32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pencetak kapsul yang terbuat dari batang stainless steel berbentuk silindris dengan panjang 10 cm
serta berdiameter 5,5 mm untuk bagian badan cangkang kapsul dan berdiameter 6,0 mm untuk bagian tutup cangkang kapsul, alat disolusi metode dayung
Erweka, beker glass Pyrex, buret Pyrex, capsule shell impact tester, gelas ukur Pyrex, jangka sorong Tricle, labu tentukur Pyrex, lemari pengering,
mikrometer Delta, neraca analitis Ohaus Pioneer, penunjuk waktu Stopwatch, pH meter Hanna, pipet mat MBL, pipet volum MBL, spektrofotometer
Shimadzu UV 1800, termometer, termostat dan waterbath.
3.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, buffer pH asam Hanna, buffer pH netral Hanna, gliserin, HCl
p
Merck
,
kalsium klorida dihidrat Merck, metronidazol PT. Mutifa, natrium alginat 80 - 120 cP
Wako pure chemical industries, Ltd Japan, natrium alginat 500 - 600 cP Wako pure chemical industries, Ltd Japan, natrium klorida Merck, natrium
metabisulfit, nipagin dan titanium dioksida.
Universitas Sumatera Utara
33
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pembuatan pereaksi 3.3.1.1 Larutan kalsium klorida 0,15 M
Kalsium klorida dihidrat CaCl
2
.2H
2
O sebanyak 22,05 gram dilarutkan dalam akuades bebas CO
2
hingga 1000 ml Ditjen POM, 1995.
3.3.1.2 Medium cairan lambung buatan tanpa enzim medium pH 1,2
Larutkan 2 gram natrium klorida dalam 7 ml asam klorida pekat dan akuades secukupnya hingga 1000 ml Ditjen POM, 1995.
3.3.2 Pembuatan kurva serapan dan kurva kalibrasi metronidazol 3.3.2.1 Pembuatan larutan induk baku metronidazol
Ditimbang sebanyak 25 mg metronidazol. Kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dilarutkan dengan medium cairan lambung
buatan pH 1,2. Dicukupkan dengan medium cairan lambung buatan pH 1,2 sampai garis tanda dan dikocok homogen. Diperoleh konsentrasi 250 mcgml 250
ppm.
3.3.2.2 Pembuatan kurva serapan larutan metronidazol dalam medium cairan lambung buatan medium pH 1,2
Dipipet sebanyak 1,2 ml larutan induk baku, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan dengan medium cairan lambung buatan
pH 1,2 sampai garis tanda dan dikocok homogen. Serapan diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 200 - 400 nm
3.3.2.3 Pembuatan kurva kalibrasi larutan metronidazol dalam medium cairan lambung buatan medium pH 1,2
Larutan induk baku dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu 1; 2; 4; 6; 8; 10; 12; 14; dan 16 ppm, dengan cara memipet larutan induk baku masing-masing
Universitas Sumatera Utara
34
sebanyak 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2; 1,4; dan 1,6 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan medium cairan lambung
buatan pH 1,2 sampai garis tanda. Dikocok homogen, kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum yang
telah ditentukan sebelumnya. 3.3.3 Pembuatan cangkang kapsul alginat
Cangkang kapsul alginat kosong dibuat sesuai dengan metode pencelupan Voight, 1994, yaitu dengan mencelupkan alat pencetak kapsul ke dalam larutan
alginat. 3.3.4 Penentuan spesifikasi cangkang kapsul alginat
3.3.4.1 Pengukuran panjang dan diameter cangkang kapsul alginat
Pengukuran panjang dan diameter cangkang kapsul alginat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong.
3.3.4.2 Pengukuran ketebalan cangkang kapsul alginat
Pengukuran ketebalan cangkang kapsul alginat dilakukan dengan menggunakan mikrometer skrup. Pengukuran dilakukan 5 kali untuk masing-
masing sampel, satu kali di pusat dan 4 kali di perimeter sekitarnya, kemudian diambil rata-ratanya.
3.3.4.3 Penimbangan berat cangkang kapsul alginat
Penimbangan berat cangkang kapsul alginat dilakukan dengan menggunakan neraca analitik.
3.3.4.4 Pengamatan warna cangkang kapsul alginat
Pengamatan warna cangkang kapsul alginat diamati secara visual.
Universitas Sumatera Utara
35
3.3.4.5 Pengukuran volume cangkang kapsul alginat
Pengukuran volume cangkang kapsul alginat dilakukan dengan menggunakan buret dimana bagian badan cangkang kapsul diisi dengan air
sampai penuh.
3.3.5 Pengisian metronidazol dalam cangkang kapsul alginat
Sebanyak 500 mg metronidazol ditimbang dengan tepat menggunakan neraca analitik, lalu diisikan ke dalam bagian badan cangkang kapsul alginat
melalui bagian ujung yang terbuka. Kemudian ditutup dengan bagian tutup cangkang kapsul alginat dengan mendorong bagian tutup ke bagian badan
cangkang kapsul alginat yang terbuka sehingga bagian tutup kapsul dengan bagian badan kapsul menyatu dengan baik. Kemudian diberi perekat larutan natrium
alginat pada kapsul. 3.3.6 Uji kerapuhan
3.3.6.1 Cangkang kapsul kosong
Cangkang kapsul kosong dijatuhi beban seberat 50 g dari ketinggian 10 cm. Kemudian diamati kerapuhan cangkang kapsul tersebut. Pengujian dilakukan
terhadap 6 cangkang kapsul.
