Pemantapan Kualitas Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan creatinin darah

Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. dengan kadar analit dalam sampel. Pada akhir reaksi electrochemiluminscet, mikropartikel dibuang dengan larutan measring cell cleaning Cleancell. Measuring cell kemudian siap untuk melakukan pengukuran berikutnya. Gambar 3.2. 31,33 Gambar 3.2. Pengukuran C-peptide dengan metode ECLIA

3.6.4.3. Pemantapan Kualitas

Pemantapan kualitas dilakukan untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksaan dalam batas yang dapat dipercaya valid. Pemantapan kualitas dilakukan setiap kali pada saat awal pemeriksaan untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksaan yang dikerjakan yang nilainya sesuai dengan batas nilai yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya ada nilai target. Sebelum dilakukan pemeriksaan harus dilakukan kalibrasi terhadap alat yang digunakan. Kalibrasi alat autometic analyzer RohceCobas Integra 400 plus untuk pemeriksaan kreatinin menggunakan C.f.a.s calibrator for autometic system . Kontrol kualitas menggunakan kontrol normal Precinom U dan kontrol abnormal Precipath U. Kontrol kualitas dilakukan setiap hari pada setiap awal pemeriksaan. Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. Kalibrasi pemeriksaan C-peptide pada alat cobas e 601 analyzers menggunakan CPEPTID Cal1 dan CPEPTID Cal2 yang berisi C-peptide. Selama penelitian kalibrasi hanya dilakukan satu kali pada waktu pemeriksaan awal dilakukan. 53 Untuk pemantapan kualitas pemeriksaan C-peptide dilakukan dengan menggunakan control sera assay Precicontrol Multianalyte. Pemantapan kwalitas dilakukan dengan cara mengerjakan sampel penelitian bersama-sama dengan assayed control sera dengan nilai target untuk PC MA1 1,46-2,38 ngml , dan untuk PC MA2 7,58-12,4 ngml. Bila hasil pemeriksaan control sera assayed masuk dalam nilai target, maka sampel penelitian dianggap terkontrol. Setelah itu dilakukan pemeriksaan C-peptide pada sampel penderita dan sampel kontrol. 53 Stabilitas sampel serum 60 hari pada suhu -20 C. Stabilitas reagen C- peptide reagent kit sampai masa kadaluarsa bila tidak dibuka. Bila sudah dibuka, stabilitas reagen 16 minggu pada suhu 2-8 C, dan pada alat Cobas 6000 stabilitasnya 12 minggu. 53 Tabel 3.1. Pemantapan kwalitas menggunakan kontrol PC MA1 dan PC MA2 pada pemeriksaan Kadar C-peptide No Tanggal PC MA1 PC MA2 Hasil Nilai Target Hasil Nilai Target 1 18-8-2009 2,21 1,46-2,38 11,57 7,58-12,4 2 3-9-2009 2,17 1,46-2,38 11,20 7,58-12,4 3 15-9-2009 2,19 1,46-2,38 11,46 7,58-12,4 Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. Selama penelitian kontrol kualitas dilakukan sebanyak 3 kali bersamaan dengan sampel yang diperiksa. Dalam 3 kali pemeriksaan sampel, nilai kontrol PC- MA1 dan PC-MA2 tidak melewati nilai target yang diharapkan.Tabel 3.1.

3.7. Batasan Operasional a. Diabetes Melitus

Disebut Diabetes Melitus apabila didapati gejala klinis, dan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Kadar Gula Puasa KGD 126 mgdl, dan atau KGD 2 jam PP 200 mgdl. 2,3,4

b. Gagal ginjal

Gagal ginjal ditentukan berdasarkan riwayat penyakit seperti penderita hemodialisa reguler, pemeriksaan fisik dengan adanya hipertensi, edema, dan pucat, dan atau penetapan Estimation Glomerular Filtration Rate EGFR yang direkomendasikan The National Kidney Foundation, dengan kalkulasi Cocroft-Gault berdasarkan pemeriksaan kreatinin serum. 54,55 EGFR mlmenit = 140-umur X BB kg 72 X Scr mgdl Keterangan : - bila perempuan, hasil dikalikan 0,85 - Scr adalah Creatinin serum

c. Indeks Massa Tubuh IMT