Perolehan Hak Milik Berdasarkan Pewarisan

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

WARISAN TANPA DIKETAHUI AHLI WARIS LAINNYA

A. Perolehan Hak Milik Berdasarkan Pewarisan

Perolehan hak milik atas tanah dapat juga terjadi karena pewarisan dari pemilik kepada ahli waris sesuai dengan Pasal 26 UUPA. Pemindahan hak karena pewarisan dapat dilakukan pendaftarannya jika dibuktikan dengan Surat kematian pewaris dari Kepala DesaLurah, dari Rumah Sakit, atau instansi yang berwenang dan dibuktikan dengan Surat Tanda Bukti Ahli Waris yang dapat berupa wasiat dari pewaris, Putusan pengadilan, penetapan hukum. Menurut Pasal 1023 KUH Perdata, “para ahli waris menerima hak terdahulu untuk pendaftaran boedel ataupun menolak warisan tersebut.” 115 Beralihnya tanah kepada para ahli waris, maka terjadilah pemilikan bersama tanah hak milik, jika tanah tersebut hanya satu-satunya. Tetapi jika pewaris memiliki tanah tersebut sesuai dengan jumlah ahli waris dan telah dibuatkan surat wasiat, tanah dimaksud telah menjadi milik masing-masing ahli waris. Untuk memperoleh kekuatan pembuktian tanah dari hasil 115 Ketentuan Pasal 1023 menyatakan: Semua orang yang memperoleh hak atas suatu warisan, dan ingin menyelidiki keadaan harta peninggalan, agar mereka dapat mempertimbangkan, apakah akan bermanfaat bagi mereka,untuk menerima warisan itu secara murni, atau dengan hak istimewa dengan mengadakan pendaftaran harta peninggalan, atau pula untuk menolaknya, mempunyai hak untuk memikir, dan mereka harus melakukan suatu pernyataan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri, yang di dalam wilayahnya telah jatuh meluang warisan tersebut, pernyataan mana akan dilakukan dalam suatu register yang disediakan untuk itu. Universitas Sumatera Utara pewarisan, maka surat keterangan waris sangat diperlukan sebagai dasar untuk pendaftaran tanahnya. Namun sampai saat ini, untuk memperoleh surat keterangan waris hukum yang berlaku bagi WNI masih berbeda-beda. Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dan sesuai dengan Pasal 25, surat keterangan warisan itu merupakan suatu keharusan. Hanya saja pejabat yang berwenang untuk membuat surat keterangan warisan itu belum ditentukan. Untuk menyeragamkan masalah surat keterangan waris, dengan memperhatikan penggolongan warga negara, maka: 116 1. golongan keturunan Eropa, surat keterangan waris dibuatkan oleh Notaris; 2. golongan penduduk aslipribumi, surat keterangan waris oleh para ahli waris, disaksikan oleh Lurah diketahui oleh Camat; 3. golongan keturunan Tionghoa oleh Notaris; 4. golongan keturunan Timur Asing lainnya seperti India, dan Arab surat keterangan waris dibuat oleh Balai Harta peninggalan. Dalam perkembangannya, peralihan hak karena pewarisan telah mendapat penegasan pada Bab V, Paragraf 3 tentang Peralihan Hak Karena Pewarisan sebagaimana tersebut dalam Pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, yakni sebagai berikut: 1. Untuk peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang tanah hak yang sudah terdaftar, wajib diserahkan oleh yang menerima hak atas tanah sebagai warisan kepada Kantor Pertanahan, sertipikat yang bersangkutan, surat kematian orang yang namanya dicatat sebagai pemegang haknya dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris. Peralihan hak karena pewarisan terjadi karena hukum pada saat yang bersangkutan meninggal dunia. Dalam arti bahwa sejak itu para ahli waris menjadi pemegang hak yang baru. Mengenai siapa yang 116 Surat Direktur Pendaftaran Tanah, Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri Nomor Dpt12631269 tanggal 20 Desember 1969. Lihat juga A.P. Parlindungan, Pedoman Pelaksanaan UUPA dan Tata Cara Pembuat Akta Tanah, Cetakan VI, Bandung: Alumni, 1990, hal. 56. Universitas Sumatera Utara menjadi ahli waris diatur dalam hukum perdata yang berlaku. pendaftaran peralihan hak karena pewarisan juga diwajibkan dalam rangka memberikan perlindungan hukum kepada para ahli waris dan demi ketertiban tata usaha pendaftaran tanah. Surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa Akta Keterangan Hak Mewaris, atau Surat Penetapan Ahli Waris atau Surat Keterangan Ahli Waris. 117 Jika bidang tanah yang merupakan warisan belum didaftar, wajib menyerahkan dokumen-dokumen surat keterangan Kepala Desa kelurahan yang menyatakan yang bersangkutan menguasai tanah, dan surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah tersebut belum bersertipikat dari Kantor Pertanahan, atau surat keterangan Kepala DesaLurah jika lokasi tanahnya jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan dari pemegang hak yang bersangkutan. Dokumen yang membuktikan adanya hak atas tanah pada yang mewariskan diperlukan karena pendaftaran peralihan hak ini baru dapat dilakukan setelah pendaftaran untuk pertama kali atas nama pewaris. 118 2. Jika penerima waris terdiri dari satu orang, pendaftaran peralihan hak tersebut dilakukan kepada orang tersebut berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris surat keterangan ahli waris seperti tersebut pada angka 1 di atas. 3. Jika penerima warisan lebih dari satu orang dan waktu peralihan hak tersebut didaftarkan disertai dengan akta pembagian waris yang memuat keterangan bahwa hak atas tanah jatuh kepada seorang penerima warisan tertentu, pendaftaran hak milik atas tanah dilakukan kepada penerima warisan yang bersangkutan berdasarkan suatu tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris tersebut. Dalam hal akta pembagian waris yang dibuat sesuai ketentuan yang berlaku, dan harta waris jatuh pada seorang penerima warisan tertentu, pendaftaran peralihan haknya dapat langsung dilakukan tanpa alat bukti peralihan hak lain, misalnya Akta PPAT. 119 4. Warisan berupa hak atas tanah yang menurut akta pembagian waris harus dibagi bersama antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftarkan belum ada akta pembagian warisnya, didaftar peralihan haknya kepada para penerima waris yang berhak sebagai hak bersama mereka berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris danatau akta pembagian waris tersebut. 117 Penjelasan Pasal 42 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. 118 Penjelasan Pasal 42 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 119 Penjelasan Pasal 42 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Universitas Sumatera Utara Sesudah hak tersebut didaftar sebagai harta bersama, pendaftaran pembagian hak tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 51, dimana pembagian hak bersama atas tanah menjadi masing-masing pemegang hak bersama didaftar berdasarkan akta yang dibuat PPAT yang berwenang menurut peraturan yang berlaku yang membuktikan kesepakatan antara pemegang hak bersama mengenai pembagian hak bersama tersebut. Suatu hak bersama yang diperoleh dari warisan perlu dibagi, sehingga menjadi hak individu. Kesepakatan antara pemegang hak bersama tersebut perlu dituangkan dalam akta PPAT yang akan menjadi dasar pendaftarannya. Jika pengalihan hak milik atas satuan rumah susun Rusun berdasarkan pewarisan maka pendaftaran peralihan haknya dapat dilakukan dengan hak milik surat wasiat atau surat keterangan waris dengan ketentuan hukum yang berlaku, bukti kewarganegaraan ahli waris, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perhimpunan penghuni, surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pewarisan. 120 Pembagian tersebut tidak harus semua pemegang hak bersama memperoleh bagian. Dalam pembagian harta waris seringkali yang menjadi pemegang hak individu hanya sebagian dari keseluruhan penerima warisan, asalkan hak tersebut disepakati oleh seluruh penerima warisan sebagai pemegang hak bersama. 121 120 Pasal 42 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun Sengketa tanah yang berkepanjangan seringkali terjadi dalam 121 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kaharuddin, Ketua Administrasi BPN Kota Medan, tanggal 26 juni 2013 Universitas Sumatera Utara pewarisan, misalnya tanah diwariskan kepada satu pihak, namun ada pihak lain yang telah mendaftarkan tanah tersebut dan memperoleh sertipikat walaupun bukan pewaris yang sah dari tanah yang disengketakan. Dalam sengketa tanah warisan sering terjadi pada sengketa sertipikat ganda, yang proses lahirnya sama seperti di atas