3.3.6.2 Cangkang kapsul berisi uji ketahanan terhadap tekanan
Cangkang kapsul diisikan dengan metronidazol, kemudian ditekan beban seberat 2 kg. Diamati kerapuhan cangkang kapsul. Pengujian dilakukan terhadap 6
cangkang kapsul.
Universitas Sumatera Utara
36
3.3.7 Uji disolusi
Medium disolusi : Cairan lambung buatan tanpa enzim pH 1,2
Kecepatan pengadukan : 100 rpm
Volume medium : 900 ml
Suhu medium : 37 ± 0,5
o
C Metode
: Dayung Sampel
: 1. Cangkang kapsul alginat 80 - 120 cP berisi 500 mg metronidazol.
2. Cangkang kapsul alginat 500 - 600 cP berisi 500 mg metronidazol.
Dimasukkan 900 ml medium ke dalam wadah disolusi, kemudian diatur suhunya 37 ± 0,5
o
C dan kecepatan pengadukan 100 rpm. Dimasukkan sampel uji ke dalam wadah disolusi, kemudian alat dijalankan. Dengan interval pengambilan
cuplikan pada 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360, 390, 420, 450, 480, 510, 540, 570, 600, 630, 660, 690 dan 720 menit.
Pengambilan cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah Ditjen
POM, 1995. Aliquot kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan ditambahkan dengan medium cairan lambung buatan pH 1,2 sampai garis tanda.
Untuk menjaga volume medium disolusi tetap konstan maka jumlah aliquot yang diambil diganti dengan medium cairan lambung buatan pH 1,2 dengan jumlah
yang sama. Konsentrasi obat diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimumnya. Penetapan dilakukan sebanyak 6 kali.
Universitas Sumatera Utara
37
3.3.8 Uji waktu Floating
Sediaan cangkang kapsul alginat yang dibuat baik cangkang kapsul alginat 80 - 120 cP maupun cangkang kapsul alginat 500 - 600 cP dilakukan uji waktu
floating dengan cara menempatkan cangkang kapsul tersebut ke dalam beaker glass berisi medium lambung buatan pH 1,2.
Floating lag time sebagai waktu yang dibutuhkan sediaan cangkang kapsul alginat mulai mengapung. Floating time sebagai lamanya waktu dimana sediaan
cangkang kapsul alginat dapat mengapung.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat
Penentuan spesifikasi cangkang kapsul alginat berupa pengukuran panjang, diameter, berat dan warna dari cangkang kapsul alginat dilakukan untuk
bagian badan cangkang kapsul, tutup cangkang kapsul dan cangkang kapsul keseluruhan. Pengukuran ketebalan dilakukan terhadap bagian badan cangkang
kapsul dan bagian tutup cangkang kapsul. Sedangkan untuk pengukuran volume dilakukan hanya terhadap bagian badan cangkang kapsul alginat, karena
umumnya bahan obat hanya diisikan ke dalam bagian badan cangkang kapsul sebelum ditutup dengan bagian tutup cangkang kapsul. Dalam pengukuran
volume digunakan air, air yang digunakan diisi ke bagian badan cangkang kapsul alginat sampai meniskus atas menyentuh ujung kapsul untuk mencegah kelebihan
pembacaan volume cangkang kapsul. Dalam penelitian ini, cangkang kapsul yang dibuat merupakan cangkang
kapsul dengan ukuran 0. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi cangkang kapsul alginat pada Tabel 4.1 dan 4.2.
Tabel 4.1 Spesifikasi cangkang kapsul alginat 80 – 120 cP
No Spesifikasi
Tutup Cangkang
Badan Cangkang
Cangkang Kapsul keseluruhan
1 Panjang mm
11,02 18,77
22,3 2
Diameter mm 0,77
0,75 -
3 Tebal mm
0,07 0,07
- 4
Berat mg 40,33
69,16 107,16
5 Warna
Putih Putih
Putih 6
Volume ml -
0,7 -
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.2 Spesifiksi cangkang kapsul alginat 500 – 600 cP
No Spesifikasi
Tutup Cangkang
Badan Cangkang
Cangkang Kapsul keseluruhan
1 Panjang mm
11,05 18,78
22,45 2
Diameter mm 0,78
0,76 -
3 Tebal mm
0,12 0,12
- 4
Berat mg 55,83
118,83 171,66
5 Warna
Putih Putih
Putih 6
Volume ml -
0,7 -
Cangkang kapsul yang dibuat dalam penelitian ini mengikuti spesifikasi cangkang kapsul nomor 0. Menurut Capsugel Division spesifikasi cangkang
kapsul No. 0 dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Spesifikasi cangkang kapsul ukuran No. 0 menurut Capsugel Division
Ukuran Kapsul
Tutup Kapsul Badan Kapsul
Cangkang Kapsul
keseluruhan Panjang
mm Diameter
mm Panjang
mm Diameter
mm Volume
ml Panjang
mm Berat
mg 10,72
7,64 18,44
7,34 0,68
21,7 96
Toleransi ± 0,46 -
± 0,46 -
- ± 0,3
± 6
4.2 Uji Kerapuhan