Nilai Pendidikan Iman Kepada Hari kebangkitan

59

4. Nilai Pendidikan Iman Kepada Hari kebangkitan

Yang dimaksud dengan hari akhir adalah saat Allah membangkitkan kembali manusia untuk hidup kembali, setelah habisnya waktu yang ditentukan ketika hidup di dunia. Hidup pada hari akhir dimaksudkan untuk memberi balasan kepada setiap insan atas amal dan perbuatan yang telah diperbuatnya ketika hidup di dunia. Banyak orang yang berfikir bahwa kehidupan setelah mati tidak masuk di akal dan bertanya bagaimana akan dibangkitkan sedang mereka telah menjadi tulang dan debu. Tidaklah mereka pikir bahwa mereka diciptakan dari sesuatu yang tidak ada sebelumnya, yang diawali dan diciptakan dari ribuan bahkan jutaan air mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, sebagian ada yang jadi dan sebagian ada yang tidak jadi, lalu tersimpan di dalam rahim sampai waktu tertentu, kemudian lahir sebagai bayi dan kemudian dipelihara samapa pada umur tertentu sampai ia mempunyai kekuatan, hendaknya mereka merenungkan betapa bumi itu tandus dan tidak tumbuh, tapi jika Allah menurunkan hujan, maka segar dan mekarlah ia, dan tumbuhlah bermacam- macam tumbuhan yang indah. “Ketahuilah bahwa Dia yang telah menciptakan langit dan bumi, mampu menghidupkan yang telah mati karena Dia maha Kuasa atas segalanya”. 81                                                   81 Abdul A‟la AL-Maududi, Esensi Al-Qur‟an, Filsafat Politik Ekonomi Etika, Jakarta: Mizan, h. 20. 60 Artinya: Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari kiamat. QS. Al- Mu’minun ayat 12-16. Beriman kepada hidup sesudah mati adalah ajaran pokok agama Islam yang terkahir. Perkataan yang biasa digunakan oleh al- Qur‟an untuk menyatakan hidup sesudah mati ialah al-akhirat, kata akhir adalah lawan kata awal permulaan. Jadi kata akhir adalah bermakna kesudahan. Selain kata al-akhirat, digunakan pula kata yaumul akhir artinya hari akhir, kadang-kadang digunakan pula darul akhirah artinya tempat tinggal terakhir.             Artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. QS. Al-Baqarah ayat 8. Demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian. Memang keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan sempurna motivasinya dengan keyakinan tentang adanya hari kemudian. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannnya hanya ditemukan dihari kemudian nanti. 61 Jika masih ada orang yang ragu tentang berulangnya kehidupan manusia sesudah mati, hendaklah ia meneliti periode-periode dalam hidupnya. Dia pasti akan melihat gejala-gejala kekuasaan Ilahi yang Maha Kuasa dan pencipta segala sesuatu yang sangat menakjubkan. Dan pastilah pula keindahan ciptaan Allah di atas bumi yang luas terhampar. 82 Banyak redaksi yang digunakan Al- Qur‟an untuk menguraikan hari akhir, misalnya yaum al- ba‟ts s hari kebangkitan, yaum al-qiamah hari kiamat, yaum al-fashl hari pemisah antara pelaku kebaikan dan kejahatan. Al- Qur‟an menguraikan masalah kebangkitan secara panjang lebar, kata al-yaum al-akhir saja terulang sebanyak 24 kali, di samping kata akhirat yang terulang sebanyak 115 kali. Ini menunjukan betapa besar perhatian Al- Qur‟an dan betapa penting permasalahan ini. Banyak juga sisi dari “hari” tersebut yang diuraikan Al-Qur‟an, dan uraian itu yang tidak jarang berbeda informasinya; bahkan berlawanan diletakkan dalam berbagai surat. Seakan-akan Al- Qur‟an bermaksud untuk memantapkan keyakinan tersebut bagian demi bagian serta fasal demi fasal dalam jiwa pemeluknya. Di sisi lain, banyak pula cara yang ditempuh Al- Qur‟an ketika menguraikna masalah tersebut serta banyak pula pembuktiannya. 83 Allah telah berfirman Q.S Al-Haqqah :13-16                         Artinya : Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka 82 Anshori Umar Sitanggal, Islam Membina Masyarakat Adil Makmur, tt: Pustaka Dian, 1984, cet. I, h, 88 83 Qurais Shihab, wawasan Al- Qur‟an Tafsir Maudhi‟I atas Pelbagai Permasalahan Umat, Bandung: Mizan, 1996, cet II, h. 81 62 pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Maksudnya: ialah tiupan yang pertama yang pada waktu itu alam semesta menjadi hancur. Banyak sekali ayat Al- Qur‟an yang berbicara tentang kehancuran alam raya, matahari digulung, bulan terbelah, bintang-bintang pudar cahanyanya, gunung dihancurkan sehingga menjadi debu yang beterbangan bagaikan kapas dan sebagainya, itu semua merupakan kehancuran total, bukan sebagian tertentu saja dalam raya ini.

5. Nilai Pendidikan Belajar Mengajar