Pengertian Hadis HADIS-HADIS TENTANG ZIKIR

42

BAB III HADIS-HADIS TENTANG ZIKIR

A. Pengertian Hadis

Hadis secara etimologis bahasa ialah cerita, percakapan baik dalam konteks agama maupun duniawi, atau dalam konteks sejarah atau peristiwa dan kejadian aktual, Hadis secara terminologis istilah, sinonim dengan sunnah, keduanya diartikan segala sesuatu yang diambil dari Rasulullah saw., sebelum dan sesudah diangkat menjadi Rasul. Menurut ulama Muhaddisin terdapat pengetrian hadis yang luas, yakni tidak hanya mencakup sesuatu yang dimarfu ’kan kepada Nabi Muhammad saja, tetapi perkataan, perbuatan, dan taqrir, 1 yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in pun di sebut hadis. 2 Hadis juga merupakan sumber utama ajaran Islam di samping al- Qur’an. Karenanya hadis Nabi saw memiliki fungsi yang berkaitan dengan al- Qur’an, yaitu sebagai penjelas bagi al- Qur’an; penjelas secara global, menerangkan yang sulit, membatasi yang mutlaq, mengkhususkan yang umum dan menguraikan ayat-ayat yang ringkas, bahkan kadangkala menetapkan suatu hukum yang tidak terdapat dalam 1 Taqrir berasal dari bentuk masdar kata kerja Qarrara dimana secara etimologi istilah Taqrir berarti penetapan, persetujuan. Lihat Muhammad bin Muqarran bin Mansyur, Lisan al-Araby, Mesir: Dar Misriyah, juz V, h.394, menurut istilah Taqrir tidak berkomentarnya Nabi saw, atas perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat, baik disaksikan atau didengarnya. 2 Fathur Rahman, Ikhtisar Mustalah Hadis , Bandung: PT Ma’arif, 1974, h.24 43 al- Qur’an. 3 Dengan demikian hadis merupakan tuntunan praktis terhadap al- Qur’an, 4 Fungsi ini ditegaskan oleh al-Qur ’an surat an-Nahl:44, yaitu:             Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu adz-Dzikr al-Qur ’an agar kamu menerangkan kepada manusia tentang apa yang diturunkan kepada mereka. Hadis mempunyai fungsi yang berhubungan dengan pembinaan hukum Islam, dengan merujuk kepada imam Syafi’i dalam ar-Risalah, Abdul Halim menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan al- Qur’an ada 2 dua fungsi as-Sunah yang tidak diperselisihkan oleh ulama; Bayan Taklid dan Bayan Tafsir. 5 Yang pertama, menguatkan atau menggaris bawahi apa yang terdapat dalam al- Qur’an. 6 Fungsi kedua memperjelas, merinci, bahkan membatasi pengertian lahir dari ayat-ayat alQur’an. Kedua fungsi hadis tersebut, memberikan kontribusi yang besar dalam kehidupan kaum muslimin, baik semasa Nabi saw, sahabat, Tabi’in, Tabiu at- Tabi’in,maupun masa sekarang. 