Metode Pengembangan Multimedia Menurut Vaughan Metode Pengembangan Multimedia Menurut Dastbaz

membangun aplikasi pada tahap ini, digunakan software Adobe Director 11 yang didukung dengan 3DS Max. 5. Tes Testing Tahap testing atau pengetesan dilakukan setelah selesai tahap pembuatan dan seluruh data telah dimasukkan untuk memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan. Tes aplikasi harus dapat berjalan dengan baik dilingkungan pengguna agar pengguna merasakan kemudahan serta manfaat dari aplikasi tersebut dan dapat menggunakannya sendiri. 6. Distribusi Distribution Distribusi merupakan tahap dimana evaluasi terhadap produk multimedia dilakukan. Dengan dilakukan evaluasi maka akan dapat dikembangkan sistem yang lebih baik di kemudian hari. Tahap distribusi dilakukan dengan wawancara terhadap pengguna untuk membahas hasil aplikasi yang telah dibuat, cara pengoperasiannya dan evaluasi terhadap hasil yang telah dibuat.

2.17 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia Lain

Dari beberapa metode pengembangan multimedia yang ada, peneliti menggunakan metode Luther karena tahap-tahapnya paling sesuai dengan apa yang dilakukan oleh peneliti dalam perancangan aplikasi. Selain metode menurut Luther, terdapat beberapa metode lain sebagai berikut:

2.17.1 Metode Pengembangan Multimedia Menurut Vaughan

Vaughan 2004 berpendapat bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui dan diselesaikan terlebih dahulu sebelum memulai tahap lainnya dan ada beberapa tahap yang dikombinasikan atau dihilangkan. Menurut Vaughan, ada empat tahap dasar dalam suatu proyek multimedia, yaitu: 1. Perencanaan dan Pembiayaan Tahap ini mencakup proses identifikasi kebutuhan dan tujuan, kemampuan multimedia yang dibutuhkan, misalnya keterampilan seni grafis, musik, video dan lain-lain. 2. Desain dan Produksi Setiap rencana akan dibuat desainnya dan kemudian diproduksi menjadi produk jadi yang bersifat sementara. Disamping itu, tahap ini mencakup perencanaan struktur navigasi yang baik untuk antarmuka penggunanya. 3. Pengujian Pengujian program wajib dilakukan untuk memeriksa dan memastikan bahwa program yang dibuat sudah benar-benar sesuai dengan tujuan proyek dan sesuai dengan keperluan klien. 4. Pengiriman Produk yang sudah jadi akan dikemas untuk didistribusikan ke klien atau pengguna akhir.

2.17.2 Metode Pengembangan Multimedia Menurut Dastbaz

Metode pengembangan aplikasi multimedia menurut Dastbaz 2003 dibagi menjadi empat tahap, yaitu Kebutuhan Sistem System Requirement, Pertimbangan Perancangan Design Consideration, Implementasi Implementation dan Evaluasi Evaluation seperti pada Gambar 2.42. Gambar 2.41 Siklus Aplikasi Pengembangan Multimedia menurut Dastbaz 1. Kebutuhan Sistem System Requirement Pada tahap ini suatu definisi umum dari IMS Interactive Multimedia System dan lingkungannya ditentukan. Tahap ini memiliki fungsi-fungsi kunci sebagai berikut: a. Untuk menyediakan definisi sistem seperti pembuatan outline mengenai tujuan dan sasaran dari sistem yang akan dibuat. b. Untuk memastikan siapakah user dari sistem yang akan dibuat dan jika ada kebutuhan spesifik lain yang perlu dipertimbangkan. c. Evaluasi hardware, software, dan authoring tools yang dibutuhkan lalu pilih secara tepat. d. Pertimbangkan secara tepat delivery platform yang dibutuhkan oleh sistem. Jika sistem multimedia interaktif berjalan pada sebuah jaringan WAN, LAN maka kita membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam mendesain dan membangun sistem dibandingkan jika kita menggunakan sistem yang bertipe CD-ROM. 2. Pertimbangan Desain Tujuan dari langkah ini adalah untuk menggambarkan secara jelas panduan tentang detail desain. Langkah ini mencakup: a. Metafora Desain, yaitu memilih sebuah model nyata untuk digunakan sebagai solusi kunci desain interface bagi sistem contohnya film, buku, game, dll. b. Format dan tipe informasi, yaitu untuk mendefinisikan tipe informasi yang dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem tersebut, seperti teks, grafik, suara, video, dan animasi. c. Struktur navigasi, yaitu untuk menyatakan suatu strategi navigasi yang jelas, termasuk fitur dan struktur link yang akan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem hypermedia, misalnya ‘disorientasi’. d. Perancangan database Pada tahap ini dilakukan perancangan database yang menyangkut proses dari sistem yang dibuat. e. Perancangan flowchart f. Perancangan STD State Transition Diagram g. Kontrol sistem, yaitu untuk tipe dan fitur kontrol dan tool yang dibutuhkan sistem tersebut. 3. Implementasi Implementation Tahap implementasi terdiri dari: a. Membuat prototype sistem, dan b. Melakukan tes beta terhadap prototype untuk kemungkinan masalah-masalah perancangan dan kontrol. 4. Evaluasi Evaluation Pada tahap ini sistem dievaluasi dengan membagikan kuesioner kepada user untuk mendapatkan hasil dari sistem yang dibuat.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti sekaligus penerapannya dalam pembuatan skripsi.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penulisan skrispsi ini, diperlukan data-data yang lengkap dalam mendukung kebenaran materi pembahasan. Oleh karena itu diperlukan riset atau penelitian untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

3.1.1 Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku dan ebook yang berhubungan dengan multimedia, virtual set, grafika komputer, lingo script, animasi tiga dimensi, serta buku-buku maupun artikel yang jumlahnya sekitar puluhan dan diperoleh dari media cetak dan internet untuk mendukung topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Begitu juga dengan buku manual yang berjudul “Sistem Peralatan Penyiaran Studio TV” dan “Komposisi dan Transisi Gambar” yang digunakan di Stasiun Televisi Republik Indonesia tempat penelitian berlangsung. Untuk lebih jelasnya, judul dari buku-buku yang digunakan dan situs dapat dilihat pada Daftar Pustaka. 3.1.2 Studi Literatur Pada studi literatur ini, peneliti mencari penelitian sejenis yang pernah dibahas. Kemudian diperoleh penelitian yang dilakukan Henry Nata 2006 dari 63