30
Ibnu Abbas bahwa sesungguhnya dia tidak halal bagiku karena dia adalah saudara perempuanku sepersusuan, dan diharamkan karena
saudara sepersusuan hal-hal yang diharamkan karena saudara kelahiran seketurunan
”. HR. Muttafaqun Alaihi.
31
Oleh karena itu, pada hakikatnya, wanita wanita yang diharamkan karena sebab satu susuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena
faktor keturunan. Hanya saja, dalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama dengan ibu kandung.
32
Dengan demikian, wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalah sebagai berikut:
1 Ibu susuan termasuk dalam ibu susuan ini adalah : ibu yang menyusukan,
yang melahirkan ibu susuan, dan seterusnya garis lurus keatas. 2
Anak susuan ialah: anak yang disusukan isteri, anak yang disusukan anak perempuan, anak yang disusukan isteri anak laki-laki, dan seterusnya
dalam garis lurus ke bawah. 3
Saudara susuan ialah : yang dilahirkan ibu susuan, yang disusukan ibu susuan, yang dilahirkan isteri ayah susuan, anak yang disusukan isteri
ayah susuan, yang disusukan ibu, yang disusukan isteri dari ayah. 4
Paman susuan ialah : saudara dari ayah susuan, saudara dari ayahnya ayah susuan.
31
Sayid Imam Muhammad ibn Ismail al-Kahlani, Subul al-Salam, Mesir: Darussalam juz 3, h. 217.
32
Asep Saepullah, Serial Fiqh Munakahat, Diakses Pada Minggu 24-04-2011, Dari Www.Indonesianschool.org
31
5 Bibi susuan ialah : saudara dari ibu susuan, saudara dari ibu dari ibu
susuan. 6
Anak saudara laki-laki atau perempuan ialah: anak dari saudara susuan, cucu dari saudara susuan, dan seterusnya ke bawah. Orang-orang yang
disusukan oleh saudara sesusuan, yang disusukan oleh anak saudara sesusuan, yang disususkan oleh saudara perempuan, yang disusukan oleh
isteri saudara laki-laki, dan seterusnya garis lurus kebawah dalam hubungan nasab dan susuan.
33
c. Hubungan Mushaharah.
Keharaman itu disebutkan dalam lanjutan ayat 23 surat An-Nisa:
ا إف خ
ا ئ س ك ف اا ئ
ئ س ص
ا ئ ئ ع
اف خ
Artinya: “Ibu-ibu isterimu mertua; anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang Telah kamu campuri, tetapi jika
kamu belum campur dengan isterimu itu dan sudah kamu ceraikan, Maka tidak berdosa kamu mengawininya; dan
diharamkan bagimu isteri- isteri anak kandungmu menantu”
Adapun perempuan yang diharamkan menurut Al- Qur’an sebab ada
hubungan mushaharah
34
ada empat orang, ialah: 1
Isteri ayah, terus keatas.
33
Amir Syarifuddin, Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fikih Munakahat Dan Undang- Undang Perkawinan, h. 120-121
34
Hubungan mushaharah adalah bila seorang laki-laki melakukan perkawinan dengan seorang perempuan, maka terjadilah hubungan antara si laki-laki dengan kerabat si perempuan
.
32
2 Ibu isteri terus keatas, baik sebab hubungan nasab atau satu susuan, baik
si suami sudah menjimak isterinya atau belum. 3
Anak tiri, yakni anak perempuan sang isteri, jika memang sudah menjimak ibunya.
4 Isteri anak laki-laki atau perempuan, terus kebawah.
35
2. Mereka Yang Haram Dikawini Dalam Waktu Tertentu, Tidak Untuk
Selama-Lamanya.
a. Dua perempuan bersaudara haram dikawini oleh seorang lelaki
dalam waktu yang bersamaan. Maksudnya mereka haram dimadu. Apabila perempuan itu meninggal dunia atau dicerai maka boleh
suami menikahi saudara isterinya.
36
Keharaman mengumpulkan wanita dalam satu waktu perkawinan itu disebutkan dalam lanjutkan ayat 23 surat An-Nisa:
خ ا ا ع
Artinya: “dan diharamkan bagimu isteri-isteri anak kandungmu menantu; dan menghimpunkan dalam perkawinan dua
perempuan yang bersaudara sekaligus ”.
Keharaman mengumpulkan dua wanita dalam satu ikatan perkawinan, juga diperlakukan sama terhadap dua wanita yang
mempunyai hubungan keluarga bibi dan kemenakan. Larangan ini
35
Syekh Muhammad Bin Qasim Al-Ghazy, Terjemah Fathul Qarib Jilid 2, Penerjemah Achmad Sunarto, Surabaya: Alhidayah, 1992, h. 41
36
Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan Dan Perbedaan, h. 119
33
dinyatakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah:
ق س ع ها ص ا ا ع
: ا ع
ا ع ا خ
ا
Artinya: “dari Abu Huraira, sesungguhnya rasulullah saw. Berkata :
janganlah mengumpulkan seorang perempuan sebagai istri dengan pamannya dan bibinya.
