dan Amin Osman, hingga pada Husein Tewfiq tertangkap basah dalam penyerangan tehadap Nahas. Sekali lagi Sadat kembali ke penjara aliens. Tapi akhirnya ia dibebaskan bersama sebelas orang tertuduh. Dan Husein Tewfik dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara, tetapi istana merencanakan pelariannya ke Syiria dan dianggap sebagai pahlawan masyarakat. Dalam percaturan politknya Anwar Sadat keluar masuk penjara membuat istrinya minta untuk diceraikan. 33 Thayib, Pahlawan dan Pengkhianat, h. 9. 34 Heikal, Kemarau Kemarahan, h. 17. xxxiv Setelah Sadat dibebaskan ia menerbitkan ringkasan-ringkasan dari catatan hariannya di penjara. Pertama kali ia terbitkan dalam mingguan el-Muusawwar pada tahun1948, dan kemudian dalam bentuk buku. Buku yang diberi judul Thirty Montha in Prision itu, kemudian dilarang beredar, tetapi setelah Sadat menjadi presiden, orang-orang Arab menerbitkannya kembali. Yang diungkapkan dalam buku itu ialah mengenai berbagai peristiwa yang membentuk watak dan karakter Sadat. Pengalaman-pengalaman yang dituangkan dalam buku itu sangat attraktif, sehingga layak dikutip : “Jum’at, 18 Januari 1945 lewat tengah malam kemarin saya dibawa ke penjaraa Alienas, Penjara aliens lagi Di sinilah saya pernah bersama Eppler dan lainnya beberapa tahun lampau 17 Februari Al Muqottam melaporkan bahwa Killearn akan di pindahkan dari kairo. Saya benci sekali pada mahluk itu ia sudah mengkotori martabat Mesir. Jadi, saya ingin merayakan peristiwa itu, dan memesan dari luar dua belas potong kue. Saya membagikanya kepada wanita India Leila itu dan yang lain-lainya, tiga potong untuk saya sendiri. Celakanya, tentu ada yang tidak beres dengan kue-kue itu, sebab pukul dua dini hari saya terbangun karena perut saya sakit. Saya menjadi tambah benci kepada Killearn. Sementara itu sadat mulai menggerakan rekan-rekannya di penjara.” 35 Setelah tigapuluh satu bulan ia berada di penjara saya merasa dilahirkan kembali ke dalam satu dunia lain yang sama sekali tidak saya kenal. 36 Setelah bebas tahun 1948 ia tidak mempunyai pekerjaan kemudian oleh Hassan Ezzat ia disediakan modal untuk menjadi pemborong. Suatu hari pada tahun 1948, ketika ia masih bekerja pada usaha pemborong itu, ia dihubungi oleh Hasan Al-Banna yang menanyakan apakah Sadat dapat mempertemukan dengan Raja Farouk. Kejadian ini diungkap oleh 35 Heikal, Kemarau Kemaraha, h. 20. 36 Anwar Sadat, Mencari Identitas: Sebuah Autobiografi, Jakarta: Tira Pustaka, 1983, h. 130. xxxv Sadat dalam autobiografi yang dilarang itu. Al-Banna mengatakan, ia tahu bahwa Ikhwanul Muslimin dicurigai oleh orang asing, dan bahwa kecurigaan itulah yang membuat raja berprasangka terhadap organisasi itu. “Percayalah Anwar,” begitu menurut laporan mengenai pembicaraan mereka, “Saya ingin menghentikan kesalahpahaman seperti ini, saya yakin orang asing akan merasa aman terhadap kami. Jika saya bertemu dengan raja, saya yakin bisa mendapat kepercayaannya. Satu pertemuan saja sudah cukup. Saya tidak meminta raja untuk bekerja sama dengan kami, saya hanya ingin meyakinkan bahwa ia tidak perlu takut apa-apa dari Ikhwanul Muslimin. Anda kenal Yussef Rashad? Apa anda dapat menyampaikan i’tikad saya untuk raja? Bahwa saya tidak akan jadi bahaya baginya. Sadat menjawab, bahwa ia akan berusaha sedapat-dapatnya. Setahun kemudian, atas perintah istana, Hasan Al-Banna dibunuh. 