Fisiologi Nyeri NYERI 1 Definisi Nyeri

10 gerak, penurunan libido dan melaporkan adanya nyeri ketika dikaji ditanyakan. 1.2.4 Nyeri Berdasarkan Ringan Beratnya Nyeri berdasarkan ringan beratnya menurut Asmadi 2009 diklasifikasikan menjadi 3, antara lain: a. Nyeri Ringan Nyeri ringan adalah nyeri yang timbul dengan intensitas yang rendah. Pada nyeri ringan biasanya pasien secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik. b. Nyeri Sedang Nyeri sedang adalah nyeri yang timbul dengan intensitas sedang dan menimbulkan reaksi. Pada nyeri sedang secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri dan dapat mendeskripsikannya serta dapat mengikuti perintah dengan baik. c. Nyeri Berat Nyeri berat adalah nyeri yang timbul dengan intensitas yang berat. Pada nyeri berat secara obyektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih berespon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi.

1.3 Fisiologi Nyeri

Nyeri berdasarkan mekanismenya melibatkan persepsi dan respon terhadap nyeri tersebut. Mekanisme timbulnya nyeri melibatkan empat Universitas Sumatera Utara 11 proses, yaitu: tranduksitransduction, transmisitransmission, modulasimodulation, dan persepsiperception McGuire Sheilder, 1993; Turk Flor, 1999. Keempat proses tesebut dijelaskan oleh Ardinata 2007 sebagai berikut: a. TransduksiTransduction Transduksi adalah proses dari stimulasi nyeri dikonfersi kebentuk yang dapat diakses oleh otak Turk Flor, 1999. Proses transduksi dimulai ketika nociceptor yaitu reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri teraktivasi. Aktivasi reseptor ini nociceptors merupakan sebagai bentuk respon terhadap stimulus yang datang seperti kerusakan jaringan. b. TransmisiTransmission Transmisi adalah serangkaian kejadian-kejadian neural yang membawa impuls listrik melalui sistem saraf ke area otak. Proses transmisi melibatkan saraf aferen yang berbentuk dari serat saraf berdiameter kecil ke sedang serta yang berdiameter besar Davis, 2003. Saraf aferen akan ber- axon pada dorsal horn di spinalis. Selanjutnya transmisi ini dilanjutkan melali sistem contralateral spinalthalamic melalui ventral lateral dari thalamus menuju cortex cerebral. c. ModulasiModulation Proses modulasi mengacu kepada aktivitas neural dalam upaya mengontrol jalur transmisi nociceptor tersebut Turk Flor, 1999. Proses modulasi melibatkan system neural yang komplek. Ketika impuls nyeri sampai di pusat saraf, transmisi impuls nyeri ini akan dikontrol oleh sistem Universitas Sumatera Utara 12 saraf pusat dan mentransmisikan impuls nyeri ini kebagian lain dari sistem saraf seperti bagian cortex. Selanjutnya impuls nyeri ini akan ditransmisikan melalui saraf-saraf descend ke tulang belakang untuk memodulasi efektor. d. PersepsiPerception Persepsi adalah proses yang subjective Turk Flor, 1999. Proses persepsi ini tidak hanya berkaitan dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja McGuire Sheider, 1993, akan tetapi juga meliputi cognition pengenalan dan memory mengingat Davis, 2003. Oleh karena itu, faktor psikologis, emosional, dan behavioral perilaku juga muncul sebagai respon dalam mempersepsikan pengalaman nyeri tersebut. Proses persepsi ini jugalah yang menjadikan nyeri tersebut suatu fenomena yang melibatkan multidimensional.

1.4 Teori Nyeri