d. Menentukan Kategori sikap berdasarkan perolehan nilai
Baik = Jika responden mendapatkan skor 26-40 Tidak baik = Jika responden mendapatkan skor 10-25
2. Aspek Pengukuran Tindakan
Untuk mengetahui tindakan responden, peneliti mengajukan 10 pertanyaan. Skor 1 jika salah satu pertanyaan dijawab dengan benar, skor 0 jika pertanyaan
dijawab salah. Nilai minimum 0 dan maksimum 10, dengan kategori: 1.
Dilakukan Baik jika skor = 6 – 10
2. Tidak dilakukan Tidak Baik jika skor = 0 – 5
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji kesahihan instrumen penelitian di
mana berarti instrumen penelitian dapat mengukur apa yang hendak diukur Notoadmodjo, 2010. Suatu butir instrumen penelitian dikatakan valid dan dapat
mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya diharapkan 0.7 atau lebih.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan secara content validity kepada
orang yang dianggap ahli yang dalam hal ini uji validitas dilakukan oleh ibu Evi Era Liesmayani,SST.M.Keb yang sebelumnya sudah dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing dan skor CVI Content Validity Index nya adalah 089.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan instrumen penelitian,
artinya seberapa sering pun instrumen yang sama digunakan pada sampel yang sama maka hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
Alpha Cronbach. Test reliabilitas menggunakan analisis item, yaitu masing-masing skor item dikorelasikan dengan skor totalnya dengan ketentuan apabila koefisien
alpha mendekati angka 0,7 dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas ini diujikan setelah penelitian berlangsung dengan sampel
yang sama dengan responden pada penelitian ini sebanyak 30 orang dan hasilnya adalah nilai koefisien alpha untuk pengetahuan 0,78, koefisien alpha untuk sikap
0,88 dan nilai koefisien alpha untuk tindakan 0,81.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diberikan kepada responden.Prosedur pengumpulan data
dilaksanakan oleh peneliti di Klinik Bidan Praktik Swasta yang ada di Kecamatan Binjai Timur.
Dengan langkah-langkah yaitu peneliti mendapat surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari Kepala Pendidikan atau Ketua Pelaksana Program Studi
D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan peneliti mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian tersebut kepada Kepala
Camat Kecamatan Binjai Timur. Setelah mendapatkan izin, kemudian peneliti melaksanakan pengumpulan data pada responden dengan menemui satu per satu
responden di klinik masing – masing responden di daerah Sumber Karya, Mencirim dan Tanah Tinggi dan menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat,
dampak, dan prosedur penelitian serta cara pengisian lembar kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya peneliti meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed concent. Kemudian peneliti
menjelaskan cara pengisian kuesioner dengan menjawab seluruh pernyataan dengan jujur. Agar pengumpulan data dapat berjalan dengan cermat dan teliti, peneliti
mengawasi dan mendampingi responden saat mengisi kuesioner selama 15 – 20 menit. Setelah responden selesai menjawab kuesioner yang dibagikan, selanjutnya,
peneliti mengumpulkan kuesioner kembali dengan terlebih dahulu memeriksa jawaban responden apakah sudah terisi seluruhnya. Penelitian dilanjutkan di hari –
hari berikutnya tepatnya pada hari jum’at, sabtu dan minggu sampai selesai.
I. Analisis Data
Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa dan melalui beberapa tahap, pertama editing untuk melakukan
pengecekan kelengkapan data. Kemudian data yang akan diukur diberi coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data. Selanjutnya tabulating untuk
mempermudah analisa data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Setelah itu mengentry data kedalam komputer dan dilakukan dalam pengolahan data dengan
menggunakan tehnik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yaitu pemeriksaan semua data kedalam program komputer guna menghindari
terjadinya kesalahan. Analisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dan tindakan bidan praktik swasta dan kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel
distribusi.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menerangkan keeratan hubungan atau pengaruh antara dua variabel Arikunto, 2006, hlm.271.
Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi Square X
2
, dengan nilai kemaknaan α = 0.05
dan p 0.05. Uji statistik ini melihat pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap tindakan responden dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
49
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam pemberian
vitamin K pada bayi baru lahir di kecamatan Binjai Timur kota Binjai . Jumlah responden yang didapatkan sebanyak 31 bidan praktik swasta, yang kemudian
dinilai dengan menggunakan instrumen kuesioner.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan responden, sikap responden, tindakan responden bidan praktik swasta dalam
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di kecamatan binjai timur kota binjai. Peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan mengenai
pengetahuan, 10 pernyataan mengenai sikap dan 10 pertanyaan mengenai tindakan.
a. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Bidan Praktik Swasta dalam
Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014
Berdasarkan karakteristik distribusi responden yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 31 orang, karakteristik responden mencakup umur,
pendidikan dan lama kerja. Berdasarkan karakteristik umur responden diperoleh hasil penelitian bahwa mayoritas dijumpai pada umur 31 – 40 tahun yaitu 11
orang 35.5. Dari seluruh responden yang dilibatkan dalam penelitian ini mayoritas berpendidikan D-III Kebidanan yaitu 28 orang 90.3. Lama masa
Universitas Sumatera Utara
kerja menunjukkan bahwa mayoritas responden telah bekerja 6 – 10 tahun yaitu 13 orang 41.9. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan
Karakteristik Bidan Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahirdi Kecamatan Binjai Timur
Kota Binjai Tahun 2014 n=31
Karakteristik Frekuensi n = 33
Persentase Umur
20 - 30 tahun 10
32.3 31 - 40 tahun
11 35.5
41 - 50 tahun
7 22.6
50 tahun 3
9.7
Pendidikan
SPK 1 3.2 D I Bidan
2 6.5
D III Kebidanan 28
90.3
Lama Kerja
1 – 5 tahun 6
19.4 6 – 10 tahun
13 41.9
11 – 15 tahun 3
9.7 5 tahun
9 29.0
Total 31
100
Universitas Sumatera Utara
b. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Bidan Praktik Swasta dalam
Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014
Berdasarkan pengetahuan responden, didapatkan bahwa dari 31 bidan praktik swasta mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 14 orang 45.2,
minoritas bidan praktik swasta berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang 12.9. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pengetahuan
Bidan Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014 n=31
Pengetahuan Frekuensi
Persentase
Baik 14 45.2 Cukup
13 41.9
Kurang 4
12.9 c.
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Bidan Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur
Kota Binjai Tahun 2014 Berdasarkan sikap responden, didapatkan bahwa dari 31 bidan praktik
swasta mayoritas memiliki sikap positif sebanyak 17 orang 54.8, minoritas memiliki sikap negatif sebanyak 14 orang 45.2. Dapat dilihat dari tabel
dibawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap Bidan
Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014 n=31
Sikap Frekuensi
Persentase
Positif 17
54.8 Negatif 14 45.2
Universitas Sumatera Utara
d. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Bidan Praktik Swasta dalam
Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014
Berdasarkan tindakan responden, didapatkan bahwa dari 31 bidan praktik swasta mayoritas memiliki tindakan tidak baik sebanyak 17 orang 54.8,
minoritas memiliki tindakan baik sebanyak 14 orang 45.2. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Tindakan Bidan
Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014 n=31
Tindakan Frekuensi
Persentase
Baik 14
45.2 Tidak Baik
17 54.8
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K
pada bayi baru lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai tahun 2014. Peneliti menggunakan lembar kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan mengenai
pengetahuan, 10 pernyataan mengenai sikap, dan 10 pertanyaan mengenai tindakan.
a. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Tindakan Bidan dalam pemberian vitamin K
Pada Bayi Baru Lahir Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 14 bidan praktik swasta
yang berpengetahuan baik, mayoritas dengan tindakan baik sebanyak 9 orang 64.3, minoritas dengan tindakan tidak baik sebanyak 5 orang 35.7 . Dari
13 bidan praktik swasta yang berpengetahuan cukup, mayoritas dengan tindakan tidak baik sebanyak 8 61.5 orang, minoritas dengan tindakan baik sebanyak 5
orang 38.5. Sedangkan dari 4 bidan praktik swasta yang berpengetahuan kurang, mayoritas dengan tindakan tidak baik sebanyak 4 orang 100.
