3
Seni Budaya SD KK C
bersahaja, bersemangat, bersyukur, bertanggung jawab, tenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, ikhlas, jujur, dan kreatif
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini Saudara dapat membuat karya seni rupa dua demensi dengan teknik menggunting dan menyobek; mengenal jenis alat musik,
mengenal seni tari daerah; membuat benda hias dari bahan alam dan memanfaatkan pengalaman belajar secara proporsional
C. Peta Kompetensi
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam modul ini menyajikan . Cara membuat karya seni rupa dua dimensi dengan teknik
mengguntingmenyobek sesuai dengan pola yang dirancang, . Dapat mengidentifikasi jenis‐jenis alat musik ritmis, melodis dan harmonis, serta
mengenal cara memainkan jenis‐jenis alat musik tersebut,
DRAFT
4
Pendahuluan
. Dapat mengidentifikasi jenis dan bentuk seni tari daerah, . Dapat menguraikan tahapan pembuatan produk benda hias dengan bahan alam
sesuai prosedur dengan rapi, . Dapat memahami pengalaman belajar menjadi sarana belajar yang baik dan
efektif.
E. Cara Penggunaan Modul
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka n‐On‐n. Alur model
pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.
Gambar . Alur Model Pembelajaran Tatap Muka
1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang
dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun
DRAFT
5
Seni Budaya SD KK C
lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator.
Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah.
Gambar . Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,
Pendahuluan a
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
. latar belakang yang memuat gambaran materi . tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
. kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. . ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
. langkah‐langkah penggunaan modul
DRAFT
6
Pendahuluan
Mengkaji Materi
b
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni budaya dan keterampilan, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai
peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
Melakukan aktivitas pembelajaran
c
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan
kasus.
Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi‐materi yang berada pada kajian materi.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
Presentasi dan Konfirmasi
d
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama.
pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran
Persiapan Tes Akhir
e
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes
akhir.
DRAFT
7
Seni Budaya SD KK C
2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In‐On‐In
Kegiatan diklat tatap muka dengan model n‐On‐n adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning n‐ , on the job learning On , dan In Service Learning n‐
. Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka n‐On‐n tergambar pada alur berikut ini.
Gambar .Alur Pembelajaran Tatap Muka model n‐On‐n Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model n‐On‐n dapat dijelaskan
sebagai berikut,
Pendahuluan a
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In
service learning fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
DRAFT
8
Pendahuluan
. latar belakang yang memuat gambaran materi . tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
. kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. . ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
. langkah‐langkah penggunaan modul
In Service Learning 1 IN‐1
b
Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni budaya dan
keterampilan, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan
indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi
permasalahan kepada fasilitator.
Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatanmetode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi,
brainstorming
, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada N .
Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning .
On the Job Learning ON
c
Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni
budaya dan keterampilan, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning N . Guru
sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi
DRAFT
9
Seni Budaya SD KK C
sebagai bahan dalam mengerjaka tugas‐tugas yang ditagihkan kepada peserta.
Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah
maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada N dan sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera
pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode praktik, eksperimen,
sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa
Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan
melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning
.
In Service Learning 2 IN‐2
d
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk‐produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini
juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran
Persiapan Tes Akhir
e
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes
akhir.
3. Lembar Kerja
Mengenal Tari Daerah Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kelompok kompetensi seni budaya dan keterampilan terdiri dari beberapa
kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas‐aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang
dipelajari.
DRAFT
10
Pendahuluan
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.
Tabel . Daftar Lembar Kerja Modul No
Kode LK
Nama Lebar Kerja
Keterangan
LK. . . Buatlah hiasan dari kertas dengan cara
melipat dang menggunting TM, N
LK. . . Buatlah gambar siluet dari kertas
dengan cara mengunting TM, N
LK. . . Jenis‐Jenis Alat Musik Ditinjau Dari Segi
Fungsi LK. . .
Mengenal Tari Daerah LK. . .
Pembuatan Pigura LK. . .
Menentukan Pengalaman Belajar Yang Sesuai
Untuk Mencapai
Tujuan Pembelajaran
Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
N : Digunakan pada n service learning ON : Digunakan pada on the job learning
DRAFT
Bagian I Kompetensi Profesional
DRAFT
DRAFT
13
Seni Budaya SD KK C
Kegiatan Pembelajaran 1
Seni Rupa Dua Dimensi dengan Teknik Menggunting
dan Menyobek
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang untuk melakukan tindakan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar
yang juga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pembelajar. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbalbalik antara sumber belajar
dengan pembelajar untuk menuju tujuan yang lebih baik.