B. Kewajiban Penjual dan Pembeli 1. Kewajiban Penjual

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Pelaksanaan Jual Beli Bangunan Di Atas Tanah Yang Hak Guna Bangunannya Telah Berakhir Diatas Hak Pengelolaan Nomor 1/Petisah Tengah Yang Dikelola Pemerintah Kota Medan

0 68 135

Analisis Penawaran Dan Permintaan Ubi Jalar (Studi kasus di Desa Purba Sipinggan, Desa Pematang Purba dan Desa Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 68 87

Studi Kasus Terhadap Putusan Pengadilan Negeri No: 496/PDT/G/2012/PN.BDG Dalam Jual Beli Tanah Yang Terdapat Perbedaan Obyek Antara Akta Jual Beli Dan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah.

0 3 1

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MA NOMOR 378 K/PDT/2012 ANTARA SOEDIRJO ALIMAN, DKK MELAWAN HJ. MAEMUNAH, DKK TENTANG JUAL BELI IZIN MENGGARAP TANAH NEGARA DITINJAU DARI UU NO 5 TAHUN 1960 DAN KUHPERDATA.

0 0 1

KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH ( studi kasus pada putusan nomor : 22/PDT.G/2009/PN.KAB.PROB. ).

0 1 62

BAB I PENDAHULUAN - TANGGUNG JAWAB PENJUAL ATAS JUAL BELI TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 416/PDT.G/2015/PN.SMG)

0 0 13

BAB II PROSEDUR JUAL BELI TANAH WARISAN MENURUT HUKUM TANAH NASIONAL A. Pengertian dan Sifat Jual Beli Tanah 1. Pengertian Jual Beli Tanah - Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Me

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Melawan Patar Simamora Dan Gomar Purba

0 0 30

Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Melawan Patar Simamora Dan Gomar Purba

0 0 15

KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH ( studi kasus pada putusan nomor : 22/PDT.G/2009/PN.KAB.PROB. )

0 0 24