Berdasarkan uji statistik pengaruh antara variabel pengetahuan terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
diukur dengan menggunakan uji chi squaere, diperoleh nilai ρ = 0.308 0.05 h
gagal ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di kecamatan Binjai Timur kota Binjai tahun 2014. Dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Tindakan Bidan Praktik Swasta Dalam
Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014
b. Pengaruh Sikap Terhadap Tindakan Bidan dalam pemberian vitamin K Pada
Bayi Baru Lahir Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 bidan praktik swasta yang
memiliki sikap positif, mayoritas dengan tindakan baik sebanyak 11 orang 64.7, minoritas dengan tindakan tidak baik sebanyak 6 orang 35.3 .
Sedangkan dari 14 bidan praktik swasta yang memiliki sikap negatif, mayoritas dengan tindakan tidak baik sebanyak 11 78.6 orang, minoritas dengan
tindakan baik sebanyak 3 orang 21.4. Berdasarkan uji statistik pengaruh antara variabel sikap terhadap tindakan
bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir diukur dengan menggunakan uji chi square, diperoleh nilai continuity correction
ρ = 0.04 0.05 H
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di kecamatan Binjai Timur kota Binjai tahun 2014
Pengetahuan Tindakan
Total Nilai P
Baik Tidak Baik
f f F
Baik 9 64.3 5 35.7 14 45.2 0.308
Cukup 5 38.5 8 61.5 13 41.9 Kurang 0 0 4 100 4 12.9
Jumlah 14 45.2 17 54.8 31 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uji Risk didapatkan Odd Ratio OR dengan nilai OR = 6.722 Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila bidan praktik swasta tidak memiliki
sikap yang baik maka, akan memiliki peluang 6.722 kali tidak melakukan pemberian vitamin k pada bayi baru lahir di kecamatan Binjai Timur Kota Binjai
tahun 2014. Dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 5.4 Pengaruh Sikap Terhadap Tindakan Bidan Praktik Swasta Dalam Pemberian
Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014
Sikap Tindakan
Total Nilai P
OR Baik Tidak
Baik f f F
Positif 11 64.7 6 35.3 17 54.8
0.04 6.722
Negatif 3 21.4 11 78.6 14 45.2
Jumlah 14 45.2 17 54.8 31 100
Universitas Sumatera Utara
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini peneliti menguraikan tujuan penelitian hasil statistik dengan pendekatan pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap tindakan bidan praktik
swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
1 Karakteristik Responden Dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru
Lahir
Berdasarkan karakteristik Usia, didapatkan bahwa rata-rata usia responden adalah usia 31 – 40 tahun yaitu sebanyak 11 responden 35.5.
Menurut Mubarak, 2011 bahwa dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis mental. Secara garis
besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri
baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan
dewasa. Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
umur dapat menjadi tolak ukur pengetahuan, karena semakin bertambah umur maka pengetahuan juga bertambah. Umur responden yang semakin tua
cenderung memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Tapi adakalanya semakin bertambah umur maka pengetahuan tidak bertambah. Hal ini dapat terjadi karena
pengetahuan yang baik diperoleh dari pengalaman sebelumnya serta banyaknya sumber informasi yang didapatkan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa rata-rata responden adalah dengan pendidikan DIII yaitu sebanyak 28 responden 90.3. Menurut
Mubarak 2011, bahwa pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
Universitas Sumatera Utara
kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka
menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan responden karena semakin tinggi
pendidikan maka akan semakin baik pula pengetahuan responden tentang kehamilan resiko tinggi dari berbagai sumber informasi dan memiliki
keingintahuan yang lebih. Sehingga informasi yang diperoleh khususnya informasi kesehatan lebih banyak diterima dibandingkan yang berpendidikan
rendah. Hal ini sejalan dengan pernyataan diatas dimana semakin tinggi tingkat
pendidikan maka pengetahuannya akan semakin tinggi.
Berdasarkan lama masa kerja responden, didapatkan bahwa rata-rata masa kerja responden adalah 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 13 responden 41.9.
