Cangkang kapsul kosong Uji Kerapuhan

39 Tabel 4.2 Spesifiksi cangkang kapsul alginat 500 – 600 cP No Spesifikasi Tutup Cangkang Badan Cangkang Cangkang Kapsul keseluruhan 1 Panjang mm 11,05 18,78 22,45 2 Diameter mm 0,78 0,76 - 3 Tebal mm 0,12 0,12 - 4 Berat mg 55,83 118,83 171,66 5 Warna Putih Putih Putih 6 Volume ml - 0,7 - Cangkang kapsul yang dibuat dalam penelitian ini mengikuti spesifikasi cangkang kapsul nomor 0. Menurut Capsugel Division spesifikasi cangkang kapsul No. 0 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Spesifikasi cangkang kapsul ukuran No. 0 menurut Capsugel Division Ukuran Kapsul Tutup Kapsul Badan Kapsul Cangkang Kapsul keseluruhan Panjang mm Diameter mm Panjang mm Diameter mm Volume ml Panjang mm Berat mg 10,72 7,64 18,44 7,34 0,68 21,7 96 Toleransi ± 0,46 - ± 0,46 - - ± 0,3 ± 6

4.2 Uji Kerapuhan

4.2.1 Cangkang kapsul kosong

Pengujian kerapuhan cangkang kapsul kosong dilakukan dengan menjatuhkan beban seberat 50 g dari ketinggian 10 cm, beban seberat 50 g diibaratkan sebagai tekanan yang terjadi saat membuka kemasan kapsul. Kapsul kosong tersebut dikatakan rapuh apabila setelah dijatuhkan beban, cangkang kapsul kosong tersebut retak atau pecah Nagata, 2002. Dalam hal kerapuhan sangatlah dipengaruhi oleh kadar uap air yang terdapat dalam cangkang kapsul tersebut. Kapsul akan menjadi rapuh apabila kadar uap air dalam cangkang kapsul tersebut sedikit. Sebaliknya jika kadar uap Universitas Sumatera Utara 40 airnya terlalu banyak, kapsul cenderung akan menjadi melunak. Akan tetapi, kisaran kadar uap air dalam cangkang kapsul agar tidak menjadi rapuh dan tidak melunak berbeda antara satu bahan dengan bahan yang lain. Pengujian kerapuhan yang dilakukan terhadap 6 cangkang kapsul kosong tersebut tidak menunjukkan kerapuhan yang berarti dari cangkang kapsul. Cangkang kapsul hanya menjadi pipih pada bagian tertentu. Dalam hal ini cangkang kapsul tidak retak atau pecah. 4.2.2 Cangkang kapsul berisi uji ketahanan terhadap terhadap tekanan Dalam pengujian ini cangkang kapsul yang telah diisi metronidazol ditekan dengan beban seberat 2 kg Nagata, 2002. Metronidazol sebagai bahan pengisi kapsul dan beban seberat 2 kg diibaratkan seperti tekanan yang mungkin terjadi selama proses pengisian kapsul sampai pada tahap pengemasan kapsul. Dalam produksi kapsul skala besar, biasanya antara kapsul satu dengan yang lain saling menekan atau menimpa sehingga kapsul tertekan sebelum masing-masing kapsul dimasukkan kedalam kemasan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kerapuhan kapsul, jika kapsul rapuh akan mengakibatkan isi kapsul dapat keluar dari kapsul tersebut. Pengujian kerapuhan yang dilakukan terhadap 6 cangkang kapsul berisi metronidazol tersebut tidak menunjukkan kerapuhan yang berarti dari cangkang kapsul. Cangkang kapsul hanya menjadi pipih pada bagian tertentu. Dalam hal ini cangkang kapsul tidak retak atau pecah. Universitas Sumatera Utara 41

4.3 Uji Pelepasan Metronidazol dari Cangkang Kapsul Alginat