PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 539 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015
Expressed in United States Dollars,
unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
ab. Pajak penghasilan kini dan tangguhan lanjutan
ab. Current and deferred income tax continued
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan
kena pajak di masa depan akan mencukupi untuk dikompensasikan dengan perbedaan
temporer yang masih dapat dimanfaatkan. Deferred income tax assets are recognised only
to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the
temporary differences can be utilised.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak
penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat
pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan
temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries
and associates, except for a deferred income tax liability where the timing of the reversal of the
temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference
will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas
pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama atas entitas yang sama. Deferred income tax assets and liabilities are
offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax
liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes levied
by the same taxation authority on the same taxable entity.
ac. Laba bersih per saham dasar ac. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
pada periode berjalan. Basic earnings per share is calculated by dividing
the net income attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat
menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham
yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 31 December 2016 and 2015, there were no existing instruments which could result in the
issue of further ordinary shares, hence the diluted earnings per share is equivalent to basic
earnings per share.
ad. Pelaporan segmen ad. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang
diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Adapun pengambil keputusan operasi
utama, yang
bertanggung jawab
untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai
kinerja segmen operasi, adalah Direksi. Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief
operating decision-maker, who is responsible for allocating
resources and
assessing the
performance of the operating segments is the Board of Directors.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 540 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015
Expressed in United States Dollars,
unless otherwise stated 3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING
3. CRITICAL ACCOUNTING
ESTIMATES AND
JUDGEMENTS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset
dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi
pada tanggal
laporan keuangan
konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan
pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-
faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting
Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of
assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated
financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period.
Estimates,
assumptions and
judgements are
continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations
of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan
asumsi penting telah dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan
asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi
keuangan yang dilaporkan di tahun - tahun mendatang.
The Group has identified the following accounting policies under which critical significant judgements,
estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under
different assumptions and conditions and may materially affect the financial results or the financial
position reported in future years.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari estimasi dan pertimbangan tersebut dapat ditemukan dalam catatan
yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut:
Further details of the nature of these estimates and judgements may be found in the relevant notes to the
consolidated financial statements as follows:
i Estimasi cadangan
i Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan
legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan
prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and
Ore Reserves the
“JORC Code” of the Australasian Joint Ore Reserves Committee
“JORC” dan hasil dari aktivitas survei internal Grup.
Dalam memperkirakan
cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti
faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan
tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan
nilai tukar mata uang. Reserves are estimates of the amounts of coal
that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines
and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting
of Mineral Resources and Ore Reserves
the “JORC Code” of the Australasian Joint Ore Reserves Committee “JORC” and the Group’s
internal survey activities. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a
range of geological, technical and economic factors,
including quantities,
production techniques, stripping ratio, production costs,
transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Dalam memperkirakan jumlah danatau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran,
bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data
geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis
yang
kompleks dan
sulit dalam
menginterpretasikan data. Estimating the quantity andor calorific value of
coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined
by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and
difficult geological judgements to interpret the data.