Menurut Wawan 2010 bahwa masa kerja adalah rentang waktu yang telah ditempuh oleh seorang bidan dalam melaksanakan tugasnya, selama waktu
itulah banyak pengalaman dan pelajaran yang dijumpai sehingga sudah mengerti apa keinginan dan harapan klien kepada seorang bidan.
Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa melihat dari kenyataan tersebut dapat berarti bahwa pengetahuan responden
dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir diharapkan lebih banyak memiliki tindakan yang baik tetapi malah ditemukan sebaliknya. Hal ini bisa
disebabkan karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri faktor
Universitas Sumatera Utara
internal yaitu tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya. Maka untuk mengatasi hal tersebut maka
diperlukan penyegaran kembali dengan melakukan dan mengikuti pelatihan – pelatihan imunisasi atau asuhan persalinan normal yang didalamnya terdapat
aplikasi dari pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
2 Pengetahuan Bidan Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K pada Bayi
Baru Lahir
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, pengetahuan bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
menunjukkan bahwa mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 14 orang 45.2, dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang 12.9.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasmawati,2010 yang menunjukkan bahwa pengetahuan bidan memiliki
pengetahuan baik. Dalam penelitiannya mengatakan kurangnya pengetahuan bidan dalam pemberian vitamin K dapat dipengaruhi oleh umur. Umur
mempunyai peran dalam memperoleh pengetahuan, karena daya ingatan seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Semakin tua umur seseorang
fungsi organ-organ tubuhnya juga menurun termasuk daya ingat. Menurut Notoatmodjo 2007, yaitu umur, paritas, pendidikan dan
informasi merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan deskriptif. Melalui pendidikan manusia akan dianggap memperoleh pengetahuan
dan dengan pengetahuannya manusia diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik, semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan
semakin berkualitas, jika wanita berpendidikan, mereka akan membuat keputusan yang benar dalam memperhatikan kesehatannya.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan responden yang baik bisa saja karena tingkat pendidikan setiap bidan yang mayoritas perpendidikan D-III dalam situasi nyata di lapangan.
Pada dasarnya suatu pengetahuan akan menjadi sempurna dan akan selalu teringat apabila sering dipraktikkan.
Sejalan dengan penelitian ini yang mana pengetahuan bidan sudah baik yaitu sebanyak 14 orang 45.2, hal dikarenakan bidan sudah banyak
mendapatkan pelatihan tentang asuhan persalinan normal yang didalamnya terdapat pengetahuan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
3 Sikap Bidan Praktik Swasta dalam Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru
Lahir
Berdasarkan kategori sikap menunjukkan bahwa dari 31 orang responden mayoritas memiliki sikap positif dalam pemberian vitamin K sebanyak 17 orang
54.8.
Newcomb dalam Soekidjo Notoatmodjo, 2010, hal. 29 menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Dalam
penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Menurut peneliti, hal ini menunjukkan bahwa bidan memiliki sikap positif karena didukung oleh pengetahuan yang baik dalam pemberian vitamin K.
Sedangkan bidan yang memiliki sikap negatif karena tidak didukung dengan pengetahuan yang baik mengenai pemberian vitamin K. Namun adakalanya
bidan yang berpengetahuan baik tidak memiliki sikap yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Sikap baik dan tidak baik dapat dipengaruhi oleh pengalaman langsung yang dialami individu terhadap sesuatu hal dan sikap tidak dibawa sejak lahir
tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman individu sepanjang perjalanan perkembangan selama hidupnya. Sikap tidak lepas dari pengaruh
interaksi manusia satu dengan yang lain.
