204
Kegiatan Pembelajaran 5
Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir peserta diklat
Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar peserta diklat dan motivasi mengajar guru
Memberikan kesempatan kepada peserta diklat untuk melatih kemampuan dalam komunikasi
Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi peserta diklat dalam struktur kognitifnya.
8. Evaluasi Penerapan Pengalaman Belajar
asil belajar merupakan tingkah laku peserta diklat yang diperoleh di sekolah melalui proses belajar. asil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses
belajar dimana tingkah laku itu dalam bentuk perbuatan yang diamati dan diukur. Untuk mengetahui perubahan‐perubahan yang dialami oleh peserta
diklat setelah proses belajar‐mengajar dapat dilakukan evaluasi pada setiap materi pelajaran yang diberikan. Adanya perubahan‐perubahan ini tampak pada
hasil belajar yang diperoleh peserta diklat.
Proses belajar mengajar peserta diklat bukan hanya merupakan penguasaan pengetahuan semata atau berbagai hal yang pernah diajarkan atau dilatih, tetapi
juga meliputi perubahan tingkah laku, seperti yang dinyatakan oleh Gagne, bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan individu, yang tidak hanya
mengenai perubahan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan pribadi individu yang belajar Slameto,
: .
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta diklat. Yang termasuk kedalam faktor ini adalah:
Faktor jasmani, yaitu meliputi: a Kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian‐bagiannyabebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah dan kurang bersemangat.
DRAFT
205
Seni Budaya SD KK C
b Cacat Tubuh. Yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan.
Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
a ntelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapai dan menyesuaikan dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep‐
konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata‐mata tertuju kepada suatu obyek bendahal atau
sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka peserta diklat harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian peserta diklat maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta diklat, maka peserta diklat tidak akan belajar dengan
sebaik‐baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.
d Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah belajar dan berlatih.
Jadi jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar.Jika bahan pelajaran yang dipelajari peserta diklat sesuai dengan bakatnya, maka
hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang belajar.
e Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan maka perlu berbuat, sedangkan yang menjadi
penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerakpendorongnya.
f Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat‐alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan
DRAFT
206
Kegiatan Pembelajaran 5
kegiatan secara terus menerus, maka dari itu diperlukan latihan‐ latihan dan pelajaran.
g Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan
dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam
proses belajar, karena jika peserta diklat belajar dengan adanya kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan
dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta diklat, yang termasuk kedalam faktor eksternal adalah:
Faktor keluarga. Peserta diklat yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta diklat, relasi
peserta diklat dengan peserta diklat, disiplin waktu pelajaran, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
Faktor Masyarakat. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar peserta diklat karena keberadaannya peserta diklat dalam masyarakat.
Seperti kegiatan peserta diklatdalam masyarakat, mass media yang juga berpengaruh terhadap positif dan negatifnya, pengaruh dari teman
bergaul peserta diklat dan kehidupan masyarakat disekitar peserta diklat juga berpengaruh terhadap belajar peserta diklat.
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
DRAFT
207
Seni Budaya SD KK C
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penegasan tersebut termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor
Tahun tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
Tahun tentang Standar Nasional Pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
memiliki peran antara lain untuk membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran learning outcomes. Berdasarkan penilaian hasil
belajar, pendidik dan peserta didik dapat memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar.
Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, pendidik dan peserta didik memiliki arah yang jelas mengenai apa yang harus diperbaiki dan dapat
melakukan refleksi mengenai apa yang dilakukannya dalam pembelajaran dan belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan alat untuk
mewujudkan akuntabilitas profesionalnya, dan dapat digunakan sebagai dasar dan arah pengembangan pembelajaran remedial atau program
pengayaan bagi peserta didik yang membutuhkan, serta memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan proses pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.Pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan wujud pelaksanaan tugas profesional pendidik sebagaimana
termaktub dalam Undang‐Undang Nomor tahun
tentang Guru dan Dosen. Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak terlepas dari proses
pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik menunjukkan kemampuan guru sebagai pendidik profesional.
Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar standard‐based education , kurikulum berdasarkan kompetensi competency‐based curriculum , dan
pendekatan belajar tuntas mastery learning penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal.
Untuk itu, berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar
mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal.
