77
Dari table 5.1 diatas dapat di lihat jadwal pelaksanaan program Pos Gizi Pergizi memiliki 7 kegiatan dalam 12 minggu.
Untuk di lapangannya jadwal ini diulang setelah 12 minggu sekali jadi pelasanaannya sebanyak 24 minggu. Adapun 7 kegiatannya
antara lain seperti PMT bersama, pemeriksaan atau pengobatan, mikronutriens, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, penyuluhan PMT biscuit atau susu semuanya dengan frekuensi yang berbeda dalam setiap harinya.
5.3.3 Gambaran Kecukupan
Pada sudut kecukupan, program akan dinyatakan cukup jika masyarakat sasaran merasa puas dengan program yang diberikan, karena
perasaan adanya kebutuhan mereka yang terpenuhi. Bagi implementator, program dinyatakan cukup apabila pelaksaanaan program berjalan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Gambaran kecukupan program Pos Gizi ini meliputi gambaran
kebutuhan sasaran, sarana dan pelaksanaan.
5.3.3.1 Gambaran Kebutuhan sasaran
Hasil wawancara dengan tenaga pelaksana gizi mengenai kebutuhan sasaran program Pos Gizi ini sudah sesuai dengan apa
78
yang telah direncanakan sebelumnya. Sasaran sudah merasa puas dengan adanya program ini. Berikut kutipannya:
“Kalo menurut saya program ini sudah cukup menjawab dari kebutuhan ibu, karena sasaran dalam proram ini
semuanya membutuhkan rehabilitasi anaknya ke status gizi yang baik, begitu juga dengan tujuan program Pos Gizi
sama halnya” Inforaman Utama A. Kebutuhan sasaran dinilai dari seberapa besar kepuasan
masyarakat dan pemenuhan akan kebutuhan masyarakat terhadap program Pos Gizi yang dilaksanakan. Dari hasil wawancara
mendalam diketahui bahwa sebagian besar sasaran program Pos Gizi menilai bahwa program Pos Gizi sudah sesuai dengan
kebutuhan mereka yang ingin meningkatkan status gizi anak mereka dan dapat merubah kebiasaan-kebiasaan mereka ke arah
yang lebih baik. Hal ini dapat di lihat dari pernyataan Informan Pendukung Ibu B2 sebagai berikut:
“Program ini sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan saya, iya puas sekali, contohnya dari kebiasaan makan
bersama di program buat anak saya yang awalnya ga mau makan,
sekarang malah
rajin. Saya
kan jadi
seneng”Informan Pendukung Ibu B2. Berikut salah satu kutipan dari Pendukung Utama Ibu B1
mengenai kebutuhan sasaran: “Alhamdulillah anak saya status gizinya naik, kegiatan-
kegiatannya udah sesuai sama yang dibutuhkan anak. saya kira cukup. ada pemberian makan bersama”Informan
Pendukung Ibu B2.
79
Dari hasil wawancara diketahui sebagian besar sasaran menyatakan bahwa program Pos Gizi ini memang sudah tepat
pelaksanaannya dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hasil observasi juga terlihat ibu aktif mengikuti program. Maka dapat
dikatakan untuk kebutuhan program ini dikatakan cukup.
5.3.3.2 Sarana
Sarana yang ada dan digunakan Pos Gizi Pergizi di Desa Pondok Jaya berupa timbangan, flipchart, oragandi, KMS kartu
menuju sehat, alat masak, alat makan, dan alat kebersihan. Berdasarkan penilaian tentang kecukupan sarana diketahui bahwa
sebagian besar informan menyatakan bahwa sarana yang ada sudah mencukupi dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Pos Gizi. Hal
ini dapat di lihat dari kutipan informan berikut ini: “Alat-alat yang ada sudah mendukung kegiatan dengan
tersedianya flipchart, organdi, alat kebersihan”Informan Utama Tenaga A.
“Cukup, tapi kita dibiasakan bawa alat makan dari rumah masing-masing, kalo alat masak biasanya udah disediain
di tempat Pos Gizi” Informan Pendukung Ibu B1. “Iya, sudah cukup mendukung pelaksanaan program
seperti timbangan, alat masak” Informan kader
Hasil observasi adalah sarana tersebut memang ada dan digunakan dalam mendukung kegiatan tersebut.
5.3.3.3 Pelaksanaan
80
Pelaksanaan kegiatan Pos Gizi berlangsung selama kurang lebih dua jam. Sebagian besar informan mengungkapkan bahwa
pelaksanaan program Pos Gizi sudah berjalan cukup baik sesuai dengan perencanaan awal. Berikut kutipannya:
“Pelaksanaan program Pos Gizi sudah berjalan cukup baik sudah sesuai dengan pedoman pelaksaanaan Pos Gizi
seharusnya. Pemberian makan, penyuluhan, pemberian micronutirent”Informan Utama A.
Kegiatan utama yang dilaksanakan berupa pemberian
makan, mencuci tangan, mempersiapkan makan, dan penyuluhan. Hal ini seperti dinyatakan oleh Informan Pendukung Ibu B1berikut
ini. “Gambaran pelaksanaanya dimulai dengan menentukan
tempat masak di rumah warga. sekitar Jam 0910an sampe selesai pertama ya ibu-ibu datang tuh ya anak-anaknya
nyanyi dulu, maen setelah itu dikasih makan snack sebelumnya
dikasih penyuluhan
atau pesan-pesan
kesehatan biasanya ama ibu rukhiyati, iya dia kader sebelum makan cuci tangan dulu setelah itu diawasi pas
ngasih makan. iya cukup” Informan Pendukung Ibu B1. Berdasarkan perencaan kegiatan yang telah ditetapkan oleh
tenaga pelaksana gizi dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan Pos Gizi di desa pondok jaya sudah cukup. Pelaksanaannya
dimulai dengan membentuk jadwal piket dua orang perhari. Hari pertama, kader mencontohkan cara memasak yang baik. Kemudian
untuk selanjutnya tanggung jawab berada pada jadwal piket
81
sedangkan kader memantau prosesnya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Informan kader C1:
“Cara pelaksanaan awalnya kita bentuk jadwal piket, 1 hari 2 orang yang masak, kader memantau, kader yang
belanja, ibu yang mengelola, dipraktekin untuk 1 hari pertama oleh kader setelah itu kita mantau aja. Ga setiap
hari, mulai minggu 1-2 terakhir 6 bulan ada penyuluhan juga…”Informan Kader C1.
Pada umumnya sudah dikatakan cukup karena sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Seperti waktu pelaksanaan yang berjalanan kurang lebih dari dua jam memang
sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sedangkan untuk kegiatan yang dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan
jadwal perencanaan seharusnya.
5.3.4 Kesesuaian