1. Hadis- hadis tentang zikir 3 Ending Syaifuddin Ansyari, WawasanIslam: poko-poko pemikiran Islam dan Umatnya, Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 1993, h. 35 4 M. Ajaj al-Khatib, Ushul Hadis, ter. M. qodirun Nur, Ahmad Musyafiq Jakarta: Gaya Media Pertama, 2001 h. 35 5 Abudin Nata, Metodologi Study Islam, Jkarta: Rajawali Press, 2002 h. 194 6 M. Qurais Shihab, Membumikan al- Qur’an: Fungsi dan peranan wahyu dalam kehidupan masyarakat, Bandung: Mizan, 1994, h.21 44 ل ْغ ْس ا ْ : س ه ها ص ها ل س ل : ث ج ف ْج لا ص ْ ح ل ت ها ك ْ ْت ت ْ جح ْج ء ك هل ْت ك ْ ْك ص ث سْ ّلا ْطت ……. ْت ت ……. ْت ت Dari Anas dan lainya ;”Telah bersabda Rasulallah saw “: Barang siapa yang shalat fajar subuh berjamaah, kemudian ia duduk berzikir kepada Allah hingga terbit matahari melakukan sholat dua raka’at dhuha, maka baginya pahala seperti pahala ibadah hajji dan umroh yang sempurna, sempurna, sempurna. Telah berkata Atturmudzi: Hadist Hasan 7 ت ها ْ ك ْ ْ ْا ْ ا س هْ ها ص ها لْ س ل هْ ها ض ْس ا ْ لْ ْسا ل ْ ْ ا ْ ا ْ لا حا سْ ّلا ْطت ح ا غلا اص ْ ل . ْا ْ أ ْ ا ْ ا ْ لا حا سْ ّلا ْغ ح ّْ لا اص ْ ل ت ها ْ ك ْ ْ د اد ا هج خا Dari Anas r.a ia telah berkata : “ telah bersabda Rasulallah saw:” bagiku duduk bersama satu kaum yang berzikir kepada Allah Ta’ala sejak shalat subuh hingga terbit matahari lebih aku senangi afdhal dari membebaskan empat orang hamba dari keturunan ismail. Dan bagiku duduk bersama suatu kaum yang berzikir kepada AllahTa’la sejak shalat Ashar hingga terbenamnya matahari, lebih dari membebaskan empat orang hamba. ” Abu Daud 8 2. Hadis Tentang Dzikir dan Kesehatan ْل لك ء س ْ لك ص ف ل ْ ْ ْ : ضْ اا ف ءْ ش ه ْسا ض ْ لا ها ْس ءْ ش ض ْ ل ا ا اث ْ لا ْ سلا ه ء سلا ف ث د اد ا لا ا Hamba mana saja yang mengucapkan dipagi setiap hari, dan sore setiap malam: 7 Habib Ali bin Hasan Abdullah bin Husain bin Umar Al- Atas Ba’alawi Al-Hadromi, diterjemahkan oleh H.Toha bin Abubakar bin Yahya, AL-QIRTHAAS, Sarah Ratib Al- Atas, Jakarta: Darul Ulum Press, 2003 , Jilid 1, h. 20 8 Habib Ali bin Hasan Abdullah bin Husain bin Umar Al- Atas Ba’alawi Al-Hadromi, AL- QIRTHAAS, Sarah Ratib Al- Atas, Jilid 1, h. 24 45 ْ لا ْ سلا ه ء سلا ف ضْ اا ف ءْ ش ه ْسا ض ْ لا ها ْس Dengan menyebut asma’ Allah yang dengan asma’Nya tidak bermadharrat sesuatu baik yang ada dibumi maupun yang ada di langit. Dan Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui 3x, maka tidak akan bermadharrat sesuatu apapun. HR. Atturmudzi, Abu Dawud dan Usman bin Affaan r.a.. 9 Dan didalan suatu riwayat dari Abu Da wud: “ ءا ء جف ه ّْت ْ ل” ia tidak akan mendapat musibah secara mendadak. ك ف ْ اْا ْ ْح لا ْ ْ ْها ْا ْ طلا هْ لا ا لْا ل ف لْا لْ ْست ل س ا ْ طلا ك ضْ ف ْ : س هْ ها ص ها لْ س لا ا ْ ا ء ج ل : ل ها ْد ف ت ف ا ّلا طلا ْ ْس ا ْ ْس لج ا ها لْ س ّّل ... اسلا اّلا هْ ل ف : ا ش تْ ش ْ ا ط تْكا ا ا , ض ْ لا ها ْس ل ف ْ ح ْ لْا ْ سلا ه ء سلا ف أ ض ْ اا ف ءْ ش ه ْسا , ءاد ض أ ه ء ف ْ ك ا . Telah berkata seorang Ulama besar ahli ilmu Dr. Ibrahim