Gerakan Sosial Kerangka Teori

20

Bab II Kerangka Teori

A. Gerakan Sosial

David A. Locher menjelaskan tiga pembedaan gerakan sosial dari bentuk perilaku kolektif lainnya, yaitu: 1 Organized, bahwa gerakan sosial dilakukan secara terorganisasi sedangkan sebagian besar perilaku kolektif tidak terorganisasi baik pemimpin, pengikut, maupun proses gerakannya; 2 Deliberate, bahwa gerakan sosial direncanakan dengan penuh pertimbangan dan perencanaan, sedangkan perilaku kolektif sebaliknya tanpa perencanaan secara intensif; 3 Enduring, bahwa gerakan sosial berada dalam jangka waktu yang panjang hingga beberapa dekade, sementara perilaku kolektif terbatas pada periode yang singkat. 21 Para teoritisi sosial memiliki penjelasan beragam mengenai gerakan sosial. Jenkins dan Form menghimpun beberapa penjelasan mengenai gerakan sosial, yaitu, Michael Useem yang menjelaskan gerakan sosial sebagai tindakan kolektif terorganisasi yang dilakukan untuk mengadakan perubahan sosial. John McCarthy dan Mayer Zald merinci penjelasan gerakan sosial sebagai upaya terorganisasi untuk mengadakan perubahan dalam distribusi hal-hal apapun yang bernilai secara sosial. Sedangkan Charles Tilly menambahkan corak perseteruan contentious atau perlawanan di dalam interaksi antara gerakan sosial dan lawan-lawannya. 21 David A. Locher, Collective Behavior New Jersey: Prentice Hall, 2002, hal. 233. 21 Tarrow lebih jauh menjelaskan gerakan sosial adalah bentuk paling modern dari politik perseteruan contentious politics yang terjadi ketika orang-orang biasa seringkali dalam kerjasama dengan warga negara yang lebih berpengaruh bersama menggalang kekuatan dalam konfrontasi kolektif mereka melawan kelompok elite, pemegang otoritas, dan musuh-musuh politik. 22 Pemaparan demikian menandai dua hal. Pertama, gerakan sosial melibatkan tantangan kolektif yakni beragam usaha terorganisasi untuk melakukan perubahan didalam relasi-relasi kelembagaan. Kedua, corak politis yang inheren didalam gerakan sosial terutama terkait dengan tujuan yang ingin dicapai melalui gerakan sosial yang secara tipikal mencakup perubahan di dalam distribusi kekuasaan dan wewenang. Pemaparan demikian menunjukan beragam usaha yang dijalankan Wahid Institute diletakan dalam kerangka gerakan kebebasan beragama yang diarahkan pada terciptanya kehidupan beragama yang toleran seiring mengemukanya intensitas tinggi pelanggaran kebebasan beragama yang menandai keterlibatan negara dan warga negara.

B. Perspektif Gerakan Sosial