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini Saudara dapat menjelaskan pengetahuan seni menghias dengan teknik menggunting dan menyobek kertas sesuai dengan pola
yang direncanakan.
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
. mampu menerapkan seni hias menggunting menyobek kertas dan siluet . mampu membuat karya seni hias mengguntingmenyobek kertas
. mampu membuat karya seni siluet sesuai dengan objek yang direncanakan
C. Uraian Materi
Seni Rupa Dua Demensi Dengan Teknik Menggunting Dan Menyobek 1. Sejarah
Kirigami
Banyak orang menyangka bahwa kirigami asalnya dari negara Jepang, tapi yang sebenarnya terjadi adalah kerajinan kirigami berasal dari Negeri Tiongkok.
Memang, di negara Cina seni menggunting kertas tidak bernama kirigami, namun semua pola dan cara pembuatannya yang menggunakan gunting sudah
ada sejak ribuan tahun lalu. Biasanya kerajinan kertas yang digunting digunakan untuk kegiatan keagamaan, lalu setelahnya berkembang pada kegiatan seni dan
DRAFT
Pendahuluan
14
aksesori. Pada zaman Dinasti Tang pembuatan seni menggunting kertas ini dibuat untuk hiasan kepala wanita. Bahkan, pada zaman Dinasti Song, sekitar
abad ke‐ kerajinan menggunting kertas digunakan sebagai hiasan pembungkus oleh‐oleh. Keterampilan ini berkembang disesuaikan dengan
zamannya. Setelahnya, keterampilan menggunting kertas justru dijadikan alat untuk mengetahui calon mempelai wanita memiliki keterampilan tangan atau
tidak.
Kerajinan menggunting kertas kemudian bersinggungan dengan keterampilan origami milik orang Jepang. al ini disebabkan oleh para peziarah yang
melakukan perjalanan jauh dari Jepang ke Cina. Para peziarah dari Jepang ini membawa kerajinan origami milik mereka. Tentu saja sebagai salah satu
kesenian tradisional budaya mereka. Di perjalanan menuju Cina, para peziarah berhadapan dengan kerajinan yang ada di Negeri Tirai Bambu tersebut. Maka
terjadilah pencampuran di antara keduanya.
Kemungkinan hal itu terjadi karena adanya persinggungan di antara kedua kebudayaan yaitu dengan dibawanya kerajinan tersebut masuk ke negeri
matahari terbit oleh orang‐orang yang hilir mudik antara negeri sakura dan negeri tiongkok. Besar kemungkinan orang‐orang itu adalah para pendeta yang
pergi ke tanah
Tiongkok untuk mempelajari agama Budha. http:shifarizka.byethost .comhistory.html?ckattempt=
Seni kerajinan kertas kirigami merupakan salah satu varian dari kerajinan origami, Origami merupakan kerajinan kertas lipat yang terlebih dahulu dikenal
di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari Negeri Matahari, Jepang. Pada kerajinan origamiselain dijadikan sebagai bentuk ritual ataupun sebagai sarana
untuk memohon kepada dewa, ada pula sebuah mitos yang menyertainya yaitu apabila membuat kerajinan kertas burung bangau akan mendatangkan kebaikan
dan permintaannya sampai ke langit. tulah sebabnya kerajinan origami populer di Jepang bahkan sampai ke tanah Asia dan Eropa
Kirigami yang pengucapan kata belakangnya sama dengan origami, sebenarnya memang pengembangan dari seni kerajinan origami. al itu tidakterjadi begitu
saja, namun sudah ada sejak zaman dahulu kala, di daratan Cina, pada zaman
DRAFT
15
Seni Budaya SD KK C
dinasti Tang. Kerajinan kertas kirigami dikembangkan dari kerajinan kertas origamiyang hanya terbatas pada seni lipat melipat kertas. Tujuannya untuk
semakin menambah bentuk lain dan meningkatkan kreatifitas serta membuat kerajinan tersebut lebih indah, bervariasi, dan hidup. Kerajinan kirigammasih
berhubungan dengan seni melipat kertas hanya saja ada penambahan pada seni memotongnya
2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang umum digunakan untuk membuat kirigami ialah sebagai berikut:
Kertas
Kertas yang umum digunakan untuk kirigami: a. Kertas karton manila
b. Kertas daur ulang c. Kertas spotlight
d. Kertas kerajinan origami Guntingan kertas adalah salah satu kesenian rakyat yang paling populer di
Tiongkok. Mengenai asal usul guntingan kertas, sudah sulit dilacak. Ada yang mengatakan, guntingan kertas berasal dari upacara agama dan ritual zaman
kuno.
