Perspektif Struktur Kesempatan Politik

22 hanya mengarah pada individu sebagai partisipan gerakan sosial, tapi juga kelompok dan organisasi. Partisipan gerakan sosial berada dalam konteks kultural dan struktural dari gerakan itu. Disinilah konteks struktural organisasi yang mewadahi dan memungkinkan terjadinya mobilisasi sumber daya dan struktur kesempatan politik yang melingkupinya berkaitan dengan motif individual, ideologi, nilai, dan pertimbangan rasional partisipan untuk terlibat dalam suatu gerakan sosial. Kemunculan dan perkembangan gerakan kebebasan beragama Wahid Institute yang kompleks menjadikan penjelasannya sulit tergambarkan dalam satu perspektif gerakan sosial tertentu. Untuk itu, penelitian ini menggunakan perspektif gerakan sosial secara integral untuk menjelaskan beragam usaha yang dijalankan Wahid Institute dalam kerangka gerakan kebebasan beragama. Penjelasan lebih jauh mengenai perspektif gerakan sosial yang dijadikan dasar analisis penelitian ini adalah:

1. Perspektif Struktur Kesempatan Politik

Political Opportunity Structure McAdam menjelaskan struktur kesempatan politik adalah pola hubungan antara elite politik, antara partai politik, antara kelompok kepentingan, dan semua ini dengan masyarakat sebagai konstituen. 23 McAdam kemudian menghimpun empat dimensi struktur kesempatan politik, yaitu: 1 keterbukaan dan ketertutupan relatif sistem politik; 2 stabilitas atau instabilitas jejaring keterikatan elit; 3 23 Doug McAdam dan David A.Snow, Social Movemenst: Reading on Their Emergence, Mobilization, and Dynamics United States: Roxbury Publishing Company, 1997, h. 154. 23 adanya atau tiadanya aliansi-aliansi elit; 4 kapasitas atau kecenderungan negara untuk melakukan represi. 24 Perspektif struktur kesempatan politik berupaya menjelaskan kemunculan dan perkembangan suatu gerakan sosial terjadi karena dalam perubahan dalam struktur politik yang dimaknai sebagai kesempatan. Secara umum hambatan atau kesempatan politik bagi gerakan sosial dapat dipilah ke dalam dua kategori, yaitu, pola hubungan tertutup dan pola hubungan terbuka. Pola tertutup menciptakan hambatan bagi gerakan sosial sedangkan pola terbuka membuka kesempatan bagi kemunculan dan perkembangan suatu gerakan sosial sebagai bagian dari relasi politik yang kompetitif antara elite, antara partai politik, dan juga antara kelompok kepentingan. Semakin terbuka kesempatan politik maka semakin membuka kesempatan bagi kemunculan dan pekembangan gerakan sosial. Sebaliknya, semakin tertutup kesempatan politik akan kesempatan bagi kemunculan dan perkembangan suatu gerakan sosial. Namun demikian, hubungan antara struktur kesempatan politik dan kemunculan gerakan sosial tidak bersifat linear tetapi kurvalinear. Eisinger menyatakan suatu gerakan sosial sangat mungkin muncul dalam sistem politik yang menandai adanya percampuran diantara keterbukaan dan ketertutupan struktur kesempatan politik. Karena inilah, menjadi tidak mudah untuk memberikan batasan derajat keterbukaan dalam struktur kesempatan politik yang memunculkan gerakan sosial ini. 25 24 Ibid., h. 154. 25 Peter Eisenger, “The Conditions of Protest Behavior in American Cities”, American Political Science Review 67 1973, h. 11-28. 24

2. Perspektif Teori Sumber Daya Mobilisasi Resourse Mobilization Theory