2.2.3 Animasi
Animasi adalah membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu dan memberi kekuatan besar pada
proyek multimedia. Vaughan, 2004
Animasi bertujuan untuk membuat objek seolah-olah bergerak. Dalam animasi 3D, perangkat lunak menciptakan dunia virtual ke bentuk tiga dimensi
dan perubahan gerakan dihitung dari tiga aksis x, y dan z. Hal ini membuat image atau objek yang diciptakan terlihat tampak muka, belakang, samping atas
dan bawah, dan dapat bergerak mendekati dan menjauhi pemirsa, atau dalam sumber cahaya virtual dan sudut padang, memungkinkan pemirsa untuk
menjelajahi dan melihat seluruh bagian objek dari semua sudut. Teknik dan pemodelan animasi antara lain yaitu:
Animasi Cahaya: perubahan posisi intensitas cahaya serta efek yang menyertainya.
Gambar 2.10 Animasi Cahaya
Sumber: Murdock, 2004
Animasi Kamera: pengaturan titik pandang dengan perubahan posisi kamera.
Gambar 2.11 Animasi Kamera
Sumber: Murdock, 2004 Animasi Modifier: perubahan bentuk objek.
Gambar 2.12 Animasi Modifier
Sumber: Murdock, 2004 Animasi System Particle: pengaturan parameter objek untuk
mempengaruhi gerak partikel. Sebagai contoh yaitu efek Super Spray, yang dapat dikontrol penyebarannya.
Gambar 2.13 Animasi System Particle
Sumber: Murdock, 2004 Animasi dengan Track View: pengaturan perubahan informasi dari
objek animasi.
Gambar 2.14 Animasi Track View
Sumber: Murdock, 2004
2.2.4 Video
Video merupakan elemen penting dari multimedia yang paling memikat dan merupakan peranti powerful yang membawa pengguna komputer lebih dekat
ke dunia nyata. Pada video, informasi disajikan dalam satuan utuh dari objek, sedangkan animasi hanya menyajikan gabungan berupa objek yang dimodifikasi
sehingga terlihat mendukung penggambaran dan telihat seakan hidup. Pada teknik video terdapat dua format, yaitu format analog dan format
digital. Perbedaan kedua format ini adalah pada sinyal video analog yang
ditampilkan di televisi ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara sinyalnya berada pada nilai maksimum dan minimum. Sedangkan sinyal digital
berbentuk biner, yang menggambarkan titik sebagai rangkaian nilai minimum atau maksimum. Setyobudi, 2005
Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah penyimpanan dan penyebaran data. Data analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik
gelombang radio secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor “penggangu”, seperti cuaca maupun letaknya. Sementara data digital merubah
data menjadi sederhana, yaitu hanya terdiri dari “0” dan “1”. Teknologi digital memiliki kualitas gambar dan suara yang jauh lebih
baik, tidak ada noise dan “ghost” pada tayangan. Pada siaran televisi analog, noise bisa menyebabkan menurunnya kualitas audio dan gambar video sebelum sinyal
mencapai rumah. Standar penyiaran video yang digunakan di seluruh dunia Vaughan,
2004, yaitu: 1. NTSC National Television Standards Committee
Negara-negara seperti Amerika, Kanada, Korea dan Meksiko telah menggunakan sistem penyiaran dan pemutaran video berdasarkan
spesifikasi NTSC yang dibuat pada tahun 1952. Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi ke dalam
sinyal elektronik yang akan menciptakan gambar televisi. Pada sistem NTSC, banyaknya garis-garis scanning horisontal tiap rangka gambar
sebanyak 525, lebih sedikit dari sistem PAL yang sebanyak 625.
2. PAL Phase Alternate Line Digunakan di Australia, Amerika Selatan, Cina, sebagian besar Eropa
dan Asia, termasuk Indonesia. PAL meningkatkan resolusi layar menjadi 625 garis horisontal, namun memperlambat kecepatan scan
menjadi 25 frame per-detik. 3. SECAM Sequential Color and Memory
Diambil dari bahasa Perancis yaitu Sequential Couleur Avec Memoire, digunakan di Perancis, Eropa Timur, Asia Tengah dan beberapa negara
di Afrika. Format SECAM hanya dipakai untuk penyiaran broadcasting, sebab di negara yang menggunakan standar SECAM
untuk kamera, video dan televisi berformat PAL. Sistem SECAM memiliki jumlah garis horisontal sama dengan sistem PAL, yaitu
sebesar 625. 4. ATSC DTV
High Definition Television HDTV pada tahun 1980-an, pertama-tama berubah menjadi Advanced Television ATV, kemudian berakhir
menjadi Digital Television DTV. HDTV menyediakan resolusi tinggi dengan aspek rasio 16:9 dengan 1.080 garis resolusi dengan layar
bioskop.
2.2.5 Suara