Dengan kertas, orang kuno dengan menggunakan gunting membentuk figur manusia dan binatang yang aneka ragam untuk dikubur bersama dengan
jenazah atau dibakar dalam upacara pemakaman, dengan harapan figur yang diwakili guntingan kertas itu dapat mendampingi orang yang meninggal dunia.
Tetapi, selambat‐lambatnya seribu tahun lalu, guntingan kertas lebih banyak digunakan sebagai hiasan dan barang seni rupa. Menurut catatan kitab sejarah,
kaum wanita pada zaman Dinasti Tang menggunakan guntingan kertas sebagai hiasan kepala. Ada juga orang yang menggunting kertas dalam bentuk kupu‐
kupu sebagai lambang datangnya musim semi. Sampai zaman Dinasti Song abad ke‐ , guntingan kertas digunakan sebagai hiasan bungkusan oleh‐oleh.
DRAFT
Pendahuluan
16
Guntingan kertas ditempelkan pula di jendela dan pintu atau dinding, lampu dan lampion, dan sebagainya. Waktu itu telah muncul pengrajin yang menekuni
guntingan kertas sebagai profesinya. Guntingan kertas semata‐mata dikerjakan dengan tangan. Penggunting kertas yang amatir hanya memerlukan sebuah
gunting dan sehelai kertas. Namun mereka yang profesional, memerlukan berbagai tipe gunting dan pisau ukir untuk menghasilkan gambar yang rumit.
Guntingan kertas, boleh dikerjakan dengan sehelai atau beberapa helai sekaligus. Guntingan kertas yang sederhana gambarnya bisa digunting langsung,
sedangkan guntingan kertas yang rumit gambarnya harus dilukis atau dicetak dulu di atas kertas sebelum digunting.
Gambar . Seni Menggunting kertas Tema guntingan kertas banyak sekali, boleh berupa bunga, burung, serangga,
ikan, figur dalam dongeng dan karya sastra serta rias muka pelaku Opera Peking. Pokoknya semua dapat dijadikan tema guntingan kertas. Lain tempat
lain adat istiadatnya dan estetikanya. Demikian juga ciri guntingan kertasnya. Guntingan kertas di Tiongkok Utara tampak kasar dan kokoh, sedangkan
guntingan kertas di Tiongkok Selatan lebih halus.
Dulu di pedesaan Tiongkok, setelah selesai panen musim rontok, kaum wanita sering berkumpul bersama menggunting kertas. ni seni kerajinan tangan yang
harus dikuasai setiap gadis, dan juga dijadikan salah satu pegangan untuk menilai ketrampilan tangan seorang pengantin wanita. Namun seiring dengan
perkembangan masyarakat, di satu pihak banyak orang tidak lagi belajar
DRAFT
17
Seni Budaya SD KK C
menggunting kertas, tapi di pihak lain, ada juga orang yang menggunting kertas sebagai profesinya. Kini di Tiongkok tetap ada pabrik guntingan kertas serta
persatuan seni guntingan kertas nasional yang secara berkala mengadakan pameran dan pertukaran teknik menggunting kertas. Sekarang guntingan kertas
telah berkembang dari hiasan semata‐mata menjadi suatu jenis seni independen. si karya guntingan kertas meluas terus seiring dengan
perkembangan zaman. Sementara itu, seni guntingan kertas juga diserap metode ekspresinya oleh seni yang lain, misalnya komik, seni rupa panggung,
hiasan buku serta karya film dan televisi.
