Epidemiologi Mekanisme sekresi insulin dan aspek metabolisme

Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. atau resistensi insulin. Resistensi insulin ditemukan pada lebih 90 kasus dan merupakan penyebab terbanyak pada DM tipe 2. 2,4,5,

2.2.4.1.. Epidemiologi

Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insiden dan prevalensi DM. Perkiraan jumlah penderita DM pada tahun 2000 adalah kira-kira 175.4 juta orang, dan diperkirakan pada tahun 2010 akan menjadi 279.3 juta orang. Diperkirakan 90-95 adalah DM tipe 2. Diduga terdapat sekitar 16 juta kasus diabetes di Amerika Serikat, dan setiap tahunnya didiagnosa 600.000 kasus baru. 43,44,45 Dari Diabetes Atlas yang dibuat International Diabetes Federation, prevalensi DM di Indonesia diperkirakan 4.6 dari jumlah penduduk 125 juta orang yang di atas 20 tahun. 46 Diabetes merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat. Tujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meninggal karena penyakit vaskular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangren adalah komplikasi yang paling utama. 38,43,44,45 Prevalensi DM tipe 2 di Indonesia berdasarkan berbagai penelitian epidemiologis berkisar antara 1,5 - 2,3 . Laporan dari hasil penelitian di berbagai daerah di Indonesia yang dilakukan pada era tahun 2000-an menunjukkan peningkatan prevalensi yang sangat tajam. Sebagai contoh penelitian di Jakarta dari prevalensi DM 1,7 pada tahun 1982 menjadi 5,7 pada tahun 1993, dan kemudian menjadi 12,8 pada tahun 2001. 3,41,42 Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010.

2.2.4.2. Mekanisme sekresi insulin dan aspek metabolisme

Dalam keadaan fisiologis, insulin disekresikan sesuai dengan kebutuhan normal tubuh oleh sel beta pankreas dalam 2 fase. Sekresi insulin akan muncul setelah adanya rangsangan seperti glukosa dari makanan dan minuman. Insulin yang dihasilkan berfungsi menjaga regulasi darah agar selalu dalam batas-batas fisiologis, baik saat puasa maupun setelah mendapat beban makanan. 7,47 Sekresi fase 1 Absolute Insulin secretion response= AIR adalah sekresi insulin yang terjadi segera setelah ada rangsangan terhadap sel beta pankreas, muncul cepat dan berakhir cepat. Sekresi fase 1 biasanya mempunyai puncak yang relatif tinggi, karena hal ini dibutuhkan untuk mengantisipasi kadar glukosa darah yang biasanya meningkat tajam, segera setelah makan. 7,47 Selanjutnya setelah sekresi fase 1 berakhir, muncul sekresi fase 2 sustained phase, latent phase, dimana sekresi insulin kembali meningkat secara perlahan dan bertahan dalam waktu relatif lebih lama. Segera berakhirnya fase 1, tugas pengaturan glukosa darah selanjutnya dilakukan oleh sekresi fase 2. apabila sekresi fase 1 tidak adekwat, terjadi mekanisme kompensasi dalam bentuk peningkatan sekresi insulin pada fase 2. Peningkatan produksi insulin tersebut dimaksudkan memenuhi kebutuhan tubuh agar agar kadar glukosa darah pasca prandial tetap dalam batas normal. 7,47 Apabila ada gangguan pada mekanisme kerja insulin, ini akan menimbulkan hambatan dalam utilisasi glukosa serta peningkatan kadar glukosa darah. Secara klinis gangguan tersebut dikenal dengan sebagai diabetes melitus. Pada DM tipe 1 gangguan yang terjadi mutlak hanya disebabkan defisiensi insulin. Pada DM tipe 2, gangguan metabolisme glukosa disebabkan oleh 2 faktor ; tidak adekwatnya Denrison Purba : Perbandingan Kadar C-Peptide Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Baru Didiagnosa Dengan Non Diabetes Melitus, 2010. sekresi insulin secara kwantitatif defisiensi insulin, dan kurang sensitifnya jaringan tubuh tehadap insulin resistensi insulin. 7,47 Pejalanan penyakit DM tipe 2 pada awalnya ditentukan oleh kinerja fase 1 sekresi insulin yang kemudian memberikan dampak negatip terhadap kinerja fase 2, dan berakibat langsung terhadap peningkatan kadar glukosa darah hiperglikemia. Hiperglikemia terjadi tidak hanya disebabkan oleh gangguan sekresi insulin defisiensi insulin tapi pada saat bersamaan juga oleh rendahnya respons jaringan tubuh terhadap insulin resistensi insulin. 2,4,47

2.2.4.3. Patogenesis DM Tipe 2