” HR. muttafaqun alaihi
37
b. Perempuan yang terikat perkawinan dengan laki-laki lain. Haram
dinikahi oleh seorang laki-laki. Keharaman ini disebutkan dalam surat an-Nisa ayat 24:
ء س ا ص ا
Artinya: “Dan diharamkan juga kamu mengawini wanita yang
bersuami ”
c. Perempuan yang sedang berada dalam masa iddah, baik iddah cerai
maupun iddah ditinggal mati berdasarkan firman allah surat al- baqarah ayat 228 dan ayat 234.
d. Perempuan yang ditalak tiga, haram kawin lagi dengan bekas
suami, kecuali mantan isteri tersebut sudah kawin lagi dengan orang lain dan telah berhubungan kelamin serta dicerai oleh suami
terakhir itu dan telah habis masa iddahnya berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 229-230.
37
Sayyid Imam Muhammad Ibn Ismail Al-Kahlani, Subul Al-Salam, Mesir: Darussalam, Juz 3, h. 124.
34
e. Perempuan yang sedang melakukan ihram, baik umrah maupun
haji, tidak boleh kawin atau dikawini. Hal ini berdasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam
Muslaim dari Usman bin Affan:
ق ع ها ض فع إ ع ع :
ها س ق .
. ا
ا ّ ا
ا س ا
Artinya: “orang yang sedang ihram tidak boleh menikah, tidak boleh
menikahkan, dan tidak pula boleh meminang ”.
38
f. Perempuan musyrik. Maksudnya ialah wanita yang menyembah
selain allah. Ketentuan ini kita dapati pada surat Al-Baqarah ayat 24. adapun berdasarkan surat Al-Maidah ayat 5, wanita ahli kitab
yakni nashrani dan yahudi yang boleh dikawini. g.
Perempuan haram dinikahi oleh seseorang yang telah mempunayi isteri empat orang. Dalam surat An-Nisa ayat 3, seorang laki-laki
boleh mempunyai istri maksimal empat orang saja. Haram kawin lagi dengan wanita yang kelima dan seterusnya kecuali salah satu
dari mereka itu diceraikan dan telah habis masa iddahnya.
38
An-Nawawi, Shoheh Muslim, Iskandaria: Dar-Al-Riyan, 1989 M1407 H,juz 5, h.193.
35
35
BAB III PERKAWINAN DALAM ADAT MADURA
A. Profil Pulau Madura
1. Identifikasi
Pulau Madura terletak pada parallel 6’ 45’ LS – 7’ 15’ LS dan pada meridian 112’ 15’ BT – 114’ 05’ BT, membujur dari arah barat ke timur
ditambah dengan 77 buah pulau-pulau. Pulau itu dipisahkan dari jawa oleh selat madura, yang menghubungkan laut jawa dengan laut bali.
1
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 lebih kecil daripada
pulau Bali, dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
2
Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-
pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa biasa disebut wilayah Tapal kuda,
dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling
banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta sebagian Malang.
1
Hub De Jonge, Madura Dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan, Ekonomi Dan Islam, Seri Terjemahan KITLV-LIPI, Jakarta: PT Gramedia, 1989, h.3.
2
M. Subhan Zamzami , “Profil Madura”, artikel diakses pada 17 april 2011 dari
http:madurastudies.wordpress.com
36
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah, serta ke Jakarta,Tanggerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Orang Madura pada
dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua
dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh, serta beberapa ada yang berhasil menjadi, Tekonokrat,
Biokrat, Mentri atau Pangkat tinggi di dunia militer.
3
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga
dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan
naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat.
2.
Gambaran umum Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang secara administrasi terletak dalam wilayah Propinsi
Jawa Timur yang secara geografis terletak di antara 113o08’ - 113o39’ Bujur Timur dan 6o 05’ - 7o13’ Lintang Selatan. Kabupaten Sampang terletak ± 100
Km dari Surabaya. Batas-batas wilayah Kabupaten Sampang adalah : • Sebelah
3
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Pulau Madura”, artikel diakses 17 april 2011 dari http:id.wikipedia.orgwikiSuku_Madura
37
Utara : Laut Jawa • Sebelah Selatan : Selat Madura • Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan. • Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan.
4
Untuk menyesuaikan penelitian ini maka peneliti mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang Madura.
Masyarakat Pengarengan merupakan sekelompok masyarakat yang memegang teguh prinsip hukum-hukum Islam dan norma hukum adat-istiadat
a. Kondisi Penduduk dan Jenis Pekerjaan Atau Mata Pencaharian
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 Kabupaten data agregat per kecamatan oleh badan pusat statistik Kabupaten Sampang luas wilayah
Kecamatan Pengarengan adalah dengan luas hanya 42,7 Km2 atau 3,46 dari luas Sampang yang berbatasan dengan Kecamatan Torjun disebelah Utara,
sebelah Timur Kecamatan Sampang, sebelah Selatan Selat Madura dan sebelah Barat Kecamatan Jrengik.
Sedangkan jumlah penduduk menurut badan pusat statistik Sampang 2010 bisa dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut.
Tabel. 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Pangarengan Kabupaten Sampang
No kecamatan
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin Laki-laki
Perempuan 1
Pangarengan 10.350
10.752 Jumlah Penduduk
21102
4
Wikipidea Ensiklopedia Bebas, “Kabupaten Sampang” artikel diakses 19 juni 2011 dari
http:id.wikipedia.orgwikiKabupaten Sampang