Penjual dan Pembeli yang Beritikad Baik

pejabat, para pihak dianggap beritikad baik meskipun ada juga pendapat yang menyatakan keberatannya Sebagai kepatutan tahap pelaksanaan, yaitu terkait suatu penilaian baik terhadap perilaku para pihak dalam melaksanakan apa yang telah disepakati dalam perjanjian jual beli.

B. Penjual dan Pembeli yang Beritikad Baik

Dalam hukum, kewajiban iktikad baik menjadi suatu norma moral yang universal yang secara individual ditentukan oleh kejujuran dan kewajiban seseorang kepada Tuhan. Setiap individu harus memegang teguh atau harus mematuhi janjinya. Hakim dapat menggunakan iktikad baik untuk dua tujuan. Pertama, untuk mengetahui apakah kontrak mengikat atau tidak. Kedua, untuk mengetahui apa yang menjadi kewajiban para pihak, dan apakah mereka telah memenuhi kewajiban tersebut. 150 Penjual yang beritikad baik wajib melakukan penjelasan fakta material yang berkaitan dengan tanah yang dijual kepada pembeli itu, jadi kejujuran pihak penjual sangat utama dalam perjanjian jual beli. Apalagi jika ada fakta bahwa penjual tidak boleh menjual tanah tanpa persetujuan pihak ahli waris lainnya, dan pembeli dikatakan beriktikad baik jika pembeli tidak mengetahui adanya cacat hukum tersebut, maka ia adalah pembeli yang beriktikad baik. Jika dikaitkan dengan Pasal 531 KUH Perdata Indonesia, “seseorang pembeli dapat dikatakan beriktikad baik manakala ia 150 Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Agustinus, Hakim Pengadilan Negeri Medan, tanggal 28 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara memperoleh kebendaan dengan cara memperoleh hak milik dimana ia tidak mengetahui adanya cacat hukum yang terkandung didalamnya”. 151 Selain adanya unsur ketidak tahuan itu, apabila transaksi jual beli tanah itu dilakukan secara “terang” dimana kontrak tersebut dilakukan dihadapan kepala desa dan para pihak ikut menandatangani kontrak itu sebagai saksi, maka pembeli dianggap sebagai pembeli yang beriktikad baik. 152 Bahwa untuk menentukan apakah pembeli beriktikad baik good faith atau beriktikad buruk bad faith dalam transaksi jual-beli tanah dapat dipergunakan kriteria: Pembeli setelah membaca Surat Jual Beli Tanah, kemudian menemukan keterangan didalamnya yang isinya saling bertentangan satu dengan lainnya sehingga menimbulkan kecurigaan atau keragu-raguan, siapakah sebenarnya pemilik tanah yang menjadi objek jual- beli ini, seharusnya dia meneliti masalah ini. Bilamana tidak, bahkan transaksi terus dilanjutkan padahal kemudian ternyata tanah tersebut bukan milik penjual, maka pembeli yang demikian ini termasuk pembeli yang beriktikad buruk dan tidak akan dilindungi hukum. 153 Dari kriteria di atas juga perlu dipertanyakan, bagaimana bila pembelinya buta huruf. Dalam hal ini peranan aktif kepala desa sangat dominan dalam setiap transaksi tanah di desanya, agar transaksi tanah 151 Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Agustinus, Hakim Pengadilan Negeri Medan, tanggal 28 Juni 2013 152 Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Agustinus, Hakim Pengadilan Negeri Medan, tanggal 28 Juni 2013 153 Ali Budiarto, Kompilasi Abstrak Hukum Putusan Mahkamah Agung tentang Tanah, Jakarta : Ikatan Hakim Indonesia, 2000, hal.69 Universitas Sumatera Utara tersebut sah menurut hukum. 154

C. Posisi Perkara Putusan 1. Pada Putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 21Pdt.G2006

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Pelaksanaan Jual Beli Bangunan Di Atas Tanah Yang Hak Guna Bangunannya Telah Berakhir Diatas Hak Pengelolaan Nomor 1/Petisah Tengah Yang Dikelola Pemerintah Kota Medan

0 68 135

Analisis Penawaran Dan Permintaan Ubi Jalar (Studi kasus di Desa Purba Sipinggan, Desa Pematang Purba dan Desa Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 68 87

Studi Kasus Terhadap Putusan Pengadilan Negeri No: 496/PDT/G/2012/PN.BDG Dalam Jual Beli Tanah Yang Terdapat Perbedaan Obyek Antara Akta Jual Beli Dan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah.

0 3 1

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MA NOMOR 378 K/PDT/2012 ANTARA SOEDIRJO ALIMAN, DKK MELAWAN HJ. MAEMUNAH, DKK TENTANG JUAL BELI IZIN MENGGARAP TANAH NEGARA DITINJAU DARI UU NO 5 TAHUN 1960 DAN KUHPERDATA.

0 0 1

KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH ( studi kasus pada putusan nomor : 22/PDT.G/2009/PN.KAB.PROB. ).

0 1 62

BAB I PENDAHULUAN - TANGGUNG JAWAB PENJUAL ATAS JUAL BELI TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 416/PDT.G/2015/PN.SMG)

0 0 13

BAB II PROSEDUR JUAL BELI TANAH WARISAN MENURUT HUKUM TANAH NASIONAL A. Pengertian dan Sifat Jual Beli Tanah 1. Pengertian Jual Beli Tanah - Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Me

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Melawan Patar Simamora Dan Gomar Purba

0 0 30

Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Melawan Patar Simamora Dan Gomar Purba

0 0 15

KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH ( studi kasus pada putusan nomor : 22/PDT.G/2009/PN.KAB.PROB. )

0 0 24