4 Tindakan Bidan Dalam Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir di
Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014
Berdasarkan kategori tindakan menunjukkan bahwa dari 31 responden mayoritas memiliki tindakan tidak baik dalam pemberian vitamin K sebanyak 17
orang 54.8. Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa tindakan itu merupakan suatu
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah kesadaran. Sikap bidan yang sudah positif terhadap pemberian vitamin K harus mendapat
kesadaran untuk melakukan tindakan yang baik dan benar. Di samping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan support dari pihak lain, misalnya
suami atau istri, orang tua atau mertua, dan lain-lain. Menurut asumsi peneliti, hal ini menunjukkan bahwa bidan memiliki
tindakan yang tidak baik dikarenakan kurangnya faktor pendukung untuk melaksanakan cara penyuntikan vitamin K yang benar yaitu kurangnya faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain pengalaman yang mendorong keinginan dan motivasi bidan dalam melaksanakan pemberian
vitamin K pada bayi baru lahir dengan baik
Universitas Sumatera Utara
5 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Tindakan Bidan dalam pemberian
vitamin K Pada Bayi Baru Lahir
Berdasarkan uji statistik pengaruh antara variabel pengetahuan terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
diukur dengan menggunakan uji chi squaere, diperoleh nilai ρ = 0.308 0.05 H
gagal ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di kecamatan Binjai Timur kota Binjai tahun 2014.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kasmawati 2012, bahwa ada hubungan antara pengetahuan bidan terhadap
tindakan bidan dalam pemberian vitamin K, menurutnya bidan dengan pengetahuan baik maka pemberian vitamin K dilakukan dengan sesuai standar
pelayanan bayi baru lahir. Menurut Notoadmodjo 2010, dalam tingkatan pengetahuan pada poin
aplikasi Application dimana dalam poin tersebut diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Dalam hal ini objeknya adalah pengetahuan tentang pemberian vitamin K yang seharusnya dapat
diaplikasikan oleh bidan dengan baik dan benar. Menurut asumsi peneliti, tidak semua bidan yang berpengetahuan baik akan
baik pula tindakannya, karena walaupun pengetahuannya baik, belum tentu bidan tersebut memiliki keinginan dan kemauan untuk melaksanakan pemberian vitamin
K dengan baik dan benar kepada bayi baru lahir.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan bidan praktek swasta terhadap tindakan dalam pemberian
vitamin K, bukan berarti hasil penelitian ini menunjukkan adanya kegagalan dalam pemberian vitamin K, karena sebagian besar bidan sudah mengetahui
tentang pemberian vitamin K dan sebagian besar bidan sudah melaksanakan pemberian vitamin K tersebut.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak selamanya bidan yang mempunyai pengetahuan yang baik akan memiliki tindakan yang baik, atau
sebaliknya yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik akan memiliki tindakan yang kurang baik.
6 Pengaruh Sikap Terhadap Tindakan Bidan dalam pemberian vitamin K
Pada Bayi Baru Lahir
Berdasarkan uji statistik pengaruh antara variabel sikap terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru
lahir diukur dengan menggunakan uji chi squaere, diperoleh nilai continuity correction
ρ = 0.04 0.05 H ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap tindakan bidan praktik swasta dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di kecamatan Binjai
Timur kota Binjai tahun 2014.
Menurut Newcomb dalam Soekidjo Notoatmodjo, 2010, hal. 29 menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Universitas Sumatera Utara
Menurut asumsi peneliti, bidan yang memiliki sikap positif dalam pemberian vitamin K akan cenderung berpotensi untuk mengaplikasikannya
dengan baik dan benar. Namun kembali lagi dengan kebiasaan bidan tersebut dalam kesehariannya. Misalnya bidan tersebut sudah terbiasa tidak memakai
handskoon pada saat pemberian vitamin K pada bayi baru lahir, maka akan terus menerus dilakukan seperti itu. Selain kebiasaan, kemauan juga sangat
mempengaruhi bidan yang memiliki sikap positif untuk melakukan tindakan yang baik dan benar dalam pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
c. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, dari proses pengumpulan data hingga
penyajian hasil. Hal ini disebabkan keterbatasan pengelolaan dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Dalam hal ini keterbatasan penulis dalam
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner wawancara yang mempunyai dampak kebenaran data yang bergantung pada kejujuran responden karena waktu
yang tidak memungkinkan untuk mengobservasi satu persatu responden dalam tindakannya melaksanakan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
d. Implikasi Penelitian Untuk Asuhan KebidananPendidikan Kebidanan
Bagi pelayanan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam
memberikan perhatian terhadap asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan pemberian vitamin K dengan baik dan benar.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan