HIKMAH DAN TUJUAN PERNIKAHAN

27 b. Menyalurkan hasrat libido kepada lawan jenis secara halal sehingga kehormatan manusia terpelihara dengan baik. c. Mengatur hubungan antara laki-laki dan wanita sesuai dengan prinsip- prinsip syariah sehingga terjalin kerja sama yang produktif dalam sebuah paying bernama keluarga. d. Bahu-membahu mendidik anak-anak sehingga terbentuklah generasi pelanjut yang lebih baik. Selain itu masih ada lagi hikmah pernikahan yang lain. Hikmah pernikahan ini akan dirasakan langsung oleh yang bersangkutan suami-istri. Adams, seorang pakar psikologi, mengungkapkan beberapa hikmah pernikahan bagi suami dan istri sebagai berikut. 28 a. Usia orang menikah lebih panjang daripada orang yang tidak menikah. Disebabkan semua hormon yang ada di tubuh manusia berfungsi dengan baik, karena kalau tidak nikah hormon testoron tidak berfungsi. b. Kemungkinan orang yang menikah menjadi gila jauh lebih kecil daripada orang yang membujang. c. LP lembaga pemasyarakatan lebih banyak dihuni oleh orang yang membujang daripada orang yang menikah. d. Kasus bunuh diri lebih banyak dilakukan oleh orang yang membujang daripada orang yang menikah. 28 Mohammad zaka al-Farisi, when I love you Menuju Sukses Hubungan Suami Istri, Jakarta, Gema Insani, 2008, h. 15. 28

D. WANITA YANG HARAM DINIKAHI DALAM ISLAM

Dalam Islam ditetapkan bahwa laki-laki tidak bebas memilih perempuan untuk dijadikan isteri. Ada ketentuan yang baku tentang perempuan yang boleh dinikahi dan yang tidak. Perempuan yang boleh dinikahi adalah perempuan yang bukan muhrim bagi laki-laki yang bersangkutan seperti saudara perempuan, anak tiri, anak sendiri, dan sebagainya. 29 Perempuan-perempuan yang haram dinikahi dikatagorikan ke dalam dua bagian. yaitu mahram muabbad larangan perkawinan untuk selamanya dan mahram muaqqat larangan perkawinan untuk sementara.

1. Bagian Pertama Adalah Perempuan Yang Haram Dinikahi Untuk

Selama-lamanya : a. Hubungan Nasab keharaman ini didasarkan pada firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 23 yang berbunyi: خ ا ا خ ع آ خا ا ع ـ Artinya : “Diharamkan atas kamu mengawini ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, Saudara-saudara bapakmu yang perempuan Saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak- anak perempuan dari saudara- saudaramu yang perempuan”. Berdasarkan ayat diatas, dapat diuraikan perempuan yang haram dikawini karena hubungan nasab adalah: 29 Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan Dan Perbedaan, h. 118 29 1 Ibu: yaitu perempuan yang ada hubungan darah dalam garis lurus ke atas, yakni, ibu, nenek, baik dari pihak ayah maupun ibu dan seterusnya keatas. 2 Anak perempuan: yaitu perempuan yang mempunyai hubungan darah dalam garis lurus ke bawah, yakni anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki maupun anak perempuan dan seterusnya kebawah. 3 Saudara perempuan, baik seayah seibu, seayah saja, atau seibu saja. 4 Bibi: yaitu saudara perempuan ayah atau ibu, baik sekandung seayah atau seibu dan seterusnya ke atas. 5 Kemenakan perempuan: yaitu anak perempuan saudara laki-laki atau saudara perempuan dan seterusnya kebawah. 30 b. Hubungan Susuan Hubungan didasarkan pada lanjutan surat An-Nisa ayat 23 di atas: ع ض ا آ خا عض ا ا ا Artinya: “Ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan”. Hadis Bukhari Muslim yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra: ا ع ها ض ع إ ع . . قف إ ع ا : ا خا إ ع ض ا , س ا ع ض ا ع قف Artinya: “dari Ibnu Abbas r.a, bahwa sesungguhnya nabi di ingini oleh anak perempuan pamannya Hamzah. Maka nabi mengatakan kepada 30 Proyek Pembinaan Prasarana Dan Sarana Perguruan Tiggi Agama Iain Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag, Ilmu Fiqih, Jakarta: Cv Yulina, 1984, h. 84- 92 30 Ibnu Abbas bahwa sesungguhnya dia tidak halal bagiku karena dia adalah saudara perempuanku sepersusuan, dan diharamkan karena saudara sepersusuan hal-hal yang diharamkan karena saudara kelahiran seketurunan ”. HR. Muttafaqun Alaihi. 31 Oleh karena itu, pada hakikatnya, wanita wanita yang diharamkan karena sebab satu susuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena faktor keturunan. Hanya saja, dalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama dengan ibu kandung. 32 Dengan demikian, wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalah sebagai berikut: 1 Ibu susuan termasuk dalam ibu susuan ini adalah : ibu yang menyusukan, yang melahirkan ibu susuan, dan seterusnya garis lurus keatas. 2 Anak susuan ialah: anak yang disusukan isteri, anak yang disusukan anak perempuan, anak yang disusukan isteri anak laki-laki, dan seterusnya dalam garis lurus ke bawah. 3 Saudara susuan ialah : yang dilahirkan ibu susuan, yang disusukan ibu susuan, yang dilahirkan isteri ayah susuan, anak yang disusukan isteri ayah susuan, yang disusukan ibu, yang disusukan isteri dari ayah. 4 Paman susuan ialah : saudara dari ayah susuan, saudara dari ayahnya ayah susuan. 31 Sayid Imam Muhammad ibn Ismail al-Kahlani, Subul al-Salam, Mesir: Darussalam juz 3, h. 217. 32 Asep Saepullah, Serial Fiqh Munakahat, Diakses Pada Minggu 24-04-2011, Dari Www.Indonesianschool.org