Kurikulum mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik
authentic assesment . Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan pembelajaran autentik authentic instruction dan belajar
DRAFT
208
Kegiatan Pembelajaran 5
autentik authentic learning . al ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan
valid. Lingkup Penilaian asil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual dan sosial , pengetahuan, dan keterampilan.
. Sikap Spiritual dan Sosial Sasaran Penilaian asil Belajar oleh Pendidik pada ranah sikap spiritual
dan sikap sosial adalah sebagai berikut:
Tabel . Sasaran Penilaian Ranah Sikap sumber: Olahan Krathwohl dkk.,
Tingkatan Sikap
Diskripsi
Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan
perhatian terhadap nilai tersebut Menanggapi Nilai
Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menghargai Nila Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai
tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati Nilai
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya
Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya
dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak karakter
. Pengetahuan Sasaran Penilaian asil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir
adalah sebagai berikut:
Tabel . Sasaran PenilaianPada Kemampuan Berpikir sumber: Olahan Anderson, dkk.
Kemampuan Berfikir
Diskripsi Mengingat:
mengemukakan kembali Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan,
kebenaran pengetahuan yang diingat dan
DRAFT
209
Seni Budaya SD KK C
Kemampuan Berfikir
Diskripsi
apa yang
sudah dipelajari dari guru,
buku, sumber lainnya sebagaimana
aslinya, tanpa
digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur,
hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa diubahberubah.
Memahami:
Sudah ada
proses pengolahan dari bentuk
aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan,
grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.
Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti
menggantikan suatu kataistilah dengan
kataistilah lain
yang sama
maknanya;menulis kembali
suatu kalimatparagraftulisan
dengan kalimatparagraftulisan sendiri dengan
tanpa mengubah artinya informasiaslinya; mengubah
bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafiktabelvisual atau
sebaliknya;memberi tafsir
Menerapkan:
Menggunakan informasi, konsep,
prosedur, prinsip, hukum, teori
yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang
barubelum dipelajari Kemampuan menggunakan pengetahuan
seperti konsep massa, cahaya,suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum
Boyle, hukum
Archimedes, membagimenggalimenambahmengurang
imenjumlah,menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan
arah kiblat,
menggunakan jangka,
menghitung jarak tempat
Menganalisis:
Menggunakan keterampilan
yang telah
dipelajarinya terhadap
suatu informasi yang belum
diketahuinya dalam
mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu
kelompok informasi
dengan kelompok informasi
lainnya, antara fakta Kemampuan
mengelompokkan benda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri‐ cirinya, memberi nama bagi kelompok
tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajarlebih tinggilebih luas dari
yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul,
menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima
pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan
konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya,
menemukan pikiran
pokok
DRAFT
210
Kegiatan Pembelajaran 5
Kemampuan Berfikir
Diskripsi
dengan konsep, antara argumentasi
penulispembicaranarasumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu
karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Mengevaluasi:
Menentukan nilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu
kriteria. Kemampuan menilai apakah informasi
yangdiberikan berguna, apakah suatu informasibenda
menarikmenyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu
pekerjaankeputusan peraturan,
memberikan pertimbangan
alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan
kriteria, menilai
benarsalahbagusjelek dan sebagainya
Mencipta:
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang
sudah ada sehingga hasil tersebut
merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk ..
Kemampuan membuat
suatu ceritatulisandari berbagai sumber yang
dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru
dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.
Sasaran Penilaian asil Belajar oleh Pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut:
Tabel .Sasaran Penilaian Dimensi Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan Deskripsi
Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama
benda, angka, tahun, dan hal‐hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran.
Konseptual Pengetahuan
tentang kategori,
klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya,
hukum kausalita, definisi, teori. Prosedural
Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik,
metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.
DRAFT
211
Seni Budaya SD KK C
Dimensi Pengetahuan Deskripsi
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan,
menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting strategic knowledge , pengetahuan yang
sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri self‐knowledge .
Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., . Keterampilan
Sasaran Penilaian asil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrakadalah sebagai berikut:
Tabel .Sasaran PenilaianRanah Keterampilan Abstrak
Kemampuan Belajar
Deskripsi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek
membaca suatu tulisanmendengar suatu penjelasan,catatan yang dibuat tentang yang
diamati,kesabaran, waktu on
task yang digunakan untuk mengamati
Menanya Jenis,kualitas,dan jumlahpertanyaanyang diajukan
peserta didik pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik
Mengumpulkan informasimencoba
Jumlah dan
kualitas sumber
yang dikajidigunakan, kelengkapan informasi,
validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumenalat
yang digunakan
untuk mengumpulkan data.
Menalarmengasosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan informasidari dua faktakonsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua faktakonsepteori, mensintesis dan argumentasi
serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis faktakonsepteori pendapat; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta
konsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi,
DRAFT
212
Kegiatan Pembelajaran 5
Kemampuan Belajar
Deskripsi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek
membaca suatu tulisanmendengar suatu penjelasan,catatan yang dibuat tentang yang
diamati,kesabaran, waktu on
task yang digunakan untuk mengamati
struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsepteoripendapat yang berbeda dari
berbagai jenis sumber. Mengomunikasikan
Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, multi media dan lain‐lain.
Sumber: Olahan Dyers Sasaran Penilaian asil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret
adalah sebagai berikut: Tabel . Sasaran Penilaian Ranah Keterampilan Kongkret
Sumber: Olahan dari kategori Simpson
Keterampilan Konkret
Deskripsi
Persepsi perception Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu
gerakan Kesiapan set
Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan
Meniru guided
response Meniru gerakan secara terbimbing
Membiasakan gerakan mechanism
Melakukan gerakan mekanistik Mahir
complex or
overtresponse Melakukan gerakan kompleks dan
termodifikasi Menjadi gerakan alami
adaptation Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas
dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Menjadi
tindakanorisinal origination
Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya
DRAFT
213
Seni Budaya SD KK C
Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pelajaran, dalam Standar Penilaian Pendidikan Permendikbud Nomor Tahun
dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan Standar
Penilaian Pendidikan yang berlaku secara nasional. Dalam Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Asesment autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. stilah asesment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. stilah autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
Secara konseptual asesment autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika
menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan
pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Assessment
semacam ini cenderung berfokus pada tugas‐tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata
menunjukkan kompetensi atau keterampilanyang dimilikinya. Contoh Assessment
autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu,
simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Assessment autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula.
Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. Assessment
autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran
DRAFT
214
Kegiatan Pembelajaran 5
langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas
tugas‐tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan
respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dengan demikian, assessmentautentik akan bermakna bagi guru untuk
menentukan cara‐cara terbaik agar semua peserta diklat dapat mencapai hasil akhir, walaupun dengan satuan waktu yang berbeda. Konstruksi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta
didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena atau
gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata luar sekolah. Di sini, guru dan peserta
didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel,
dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Assessment autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis,
mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi guru autentik. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran,
melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti berikut ini:
a. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.
b. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara
mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya yang memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
DRAFT
215
Seni Budaya SD KK C
c. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.
d. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar sekolah.
Teknik penilaian autentik atau authentic assessment yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator. Kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena
memuat domain, afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian autentik lebihsering dinyatakan sebagai penilaian berbasis kinerja performance
based
assessment . Sementara itu dalam buku Mueller penilaian
autentik disamakan dengan nama penilaian alternative alternative assessment
atau penilaian kinerja performance assessment .Selain itu Mueller memperkenalkan istilah lain sebagai padanan nama penilaian
autentik, yaitu penilaian langsung direct assessment . Nama performance assessment
atau performance based assessment digunakan karena peserta diklat diminta untuk menampilkan tugas‐tugastaks yang bermakna. Sesuai
dengan ciri‐ciri penilaian autentik adalah:
a. Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu b. Mencerminkan masalah dunia nyata bukan hanya dunia sekolah
c. Menggunakan berbagai cara dan kriteria d. olistik kompetensi utuh merefleksikan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan Penerapan penilaian mata pelajaran yang merujuk pada penilaian autentik
dapat menggunakan jenis penilaian dengan menganalisa materi pembelajaran sebagai berikut:
a. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja performance .
b. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tes tertulis atau lisan.
c. Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah proyek.
DRAFT
216
Kegiatan Pembelajaran 5
D. Aktivitas Pembelajaran