37 Masih sebagai pemborong Sadat menikahi Jihan Fatwa Raouf, untuk memulai hidup babak baru. Setelah berlibur di Helwan, Sadat mendapat pekerjaan sementara dipenerbit Del el-Hillal, tetapi apa yang diinginkan baik olehnya sendiri maupun Jihan dan keluarganya bukanlah pekerjaan kewartawanan, melainkan masuk tentara. Maka sadat mendatangi Russef Rashad Seorang Dokter bedah kerajaan, yang semula merupakan Dokter angkatan laut Mesir, sambil menunjukan bahwa berhubung ia dibebaskan oleh pengadilan Amin Osman, maka tidak ada lagi halangan untuk kembali masuk dalam dinas ketentaraan. Rasyad 37 Suatu pengusutan yang di selenggarakan sesudah revolusi 1952 menunjukan bahwa pembunuha dilakukan atas perintah perdana mentri Ibrahim Abdel Hadi, oleh jendral Mohamed Wasf, direktur pasukan khusus yang bertanggung jawab atas perlindungan terhadap paramentri pemerintahan. Abdel Hadi diajukan ke pengadilan atas tuduha ini oleh suatu pengadilan revolusi, dengan Sadat sebagi salah satu hakim anggota, dan dijatuhi hukuman mati, yang kemudian di ubah menjadi hukuman seumur hidup. Heikal, Kemarau Kemarahan, h. 21. xxxvi menyarankannya untuk mencegat raja Farouk saat ia mau sembahyang Jumat di masjid Husein di Kairo. Ia melakukan hal ini, mencium tangan raja, dan memohon maaf atas segala kesalahannya. Raja Farouk hanya menjawab dengan menganggukkan kepala. Hari berikutnya Russef Rashad menyuruhnya pergi menemui Mohamed Haidar Pasha, panglima tertinggi angkatan bersenjata. Ini dilakukanya, Haidar menyambut dengan marah, “kamu penjahat Konduitemu jelek sekali.” Sadat pun mau protes. Haidar Pasha memotongnya, “jangan berbicara.” Dipijatnya tombol, masuklah seorang pengawal. “Hari ini juga anak ini harus jadi tentara kembali,” perintah Haidar Pasha seorang panglima tertinggi. 38 Anwar Sadat pada tanggal 15 Januari 1950 menjadi kapten lagi dalam ketentaraan Mesir. Ia sudah kawin dengan Jihan, dan mereka bertempat tinggal di sebuah flat di lingkungan Manial di Kairo. Tetapi para penguasa militer berfikir bahwa orang yang kontroversial ini lebih baik ditempatkan di luar Kairo, dan demikianlah ia ditugasi di Rafah, Sinai Utara. Gamal Abdel Nasser dan Abdel Hakim adalah yang pertama menemui Anwar Sadat untuk mengucapkan selamat. Dari Nasser ini, ia mendengar bahwa organisasi perwira bebas sudah berkembang menjadi besar sekali dan tumbuh semangkin kuat, dan ia pun menyarankan agar Sadat mengikuti pendidikan lebih lanjut mengejar ketertinggalannya dalam dunia militer. 39 Pada akhir tahun 1951 Sadat dengan resmi diajak menjadi anggota gerakan Perwira Bebas. Hampir semua gerakan itu kecuali Nasser sangat menentang dimasukannya Sadat dalam organisasi Perwira Bebas. Dikarenakan apa yang telah 38 Sadat, Mencari Identitas, h. 137. 39 Sadat, Mencari Identitas, h. 138. xxxvii dilakukan Sadat, tetapi Nasser memandang itu berbeda, bahwa semua perwira yunior yang mempunyai pengalaman politik secara potensial berguna bagi gerakan itu, dan bahwa kaitan Sadat dengan Istana janganlah disia-siakan, Ia dapat menyampaikan Informasi mengenai apa yang sedang terjadi di Istana, dan barang kali menyampaikan kepada Istana informasi yang menyesatkan tentang Perwira Bebas. Yang dikhawatirkan oleh temen-teman Nasser ialah Sadat malah menjadi Agen ganda. Sampai pada tanggal 18 Juli 952, Sadat dan Nasser terkejut ketika mengetahui bahwa raja telah membatalkan hasil pemilihan badan perkumpulan perwira, rupanya bahwa perwira Bebas memenangkan jumlah terbanyak dari kursi di dalam badan itu sehingga dengan demikian telah mengalahkan kaum “Kraton.” 40 Oleh karena itu, raja berusaha menembus kekalahannya, bahkan telah mulai menyusun pertahanan, sementara itu seorang wartawan dari partai Wafd- Ahmed Abdul Fatah memberitahukan kepada Nasser yang menjadi kawan dekatnya bahwa raja akan mengganti pemerintahan dan bahwa menteri peperangan yang baru adalah Major Jendral Husein Sirri Amer. Ia mengetahui banyak tentang seluk-beluk organisasi Perwira Bebas, dan bila sudah berkuasa akan menyapu bersih semua anggotanya dan mengacaukan apa yang telah disusun dan kawan-kawan. Ditambah ketegangan yang semangkin memuncak di seluruh negeri yang diakibatkan kemerosotan ekonomi yang sangat lemah hingga terjadi inflasi yang tidak dapat dihindari, sampai kemudian timbul huru-hara besar di Kairo, 26 Januari 1952. Kerusuhan ini dipicu oleh sekelompok perusuh—entah siapa yang 40 M. Hamdan Basyar, “Bagaimana Militer Menguasai Mesir?,” Jurnal Ilmu Politik, no. 3 10 Desember 1988, h. 87. xxxviii menggerakan—yang membakar kedai-kedai minum, toko-toko, senjata diobrak- abrik, penjarahan, ban-ban dibakar tragedi ini dikenal dengan “Sabtu Hitam.” 