22 b. Sertifikat deposito, adalah jenis deposito berjangka yang dapat di
pindahtangankan diperjualbelikan dalam bentuk sertifikat dan memiliki jangka waktu yang sama yaitu 1, 2, 3, 6 , 12, dan 24 bulan. Perpindahan
kepemilikan tersebut dimungkinkan karena deposito ini diterbitkan atas unjuk bukan atas nama seperti dalam deposito berjangka pada umumnya.
Pencairan bunga deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non-tunai, disamping setiap bulan atau jatuh tempo. Kemudian
peneerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasnya dalam jumlah bulat sehingga nasabah dapat
membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan.
c. Deposito on call DOC merupakan deposito yang digunakan untuk deposan yang memiliki uang dalam jumlah besar atau deposito harian
yang pengambilannya berdasarkan pemberitahuan terlebih dahulu oleh nasabah yang bersangkutan dengan perjanjian tenggang pengambilan
yang telah disepakati bersama. Penerbitan deposito on call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan.
Deposito on call diterbitkan atas nama.
4. Capital Adequacy Ratio CAR
CAR merupakan rasio kecukupan modal dengan menunjukkan kemampuan bank saat mempertahankan modal yang mencukupi serta
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi serta mengontrol risiko-risiko mungkin timbul karena pengaruh
23 dari kinerja suatu bank pada saat menghasilkan suatu keuntungan dan
menjaga besarnya modal yang dimiliki perusahaan perbankan Wulandari dan Sudjarni, 2013:5.
Menurut Riyadi 2006:145 Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank
dibagi Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. CAR memperlihatkan kemampuan bank dalam memenuhi kecukupan modalnya. CAR merupakan
indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva
beresiko, CAR juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana modal bank yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR
terlalu kecil lebih rendah dari standar BI maka bank tersebut termasuk ke dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu
besar berarti terlalu besar dana bank yang menganggur idle fund. Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut Riyadi, 2006:149:
5. Return on Asset ROA
Profitabilitas merupakan
rasio untuk
menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan Kasmir dan Jakfar,
2010:115.
24 Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan operating asset. Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. ROA return on asset adalah rasio keuntungan bersih setelah
pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan
dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk
menghasilkan laba Hakim, 2006:19. ROA return on asset; Rasio ini sering juga disebut sebagai Return on Investment. Hasil pengembalian
investasi atau lebih di kenal dengan nama return on investasi atau return on total asset merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Disamping itu hasil dari pengembalian investasi menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik dalam modal pinjaman maupun modal
sendiri. Semakin kecil rendah rasio ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari
seluruh perusahaan Kasmir, 2008:201. Salah satu rasio profitabilitas yaitu return on asset, return on asset
merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja
25 perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan Tjiptono dan
Fakhruddin, 2006:200. Return on asset ROA menurut Hanafi dan Halim 2004:83 merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total asset kekayaan yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk
mendanai asset tersebut. Mishkin 2007:232 menyatakan bahwa, because owners of a bank
must know whether their bank is being managed well, they need good measures of bank profitability. A basic measure of bank profitability is
return on assets ROA. ROA return on asset adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak
untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam
kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan
laba Hakim, 2006:19. Menurut Riyadi 2006
:137 “Return on Assets ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba setelah pajak
dengan total asset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan”. Adapun rumus dari
return on asset adalah sebagai berikut:
26
6. Loan to Deposit Ratio LDR