47
mengingat Allah dengan asma’Nya yang paling agung al-a’zhom, lalu jariyah bertanya: ”Apakah itu?” Abu Dardaa’ menjawab:
ح لا سلا ه ء سلا ف ا ض ءاا ف ء ش ه سا ض ا لا ها س .
” Kemudian Abu Dardaa betanya pula:”Apakah yang menyebabkan engkau
melakukan itu kepadaku neracuniku?, Jariyah itu berkata:”Karena rasa benciku padamu” , kemudian Abu Dardaa pun berkata:”Sekarang, aku merdekakan engkau
karena Allah, dan tidak mengapa engka u telah melakukan itu kepadaku”.
11
B. Hubungan zikir dengan kesehatan
1. Hubungan zikir dengan kesehatan jasmani
Menurut penelitian oleh David B Larson dan timnya dari The American National Health Research Center pusat penelitian kesehatan Amerika, pembandingan antara
orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukan hasil yang sangat mengejutkan.
Sebagi contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60 lebih sedikit,
tingkat bunuh diri 100 lenih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkatan yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini diantar para perokok.
11
Habib Ali bin Hasan Abdullah bin Husain bin Umar Al- Atas Ba’alawi Al-Hadromi, , AL-
QIRTHAAS, Sarah Ratib Al- Atas, Jilid 1, h. 176
48
a. Ibadah dan keyakinan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik
pada kesehatan manusia dari pada keimanan kepada apapun yang lain. Dalam sebuah pengkajian yang di terbitkan dalam International Journal of
Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, di laporkan bahwa orang yang mengaku tidak berkeyakinan agama menjadi
lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup yang lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang
dua kali lebih besar menderita pemyakit usus-lambung dari pada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernafasan 66
lebih tinggi dari pada mereka yang beragama. Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa
sebagai
“dampak kejiwaan”. Ini berarti bahwa keyakinan beragama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik kepada
kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang
lebih mengejutkan lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut di periksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat dari pada pengaruh
kejiwaan apapun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr.
Herbert Benson dari Fakultas Kedoteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walupun bukan seorang
yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan
manusia daripada keimanan apapun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menmyimpulkan bahwa tidak ada keimanan
yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagimana keimanan kepada Allah.
b. Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga ini ?
kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah di krndalikan
untuk percaya kepada Allah.
c. Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima,
adalah sebuah rahasia yang dinyatakan di dalam al-Quran denagn kalimat ini “…hanya dengan mengingat Allah hati mereka menjadi tentram”. QS. Ar
Ra’d 13:28. Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepadnya, lebih sehat secar ruhani dan jasmani adalah
karena mereka berperilaku sesuai denagn tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan system yang tidak selaras denagn penciptaan manusia selalu mengarah
pada penderitaan dan ketidak bahagiaan. Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata
49
Patrick Glynn: “ penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih kurang
24 tahun telah menunjukan bahwa,…. Keyakinan agama adalah satu diantara sejumlah kaitan paling serasi dari seluruh kesehatan jiwa dan
kebahagiaan”.
12
2. Hubungan zikir dengan kesehatan jiwa
Surat al- Ra’d ayat 28 menyebutkan bahwa dengan mengingat dzikir kepada
Allah maka hati mereka menjadi tentram. Dzikir sebagi metode mencapai ketenangan hati, di lakukan denagn tata cara tertentu. Dzikir dipahami dan di ajarkan
dengan mengucapkan kalimat-kalimat Thayyibah secara keras dzikir jahr, dan dengan kalimat-kalimat thayyibah yang memfokus, dari kalimat Syahadat Lilaha illa
Allah ke lafaz Allah dan sampai ke lafaz Hu, sebenarnya hubungan dzikir dengan ketentraman jiwa dapat di analisis secara ilmiah.
Dzikir secara Lughawi artinya ingat atau menyebut, jika diartikan menyebut maka peranan lisan lebih dominan, tetapi jika di artikan ingat, maka kegiatan berfikir
dan merasa kegiatan psikologis yang lebih dominan. Dari segi ini maka dua alur fikiran yang dapat diikuti:
a. Manusia memiliki potensi intelektual, potensi itu cenderung aktif bekerja
mencari jawaban atas sesama hal yang belum di ketahuinya. Salah satu hal yang merangsang berfikir adalah adanya hukum kausalitas sebab-akibat
dimuka bumi ini. Jika seseorang melahirkan penemuan baru, bahwa A di sebabkan B, maka berikutnya manusia tertantang untuk mencari apa yang
menyebabkan B, begitu seterusnya sehingga setiap kebenaran yang di tentukan oleh potensi intelektual manusia akan di ikuti oleh penyelidikan
12
Ardi’s Dic: Dzikir, Patrick Glynn. God : The Evidence, The Reconiliation of Faith and Reason in a Postsecular Word California: Prima Publising, 1997, 80-81
Herbert Benson, and Mark Stark, Timeless Healing New York: Simon Schuster: 1996 203 www. Harun Yahya.com. selasa, 22 Desember 2009.
50
berikutnya sampai menemukan kebenaran baru yang mengoreksi kebenaran yang lama, dan selanjutnya yang lebih baru akan di temukan mengoreksi
kebenaran yang lebih lama. Sebagai mahluk yang berfikir manusia tidak pernah merasa puas terhadap
“kebenaran ilmiah” sampai ia menentukan kebenaran perennial melalui jalan supra rasionalnya. Jika orang telah sampai kepada kebenaran ilmiah
atau terpandunya pikiran dan dzikir, maka ia tidak lagi tergoda untuk mencari kebenaran yang lain. Dan ketika jiwa itu menjadi tenang, tidak
gelisah dan tidak ada konflik batin. Selama manusia masih memikirkan ciptaan Allah swt dengan segala
hukum-hukumnya, maka hati tidak mungkin tentram dalam arti tentram yang sebenarnya, tetapi jika ia telah sampai kepada memikirkan sang
pecipta dengan segala keagungannya, maka manusia tidak sempat lagi memikirkan yang lain, dan ketika itulah puncak ketenangan dan puncak
kebahagiaan tercapai, dan ketika itulah tingkatan jiwa orang tersebut telah mencapai al-Nafs al-
Muthma’innah. b.
Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang terbatas, tidak ada habis- habisnya, padahal apa yang di butuhkan itu tidak pernah benar-benar dapat
memuaskan terbatas. Oleh karena itu selama manusia masih memburu yang terbatas, maka tidak mungkin ia memperoleh ketentraman, karena
yang terbatas duniawi tidak dapat memuaskan yang tidak terbatas nafsu dan keinginan.
13
Dari keterangan diatas bahwasanya dzikir dapat berpengaruh bagi kesehatan jasmani juga kesehatan jiwa,karena zikir merupakan kegiatan yang menghubungkan
antara ketenangan batin dan juga ketenangan fikiran. Dengan kita Mengagungkan dan berserah diri kepada Allah maka akan timbul rasa optimis dan menghilangkan rasa
pesimis yang ada pada diri kita.
13
www. Karunia.co.cc2009 pengaruh….. sumber: cuplik.com selasa 04 agustus 2009
51
51
BAB IV WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN