Pemanfaatan Perpustakaan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2.1 Pemanfaatan Perpustakaan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Pemanfaatan perpustakaan memiliki makna suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan segala sesuatu atau koleksi yang terdapat di perpustakaan untuk memperoleh informasi dan untuk keperluan proses belajar mahasiswa. Menurut Zumaroh 2011 pemanfaatan perpustakaan tidak lepas dari kegiatan membaca dan memanfaatkan sumber-sumber belajar, dan perpustakaan mempunyai peran yang besar dalam mendukung proses pembelajaran sehingga dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan dalam kategori cukup baik sebanyak 93,1, dan pemanfaatan perpustakan dalam kategori baik 3,8. Dari hasil tersebut manunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Keperawatan sudah cukup baik dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana sumber belajar yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari tujuan mahasiswa ke perpustakaan yaitu untuk mendapat informasi, selain itu mahasiswa juga manyatakan bahwa berkunjung ke perpustakaan bermanfaat dan berpengaruh dalam proses belajarnya. Selain hal tersebut hal lain yang membuat cukup baiknya pemanfaatan perpustakaan Fakultas Keperawatan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan mungkin dikarenakan faktor dari perpustakaan itu sendiri, terbukti 58,5 mahasiswa menyatakan bahwa proses peminjaman buku di perpustakaan Fakultas Keperawatan cukup mudah, 70 mahasiswa menyatakan bahwa penataan buku-buku di perpustakaan Fakultas Keperawatan teratur, suasana Universitas Sumatera Utara perpustakaan Fakultas Keperawatan juga dinyatakan nyaman oleh 64,6 mahasiswa dan pelayanan perpustakaan Fakultas Keperawatan dinyatakan memuaskan oleh 66,2 mahasiswa. Pemanfaatan perpustakaan Fakultas Keperawatan oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan dalam kategori tidak baik juga ada yaitu sebanyak 4 orang 3,8. Dalam hal terlihat bahwa sebagian mahasiswa masih belum maksimal dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Jika dilihat dari frekuensi berkunjung ke perpustakaan, akan terlihat bahwa pemanfaatan perpustakanan masih cenderung rendah. Hal ini terbukti dari 67,7 mahasiswa hanya berkunjung 2-3 kali ke perpustakaan dalam satu minggu bahkan 38,5 mahasiswa menyatakan hanya berkunjung ≤ 1 kali dalam 1 minggu. Hasil ini sama dengan penelitian Handoko 2005 yang menunjukkan bahwa 71,6 mahasiswa berkunjung ke perpustakaan antara 2-3 kali per minggu. Selain frekuensi berkunjung, durasi saat berada di perpustakaan juga tergolong rendah, terbukti 52,3 mahasiswa hanya 2-3 jam diperpustakaan dan 47,7 mahasiswa menyatakan hanya ≤ 1 jam saat berada di perpustakaan, dan dilihat dari banyak buku yang dipinjam 61,5 mahasiswa hanya meminjam 1-2 buku setiap berkunjung ke perpustakaan. Rendahnya kunjungan mahasiswa dan kurang maksimalnya pemanfaatan perpustakaan mungkin terkait dengan koleksi perpustakaan yang kurang memadai. Hal ini dapat ditinjau dari koleksi bahan pustaka yang tersediakan di perpustakaan kurang lengkap, terbukti dari data yang didapat sekitar 64,6 mahasiswa yang menyatakan bahwa koleksi jurnal yang tersedia di perpustakaan kurang memadai, 60 mahasiswa yang menyatakan bahwa koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan kurang memadai dan 67,7 mahasiswa yang menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara koleksi kamus yang tersedia di perpustakaan juga kurang memadai. Koleksi bahan pustaka yang kurang memadai dapat dilihat dari jumlah buku teks, jurnal, kamus yang tersedia. Selain jumlah bahan pustaka yang tersedia, tahun terbitan buku juga berpengaruh, dilihat dari 53,8 mahasiswa menyatakan kebanyakan buku-buku yang tersedia di perpustakaan adalah buku-buku terbitan 5-10 tahun terakhir. Kondisi-kondisi tersebut secara langsung dapat berpengaruh terhadap rendahnya minat mahasiswa berkunjung ke perpustakaan, yang dapat berdampak pada prestasi belajar yang kurang optimal. Di satu sisi sistem pengajaran di perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk memperoleh sebanyak-banyaknya informasi. Mahasiswa dapat memperoleh informasi tanpa batas dalam proses belajarnya dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana yang tersedia di perpustakaan seperti buku, jurnal, surat kabar, dan majalah. Terkait dengan pendapat Noerhayati 1987, dosen hanya memberikan kuliah-kuliah secara garis besarnya saja, sedangkan untuk detailnya mahasiswa diminta mengembangkan melalui buku-buku, termasuk buku-buku yang ada di perpustakaan, kemudian mata kuliah itu diseminarkan atau didiskusikan. Sistem seperti ini menjadikan mahasiswa harus memanfaatkan perpustakaan untuk mencari dan menelaah buku- buku yang ada di perpustakaan dalam proses balajarnya. Dalam menyiapkan tugas yang diberikan oleh dosen mahasiswa juga tidak terlepas dari pemanfaatan perpustakaan. Informasi yang terkandung dalam bahan pustaka terdapat di perpustakaan yang menyediakan bahan untuk mengembangkan pikiran dan memperluas wawasan mahasiswa yang dapat mereka tuangkan dalam menyiapkan tugas tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.2 Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara