25
berlangsung dikelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Dalam suatu usaha tersebut adalah untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar.
Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasihan dalam
penerimaan Informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
E. Fungsi dan Manfaat Media
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsure yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minatyang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.Penggunaan media pengajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajian data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Yunus dalam bukunya Attarbiyatu watta’lim mengungkapkan maksudnya sebagai berikut :
26
Bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjaminpemahaman…orang yang mendengarkan saja
tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat
dan mendengarnya.
43
Sementara itu Levied an Lentz mengemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnys media visusl, yaitu a fungsi atensi, b fungsi afektif, c
fungsi kognitif, d fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan kepada makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan mata pelajaran
yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya emosi yang
menyangkut masalah social atau ras. Fungsi gognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa gambar visual atau gambar memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang
lemah dalam
membaca untuk
mengorganisasikaninformasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi
43
Azhar Arsyad, Pembelajaran, h.15-16
27
siswa yang lemah dan lambat dalam memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
44
Adapun manfaat media secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis tahu kata- katanya, tetapi tidak tahu maksudnya.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Seperti misalnya :
a. Objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film, bingkai atau model.
b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal. e. Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat
disajikan dengan model, diagram dan lain-lain, dan f. Konsep yang terlalu luas gunung berapi, gempa bumi, iklim dan
lain-lain dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
3. penggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatatasi sifat pasif anak didik.
4. Dengan sikap yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya ituharus diatasi
44
Levie Lentz dalam Arsyad, Pembelajaran, h.16-17
28
sendiri. Hal ini akan lebih sulit jika latar belakang guru dan siswa juga berbeda.
45
Sedangkan menurut purnawanti dan Eldarni, yaitu : a. Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan
peredaran darah. b. Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat didalam
lingkungan belajar. c. Menampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
d. Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. e. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat
f. Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g. Membangkitkan motivasi belajar. h. Memberikan kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok
belajar. i. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang
maupun disimpan menurut kebutuhan. j. Menyajikan informasi belajar secara serempak mengatasi waktu dan
ruang. k. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.
46
F. Klasifikasi Media