12
saraf pusat dan mentransmisikan impuls nyeri ini kebagian lain dari sistem saraf seperti bagian cortex. Selanjutnya impuls nyeri ini akan ditransmisikan
melalui saraf-saraf descend ke tulang belakang untuk memodulasi efektor. d.
PersepsiPerception Persepsi adalah proses yang subjective Turk Flor, 1999. Proses
persepsi ini tidak hanya berkaitan dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja McGuire Sheider, 1993, akan tetapi juga meliputi
cognition pengenalan dan memory mengingat Davis, 2003. Oleh karena itu, faktor psikologis, emosional, dan behavioral perilaku juga muncul
sebagai respon dalam mempersepsikan pengalaman nyeri tersebut. Proses persepsi ini jugalah yang menjadikan nyeri tersebut suatu fenomena yang
melibatkan multidimensional.
1.4 Teori Nyeri
1.4.1 Teori Spesifik Specivicity Theory
Teori spesifik dikemukakan oleh Descrates pada abad 17. Teori ini didasari oleh adanya jalur-jalur tertentu transmisi nyeri. Adanya ujung-
ujung saraf bebas pada perifer bertindak sebagai reseptor nyeri, dimana saraf-saraf ini diyakini mampu untuk menerima stimulus nyeri dan
menghantarkan impuls nyeri ke susunan saraf pusat. Impuls kemudian ditransmisikan melalui dorsal horn akar belakang dan substansia
gelatinosa ke thalamus dan terakhir pada area korteks. Nyeri kemudian dapat diinterpretasikan dan muncul respon terhadap nyeri. Teori ini tidak
menunjukkan karakteristik multidimensi dari nyeri, teori ini hanya melihat
Universitas Sumatera Utara
13
nyeri secara sederhana yaitu melihat nyeri dari paparan biologis saja, tanpa melihat variasi dari efek psikologis individu Prasetyo, 2010.
1.4.2 Teori Pola Pattern Theory
Teori ini diperkenalkan pada tahun 1989 oleh Goldscheider. Teori pola menjelaskan bahwa nyeri disebabkan oleh berbagai reseptor sensori
yang dirangsang oleh pola tertentu. Nyeri merupakan akibat stimulus yang menghasilkan pola tertentu dari impuls saraf. Pada sejumlah kausalgia, nyeri
pantom, dan neuralgia, teori pola ini bertujuan bahwa rangsangan yang kuat mengakibatkan berkembangnya gaung terus menerus pada spinal cord
sehingga saraf transmisi nyeri bersifat hipersensitif dimana rangsangan dengan intensitas rendah dapat menghasilkan transmisi nyeri Lewis, 1983.
1.4.3 Teori Pengontrolan Nyeri Gate Control Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Mezack dan Wall pada tahun 1965. Dijelaskan bahwa sistem saraf pusat adalah suatu filter yang
mengintegrasikan berbagai informasi sensoris, dan hanya sebagian kecil dari informasi itu akan mencapai level of consciousness. Sebagian informasi itu
dibuang dan sebagian lagi digunakan dalam aktivitas autonomik yang tidak disadari oleh kita. Prosesnya integrasinya dianalogkan dengan sebuah
gerbang. Jika gerbangnya terbuka, aktivitas sensoris yang datang akan bisa masuk dan terus ke level berikutnya. Substrat anatomik bagi mekanisme
gerbang nyeri ini berada di tanduk dorsal materia alba khorda spinalis dan batang otak. Gerbang berfungsi menghambat atau mendorong aktivitas sel
transmisi yang menghantarkan aktivitas lebih jauh sepanjang jalur saraf.
Universitas Sumatera Utara
14
Satu faktor penting adalah derajat relatif dari aktivitas dalam serabut A-beta yang besar dan serabut C serta A-delta yang kecil. Aktivitas serabut besar
cenderung menutup gerbang, sedangkan aktivitas serabut kecil cenderung membuka gerbang. Jika gerbang terbuka dan aktivitas pada serabut aferen
yang masuk cukup untuk mengaktifkan sistem transmisi maka selanjutnya akan terjadi pengaktifan, dua jalur utama. Jalur diskriminatif sensoris adalah
jalur yang memungkinkan terdeteksinya lokasi nyeri, yang menyambung ke korteks somatosensoris melalui thalamus ventroposterior. Jalur naik kedua
adalah jalur yang melibatkan informasi retikulum melalui thalamus medial dan sistem limbus untuk masalah aspek emosi, aversi, dan ketidaknyamanan
nyeri. Jalur turun juga bekerjasama dengan dua jalur ini yang salah satu dari jalur turun ini menggunakan peptidlir-opioid yang disekresi secara endogen,
misalnya endorfin, untuk menekan atau mengurangi transmisi dalam jalur nyeri Sumawinata, 1995.
1.5 Pengalaman Nyeri