Gambar . Seni Menggunting Kertas
DRAFT
Pendahuluan
18
Gambar . Seni Menggunting Kertas
3. Mozaik
Mosaik merupakan salah satu seni dekorasi bidang dengan kepingan‐kepingan bahan kertas berwarna, atau batu, keramik dll disusun dan ditempel pada
bidang datar menggunakan perekat. Seni ini pertama kali ditemukan di Mesopotania. Mosaik kuil Sumeria di Uruk kurang lebih
tahun sebelum masehi menggunakankan tanah liat dibakar dicat hitam, merah dan putih
dalam pola geometric sederhana. Mosaik batu kerikil terdapat pada abad ke dan ke sebelum masehi di Alexandria, Mesir, talia dan Pella. Pada jaman
Romawi juga dijumpai mosaic‐mosaik indah antara lain di Pompei, Ostia, Roma dan Keulen. Mosaik juga berkembang pesat di Byzantium dan Kristen. Zaman
keemasan mosaik adalah di Roma sebagai penghias ruangan gereja
DRAFT
19
Seni Budaya SD KK C
Menggambar yang dilakukan dengan memanfaatkan potongan‐potongan porselin yang berbentuk geometris tertentu dikenal dengan mozaik. Bentuk
geometris tersebut dijadikan sebagai pengganti bahan pewarna dan membentuk objek yang diinginkan. Pada perkembangannya untuk membuat mozaik dapat
digunakan berbagai macam bahan, seperti: kertas, kaca, keramik, dan lain sebagainya. Untuk pembelajaran di Sekolah Dasar dapat digunakan bahan
kertas warna sehingga dapat mewujudkan karya mozaik yang sederhaan. Namun untuk berhemat dapat digunakan kertas dari majalah bekas untuk
membuat mozaik. Bentuk geomertis yang dapat digunakan untuk membuat mozaik diantaranya bentuk bulat, segi empat, persegi panjang, segitiga, dan
bentuk‐bentuk lain. Menggambar dengan menggunakan teknik mozaik ini tentunya tidak mudah, diperlukan ketelitian, ketetunan, dan kesabaran.
Jika ingin mencoba teknik ini, bahan lain yang diperlukan adalah gunting, buku gambar, pensil, dan lem kertas.
Langhah‐langkah yang dilakukan untuk membuat teknik mozaik sederhana adalah:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Jika alat dan bahan sudah siap, potong kertas bekas majalah tadi menjadi bentuk yang diinginkan baik
itu lingkaran, persegi, dan lain sebagainya. Sebaiknya potongan tersebut dapat dikumpulkan berdasarkan warnanya agar lebih mudah mencari warna
pada saat akan menempel.
b. Buatlah sketsa pada buku gambar. c. Tempelkan potongan‐potongan kertas tersebut pada sketsa yang telah
dibuat. Jika semua gambar sudah terisi dengan potongan‐potongan kertas, maka pembuatan mozaik telah selesai.
Dalam menggambar dengan menggunakan teknik mozaik, ternyata sangat diperlukan ketelitian, keuletan, dan yang terpenting adalah kesabaran. Jika tidak
sabar dalam menggambar menggunakan teknik mozaik, kemungkinan akan kesulitan untuk menyelesaikannya. al ini dikarenakan dalam teknik ini harus
menempelkan kertas satu per satu, hal tersebut pasti akan memerlukan waktu yang cukup lama. Sebaiknya, potongan kertas yang memiliki warna sama
DRAFT
Pendahuluan
20
dikumpulkan menjadi satu kelompok untuk mempermudah pada saat akan menempel. Pada saat akan menempelkan kertas gunakan alat bantu yang
ujungnya lancip atau potongan lidi untuk mengambil potongan kertas. jangan menggunakan jari tangan untuk mengambil potongan kertas tersebut, akibatnya
potongan kertas yang menempel pada jari tangan. Dalam memadukan warna jika memperhatikan intensitas warnanya akan menghasilkan gambar yang lebih
artistic
Gambar . Membuat gambar dengan Teknik Mozaik
DRAFT
21
Seni Budaya SD KK C
Gambar . Membuat gambar dengan Teknik Mozaik
4. Siluet
Siluet adalah efek yang dihasilkan dalam fotografi karena adanya perbedaan signifikan antara pantulan cahaya objek utama di bagian depan gambar dengan
latar belakangnya. Untuk menghasilkan siluet, cahaya dari bagian belakang
DRAFT
Pendahuluan
22
objek harus sangat terang kemudian ditangkap dengan mengukur luminitas cahaya latar belakang. Siluet juga bisa dihasilkan dengan menghalangi pantulan
cahaya objek utama secara selektif
https:id.wikipedia.orgwikiSiluet Siluet adalah gambar objek orang atau adegan yang terdiri dari batas pinggir
outline dan bidang dalam interior polos, dimana objek yang dibuat siluet biasanya dibuat berwarna hitam. Secara tradisional, siluet adalah suatu bentuk
karya seni. Siluet dapat dibuat di berbagai media artistik, tetapi tradisi pemotongan potret dari kertas kartu hitam telah bertahan sampai sekarang.
Berikut adalah contoh karya seni Siluet dari segi fotografi maupun dari seni gambarpotong bayangan.
Gambar . Contoh siluet profil wajah . Sejarah Siluet
Seni siluet berasal dari Eropa pada awal abad ke‐ . Sebelum revolusi Perancis, seniman siluet disewa untuk menghadiri acara‐acara mewah para
bangsawan. Seniman siluet akan mendatangi acara‐acara pesta dan membuat profil‐profil para bangsawan untuk mengabadikan penampilan mereka
dengan fashion dan wig terbaru yang mereka kenakan.
DRAFT
23
Seni Budaya SD KK C
. Asal‐Usul Kata Siluet stilah siluet berasal dari nama Etienne de Silhouette, seorang menteri
keuangan Perancis yang, pada karena terjadinya krisis kredit Perancis
selama masa Perang Tujuh Tahun memberlakukan pajak yang tinggi pada orang‐orang Perancis, terutama orang kaya. Karena kebijakan ekonomi keras
ala de Silhouette, namanya menjadi eponim dengan apa yang dilakukan atau dibuat murah demikian juga dengan seni potong kertas ini. Sebelum
munculnya fotografi, profil siluet dipotong dari kartu hitam adalah cara termurah untuk mendokumentasikan penampilan seseorang.
. Objek Siluet Pada awalnya objek siluet adalah potret wajah yang ditampilkan tampak
samping. Keuntungannya gambar wajah tampak samping adalah sederhana dan jelas. Dalam perkembangannya siluet dapat menjadi ilustrasi peristiwa
atau kejadian. Meskipun dewasa ini siluet dapat menampilkan objek apa saja, seorang seniman siluet sejati haruslah seorang pelukis wajah.
Gambar . lustrasi siluet tradisional karya Wilhelm Gross sumber: wikipedia.com
DRAFT
Pendahuluan
24
. Cara Membuat Siluet Secara tradisional siluet dibuat dengan menggunting kertas kertas kartu tipis
berwarna hitam membentuk objek yang akan digambar. Objek yang telah selesai dipotong membentuk lukisan kemudian ditempelkan pada kertas
latar yang berwarna putih. Penggunaan warna kontras hitam dan putih pada dasarnya adalah untuk mempertegas batas objek dan latarnya, karena
praktis garis batas inilah yang dapat menampilkan bentuk lukisan sedangkan bidang gambar justru berwarna polos. Warna hitam‐putih juga memberikan
kesan klasik dan elegan. Pada dasarnya warna lukisan dan latar bisa menggunakan warna apa saja.
Seorang ahli dalam membuat potret siluet dapat memotong kertas siluet wajah seseorang hanya menggunakan sebuah gunting dalam waktu beberapa
menit saja. Beberapa seniman siluet modern juga membuat potret siluet berdasarkan gambar wajah dari foto secara tampak samping.
. Siluet Selain Seni Menggunting Kertas Dari makna aslinya, istilah siluet telah diperluas maknanya untuk
menggambarkan melihat atau representasi dari sebuah objek, orang atau adegan yang berlatar sorotan cahaya, sehingga terlihat objek gelap dengan
latar belakang lebih terang. Objek apapun yang ditampilkan dengan cara ini dapat disebut siluet, misalnya sosok seseorang yang berdiri di ambang pintu
dengan latar terang di belakangnya dapat dikatakan dalam bentuk atau gaya siluet. Karena siluet menekankan batas pinggir outline , kata juga ini juga
telah digunakan di bidang fashion dan kebugaran untuk menggambarkan bentuk tubuh seseorang atau bentuk pakaian yang dikenakannya. Dengan
berkembangnya seni grafis, fotografi dan videografi istilah siluet sepertinya lebih banyak digunakan dalam bidang‐bidang ini. Untuk merujuk pada
makna asli siluet tidak jarang orang menyebutnya seni menggunting siluet
http:olvista.comhobbysiluet‐seni‐potong‐bayangan
DRAFT
25
Seni Budaya SD KK C
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan modul ini lebih menekankan kemandirian pembelajar sehingga sangat diperlukan keaktifan dalam beraktivitas baik secara
personal maupun kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berpikir kritis, minat, dan kemampuan sendiri. Dalam aktivitas pembelajaran
digunakan pendekatan ataupun metode yang bervariasi, tetapi karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran seni maka sangat diperlukan juga pendekatan
estetik.
Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran
selalu dikaitkan dengan norma atau nilai‐nilai perilaku peserta, yang akan terefleksikan dalam kehidupan sehari‐hari. Penanaman nilai‐nilai pendidikan
karakter tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah sampai
pada lingkungan masyarakat.
Serangkaian kegiatan belajar yang dapat Saudara lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan
uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.
. Pada tahap pertama, Saudara dapat membaca uraian materi membuat hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting atau membaca teks secara cepat
dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi, serta mengamati cara membuat hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting
Berikutnya Saudara dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam
bahasan kegiatan pembelajaran ini.
. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan
materinya. . Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah
dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Saudara terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.
. Setelah semua materi Saudara pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan
DRAFT
Pendahuluan
26
mengerjakan lembar kerja berikut.
Lembar Kerja 1.1.
Membuat hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting
Tujuan: Melalui kerja kreatif membuat hiasan dari kertas dengan cara melipat dang
menggunting, Anda diharapkan mampu mermbuat rencana hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting dengan memperhatikan ketepatan waktu,
kerjasama, serta memiliki kemauan yang kuat untuk lebih kreatif.
Langkah Kerja: . Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat kerjasama,
disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator.
. Pelajarilah lembar kerja rencana kerja kreatif dalam membuat hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting.
. Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman
kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.
. silah lembar kerja rencana membuat hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal dan
memiliki nilai artistik pada karya dan proses kerja yang cermat dan teliti.
DRAFT
27
Seni Budaya SD KK C
Lembar Kerja Rencana Ekplorasi Garis
No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja
. Mediaalat dan bahan yang
digunakan Alat:
Bahan: .
Teknik yang digunakan
. Langkah rerja
.
dst
Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 1.1.dan 1.2 ini Saudara kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan
diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 1.1.dan 1.2 ini Anda kerjakan pada saat on
the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2
In
‐2 sebagai bukti hasil kerja.
DRAFT
Pendahuluan
28
Lembar Kerja 1.2.
Membuat gambar siluet dari kertas dengan cara mengunting
Tujuan: . Melalui kerja kreatif membuat gambar siluet dari kertas dengan cara
mengunting . Saudara diharapkan mampu mermbuat membuat gambar siluet dari kertas
dengan cara mengunting dengan memperhatikan ketepatan waktu, menghargai perbedaan pola visual siluet serta memiliki kemauan kuat untuk
lebih kreatif.
Langkah Kerja: . Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat
kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator.
. Pelajarilah lembar kerja rencana kerja kreatif membuat gambar siluet dari kertas dengan cara mengunting
. Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman
kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualisasikannya.
. silah lembar kerja rencana membuat gambar siluet dari kertas dengan cara mengunting, untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal, memiliki
nilai artistik dan proses kerja yang cermat
DRAFT
29
Seni Budaya SD KK C
Lembar Kerja Rencana membuat gambar siluet dari kertas dengan cara
menggunting
No. Aspek Perencanaan
Aspek Visualisasi dan Proses Kerja .
Mediaalat dan bahan yang digunakan
Alat: Bahan:
. Teknik yang digunakan
. Langkah rerja
.
dst
Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 1.1.dan 1.2 ini Saudara kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan
diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 1.1.dan 1.2 ini Anda kerjakan pada saat on
the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2
In
‐2 sebagai bukti hasil kerja.
Pembelajaran yang berfungsi untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian Saudara tentang suatu tema atau topik pembelajaran akan menginspirasi
saudara untuk aktif belajar, serta mendiagnosis atau mencari tahu kesulitan yang akan dihadapinya. al ini dilakukan dengan cara menstrukturkan tugas‐tugas dan
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahaman atas substansi pembelajaran yang diberikan.
DRAFT
Pendahuluan
30 E. Latihan
Kasus Tugas
. Buatlah hiasan dari kertas dengan cara melipat dang menggunting . Buatlah gambar siluet dari kertas dengan cara mengunting
F. Rangkuman