Pemeriksaan C-peptide dengan metode ECLIA

Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. Darah tanpa antikoagulan dibiarkan dalam suhu ruangan selama 30 menit, kemudian disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit, serum dipisahkan secara hati-hati ke dalam 2 tabung plastik aliquot. Tabung plastik pertama untuk pemeriksaan creatinin dengan alat Cobas Integra 400 plus. Tabung kedua ± 1 ml segera disimpan dalam freezer, dengan suhu –20 C sampai waktu pemeriksaan kadar C-peptide. 3.6.4. Pemeriksaan Laboratorium 3.6.4.1. Pemeriksaan creatinin darah Pemeriksaan creatinin darah dilakukan dengan alat Automatic analyzer Cobas Integra 400 plus dan pemeriksaan creatinin dengan metode Jaffe. Prinsip reaksi adalah : pH Alkali Creatinin + picrid acid  complex creatinin picrid acid merah-oranye Kalkulasi konsentrasi analit secara otomatis dengan mengalikan faktor konversi : µmolL X 0,0113 = mgdL

3.6.4.2. Pemeriksaan C-peptide dengan metode ECLIA

Pemeriksaan dilakukan secara serentak setelah terkumpul sejumlah sampel. Pemeriksaan dilakukan dengan alat automatic analyzer Cobas Elecsys 601 Cobas e 601, menggunakan metode Electrochemiluminescence sandwich immunoassay ECLIA. Sampel yang beku dari freezer dicairkan pada suhu ruangan. Reagensia, kalibrator, dan kontrol juga disamakan suhunya dengan suhu ruangan 20-25 C. Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. Reagensia diletakkan pada disk reagensia, sedangkan kalibrator dan sampel pada disk sampel. Pemeriksaan C-peptide berdasarkan prinsip sandwich. Lamanya pemeriksaan 18 menit pada suhu 37 C. Selama tahap pertama inkubasi pemeriksaan C-peptide, antigen dari sampel 20 l membentuk kompleks sandwich dengan biotynilated monoclonal C-peptide specific antibody dari tikus dan suatu monoclonal antibody C-peptide specific antibody yang dilabel dengan suatu kompleks ruthenium. 31,33 Pada tahap kedua, streptavidin–coated microparticle ditambahkan dan kompleks tersebut menjadi terikat pada fase solid melalui interaksi dari biotin dan streptavidin Gambar 3.1 31,33,53 Gambar 3.1. Prinsip tes pemeriksaan C-peptide dengan metode ECLIA Muatan mikropartikel yang dilapisi streptavidin dengan kompleks imun diambil ke permukaan elektroda secara magnetis. Komponen reagen yang tidak terikat material sampel yang berlebih dibuang dari measuring cell dengan Procell system buffer. Aplikasi dari suatu voltase yang menetap menginduksi reaksi electrochemiluminescent dan emisi cahaya yang dihasilkan diukur secara langsung dengan photomultiplier. Dimana jumlah cahaya yang dihasilkan berbanding lurus Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. dengan kadar analit dalam sampel. Pada akhir reaksi electrochemiluminscet, mikropartikel dibuang dengan larutan measring cell cleaning Cleancell. Measuring cell kemudian siap untuk melakukan pengukuran berikutnya. Gambar 3.2. 31,33 Gambar 3.2. Pengukuran C-peptide dengan metode ECLIA

3.6.4.3. Pemantapan Kualitas