41 Karena Mesir mengalami kerusuhan yang tak kunjung tiba, maka Nasser memutuskan bahwa revolusi akan dilancarkan sebelum menteri-menteri memangku jabatanya. Pada 21 Juli 952 Nasser pun mengirim surat yang berisi Revolusi akan dilakukan sekarang, padahal waktu surat tiba, Sadat tidak ada di rumah, dan dia pergi bersama istrinya menonton film di bioskop. Sekembalinya dari perjalanan pukul 12.45 dini hari 23 Juli, Sadat kaget. Dikarenakan keterlambatan Sadat dalam tugas, revolusi sudah kadung bergulir. Ia pun langsung berangkat ke markas besar militer. Operasi telah berhasil, markas besar telah diambil alih, Sadat pun ditolak untuk masuk. Hingga akhirnya Abdel Hakim Amer memanggilnya untuk masuk, 3.00 Pagi berangkat ke studio untuk mebacakan teks Proklamasi, hingga pukul 7.00 dapat dibacakan oleh Anwar Sadat teks proklamasi revolusi. Keesokan harinya ia mendapat tugas untuk memberitahukan kesediaan atas jabatan yang diberikan kepada Ali Maher termasuk memberitahukan atas turun tahtanya raja Farouk yang sedang berada di Iskandariayah. Sadat sendiri berkat pengalaman singkat menjadi editor Dar le-Hilla, maka pemerintah menunjuk Sadat memegang koran harian yang baru diterbitkan untuk mengutarakan suara Dewan Komando Revolusi. 42 41 Basyar, “Bagaimana Militer Menguasai Mesir?,” h. 87. 42 Orang yang di tunjuk Nasser dan Sadat untuk membentuk pemerintahan baru.”Kami percayakan tugas kepada Ali Maher untuk membentuk pemerintahan baru, dan tidak melakukannya sendiri yakni tidak membentuk pemerintahan yang tersendiri dari para perwira militer, sebab kami tidak memprsiapkan diri mengambil alih kekuasaan. Tujuan kami adalah untuk mendapatkan kehidupan politik yang sehat di dalam negeri, menyingkirkan raja, sebagai golongan politik, dan orang Inggris. Sadat, Mencari Identitas, h. 153. xxxix Jabatan baru didapat ketika diangkat sekretaris jendral kongres Islam yang baru dibentuk dan bermasrkas besar di Kairo. Kedudukan ini benar-benar ia nikmati, berbagai judul ide ia ajukan untuk film dan berbagai bentuk publisitas lain yang menerangkan Islam. Hal ini memberi alasan kepadanya untuk bergaul dengan para aktor dan sutradara. Kemudian pada tahun 1958 ia menjadi juru bicara parlemen bersama setelah dibentuk UNI Mesir dan Syiria Republik Persatuan Arab. Kemudian ia diangkat sebagai menteri luar negeri yang membuatnya menjadi lebih banyak berhubungan dengan dunia luar. Pada 20 Februari 1961 menjadi pembicara dalam Dewan Nasional dan bertangung jawab dalam propaganda melawan Israel. Tahun 1966 sehari setelah presiden Nasser mengkritik habis-habisan kebijaksanaan Amerika Serikat di Timur Tengah, Sadat pergi ke Wasington dan dapat bersikap dingin dan sopan ketika bertemu dengan presiden AS Lindon B Jonson. Tahun 1968 Sadat membuat tindakan gegabah ialah menentang kebijakan menteri luar negri AS Wiliam Rogers tentang perdamaian Timur Tengah sebagai kelanjutan dari perang Mesir Israel selama enam hari di tahu 1967. 43 Dalam gerak-geriknya, Sadat mengikuti perpolitikan yang dijalankan Nasser, dan dalam pemerintahan, Sadat sesekali menggantikan Nasser. Hingga pada tahun 1969 Sadat disumpah menjadi Wakil presiden. Setelah Nasser meninggal, karena serangan jantung 28 September 1970, maka diadakanya rapat bersama di antara kabinet dan Komite Eksekutif Tinggi Persatuan Sosialis untuk mengumumkan kepada dunia bahwa wakil presiden telah mengambil alih posisi Nasser. Dengan kata lain, sejak saat itu, Sadat resmi 43 Thayib, Pahlawan dan Penghianat, h. 23 xl menjabat sebagai presiden Mesir, dan kepemimpinannya ini berakhir pada 1981 setelah ia ditembak mati oleh salah satu anggota gerakan Islam garis keras.

BAB III SEJARAH DEMOKRASI DI MESIR