Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

35 6. Secara budaya dapat diterima Pendekatan ini didasarkan pada perilaku setempat yang diidentifikasi dalam konteks sosial, etnik, bahasa dan agama di setiap masyarakat, maka perdefinisi hal ini sesuai dengan budaya setempat. 7. Berdasarkan perubahan perilaku Pendekatan ini tidak mengutamakan perolehan pengetahuan, namun ada tiga langkah proses perubahan perilaku yang termasuk dalamnya, yaitu, penemuan penyelidikan positive deviance, demonstrasi kegiatan Pos Gizi dan penerapan kegiatan Pos Gizi dan di rumah.

2.7 Kerangka Teori

Pos Gizi merupakan pendekatan yang sukses dalam menanggulangi angka kekurangan gizi. Pendekatan Pos Gizi memungkinkan ratusan kelompok masyarakat untuk dapat mengurangi jumlah anak kurang gizi pada saat ini dan mencegah terjadinya tahun-tahun kekuranagan gizi setelah program tersebut selesai dilaksanakan Core, 2003. Menurut Core 2003 Tujuan Pos Gizi yaitu dengan program ini akan cepat memulihkan anak-anak kurang gizi yang diidentifikasi di dalam masyarakat, memungkinkan keluarga-keluarga tersebut mempertahankan status gizi dari anak tersebut di rumah masing-masing secara mandiri dan mencegah kekurangan gizi pada anak-anak yang akan lahir kemudian dalam masyarkat 36 mengenai perilaku-perilaku ibu balita, pengasuhan anak, pemberian makan, dan mencari pelayanan kesehatan. Pendekatan Pos Gizi mendorong terjadinya perubahan perilaku dan memberdayakan para ibu balita untuk bertanggungjawab terhadap rehabilitasi gizi anak-anak mereka dengan pengetahuan dan sumber daya lokal Core, 2003. Menurut A.A. Gde Muninjaya 2004 masukan input yaitu, sumber daya atau masukan yang dikonsumsikan oleh suatu sistem. Sumber daya suatu sistem adalah man, money, material, method, minute, dan market. Sedangkan menurut Azrul Azwar, masukan input dalam administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Proses yaitu semua kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi keluaran. Sedangkan menurut Azrul Azwar, proses adalah langkah- langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut esensinya, penilaian merupakan suatu proses bertanya dan menjawab pertanyaan tentang kebermanfaatan suatu program, yang seringkali ditetapkan melaui efektivitas, efisiensi, kecukupan, dan kesesuaian Bullen, 2004. Efektivitas merupakan tingkat peraihan, sejauh mana keluaran suatu program meraih tujuan program tersebut. Efektivitas suatu program berbeda dari kecukupan administrasi program, yang berhubungan dengan efisiensi Australian Departement of Finance, 1994 dalam Bullen, 2004. 37 Efisiensi merupakan tingkatan, dimana masukan suatu program diminimalkan untuk tingkat keluaran program yang telah ditetapkan, atau sebaliknya, tingkatan dimana keluaran dimaksimalkan untuk tingkat masukan yang telah ditetapkan. Efisiensi berhubungan dengan proses bagaimana program dilaksanakan, dan proses ini kemudian menghasilkan keluaran program Australian Departement of Finance, 1994 dalam Bullen, 2004. Pada sudut kecukupan, program akan dinyatakan cukup jika masyarakat sasaran merasa puas dengan program yang diberikan, karena perasaan adanya kebutuhan mereka yang terpenuhi. Bagi implementator, program dinyatakan cukup apabila pelaksaanaan program berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya Australian Departement of Finance, 1994 dalam Bullen, 2004. Pada sudut kesesuaian, program dinyatakan sesuai jika program sesuai dengan misi dan anggaran yang telah ditentukan. Sehingga dapat dikaji ulang dalam menentukan apakah program tersebut merupakan keputusan yang tepat untuk dilaksanakan Australian Departement of Finance, 1994 dalam Bullen, 2004. 38

BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

3.1 Kerangka Pikir

Kerangka berfikir ini berdasarkan pada teori dari Muninjaya 2004, Australian Department of Finance 1994 dalam Bullen 2004 dan Core 2003 sehingga dapat dijelaskan dengan gambar 3.1. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Sumber: Muninjaya 2004, Australian Depeartement of Finance 1994 dalam Bullen 2004 dan Core 2003. 1. Penilaian Status Gizi 2. Asupan Zat Gizi 3. Perubahan perilaku - Pemberian Makan - Pengasuhan Balita - Kebersihan Balita - Pelayanan kesehatan 4. Kehadiran Misi 1. Kebutuhan Sasaran 2. Material

3. Pelaksanaan

1. Dana

2. SDMTenaga

3. Waktu

Kesesuaian Efisiensi Kecukupan Efektivitas Penilaian Kebermanfaatan Program Pos Gizi di Desa Pondok Jaya Kecamatan Sepatan Kabupaten