bin Abdurahrahman bin ‘Auf bin al- Azraq dalm kitab “Tashiilul-Manaafi”, pada sebagian kitab kedokteran, dari Anas ia telah berkata: “seorang Arab pegunungan A’raabi telah dating kepada Rasulullah saw, sambil berkata: ‘Ya Rasulallah, sesungguhnya aku orang yang sedang menderita sakit yaitu makanan dan minuman tidak dapat masuk secara lurus kedalam perut besarku. Karena itu do’a kanlah agar Allah menyembuhkanku”. Maka bersabdalah Rasulallah saw,: “ucapkanlah”: ْ لْا ْ سلا ه ء سلا ف أ ض ْ اا ف ءْ ش ه ْسا ض ْ لا ها ْس Dengan menyebut asma’Allah yang dengan asma’Nya tidak bemadharsrrat sesuatu baik yang ada dibumi maupun yamg ada di langit, wahai Dzat yang Maha 9 Habib Ali bin Hasan Abdullah bin Husain bin Umar Al- Atas Ba’alawi Al-Hadromi, , AL- QIRTHAAS, Sarah Ratib Al- Atas, Jilid 1, h. 173 46 Hidup lagi Maha Kekal Abadi, maka tidak akan berbahaya bagimu sesuatu penyakit walupun penyakit itu berat. 10 Ibn Zhofar menyebutkan didalam kitabnya ” Annasoihu” ا لا ف ْ لا ْ لا هحْ ش ّلا ْ ّ ْ ْح لا ْ خّْلا ك ل ت ه ْسا طس لا ك ه ض ف ْ ْ ْا سلا ه ْطْا ءادْ لا ْ أ ج ْا لْ ْ لْا ْ سلا ه ء سلا ف أ ض ْ اا ف ءْ ش ه ْسا ض ْ لا ها ْس ل ف , لك ا دا ْا ك Disebutkan oleh Asy-syikh Abdurahman bin Muhammad bin Ali Alhanafi dalam syarah nya pada ”Allam’atul-buniyyah” mengenai pembicaraan tentang asma’Allah Ta’ala ” طس لا bahwa seorang jariyah budak perempuan milik Abu Darda telah memberinya makanan racun sebanyak 40 x, namun racun itu tidak berbahaya baginya, karna setiap akan makan ia selalu mengucapkan: ح لا سلا ه ء سلا ف ا ض ءاا ف ء ش ه سا ض ا لا ها س . ” Kemudian, seperti yang dikatakan Addamiri didalam kitabnya ”Hayatu al- Hayawaani ” ia telah berkata: ”Sesungguhnya ia Jariah Abu Dardaa telah berkata kepada Abu Dardaa: ”Dari bangsa apakah engkau?”. Dia berkata: ”Aku adalah manusia seperti engkau juga”. Ia berkata pula:”Bagaimana engkau sebagai manusia, sedang aku memberimu makan racun sebanyak 40 x dan membahayakanmu?”. Abu Dardaa’ berkata:”Apakah engkau tidak mengetahui bahwa orang yang berzikir mengingat Allah tidak berbahaya sesuatu baginya ?” dan sesungguhnya aku telah 10 Habib Ali bin Hasan Abdullah bin Husain bin Umar Al- Atas Ba’alawi Al-Hadromi, , AL- QIRTHAAS, Sarah Ratib Al- Atas, Jilid 1, h. 174 47 mengingat Allah dengan asma’Nya yang paling agung al-a’zhom, lalu jariyah bertanya: ”Apakah itu?” Abu Dardaa’ menjawab: ح لا سلا ه ء سلا ف ا ض ءاا ف ء ش ه سا ض ا لا ها س . ” Kemudian Abu Dardaa betanya pula:”Apakah yang menyebabkan engkau melakukan itu kepadaku neracuniku?, Jariyah itu berkata:”Karena rasa benciku padamu” , kemudian Abu Dardaa pun berkata:”Sekarang, aku merdekakan engkau karena Allah, dan tidak mengapa engka u telah melakukan itu kepadaku”. 11

B. Hubungan zikir dengan kesehatan