Latar Belakang Penelitian Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini, yang dengan sendirinya akan membawa suatu perubahan dalam struktur ekonomi. Didalam Garis Besar Haluan Negara GBHN bahwa pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting daripada pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang sedang dilaksanakan tentunya tidak terlepas dari besarnya sumber pembiayaan pembangunan itu sendiri. Sumber pembiayaan pembangunan Indonesia berasal dari dalam dan luar negeri, akan tetapi sumber dana dari dalam negeri menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan. Pembangunan merupakan suatu disiplin ilmu yang bersumberkan pada berbagai pengkajian, bidang pengkajian pembangunan luas cakupannya Nain dan Yusoff, 2003:1. Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat,dimana dana yang dihimpun tersebut memegang peranan dalam pembangunan. Sebagai badan usaha, bank tentunya mempunyai strategi dalam mobilisasi dana dari masyarakat seiring dengan semakin luasnya perkembangan dunia perbankan di 2 Indonesia. Mengenal dan memahami bisnis perbankan di indionesia merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari mengenal dan memahami perekonomian Indonesia. Sangat erat kaitanya antara kestabilan perbankan dengan kestabilan perekonomian, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian besarnya sehingga sulit bagi kita untuk mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang baik tanpa didukung penuh oleh lembaga perbankan Sipahutar, 2007:3. Sesuai dengan fungsinya menghimpun dana dari masyarakat, bank menempuhnya dengan berbagai cara, diantaranya dengan pelayanan yang baik kepada masyarakat atau pemilik dana, memberikan suku bunga yang menarik, meningkatkan penggunaan tekhnologi dan menawarkan berbagai produk perbankan yang sangat beragam. Dengan demikian bank dapat memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dalam kegiatan perbankan, sehingga dana bank yang dihimpun dapat meningkat. Untuk menarik dana dari masyarakat, salah satu produk yang ditawarkan oleh bank yaitu deposito, yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan oleh pihak ketiga Suyatno, dkk, 2007:42. Tidak jarang bank-bank menetapkan suku bunga terselubung, yaitu suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi dari yang diinformasikan secara resmi dengan harapan tingkat suku bunga yang dinaikkan akan menyebabkan jumlah uang yang beredar akan berkurang. Suku bunga yang tinggi akan mendorong investor untuk menanamkan dananya di bank daripada 3 menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang memiliki tingkat risiko lebih besar Almilia dan Utomo, 2006:4. Kebijakan uang ketat di satu sisi memang menunjukkan indikasi yang baik pada nilai tukar yang secara bertahap menunjukkan kecenderungan menguat namun disisi lain kebijakan uang ketat yang mendorong tingkat suku bunga tinggi ternyata dapat menyebabkan cost of money menjadi mahal, hal yang demikian akan memperlemah daya saing ekspor dipasar dunia sehingga dapat membuat dunia usaha tidak bergairah melakukan investasi dalam negeri, produksi akan turun, dan pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan. Tingkat suku bunga yang tinggi belum tentu intensif bagi kinerja perbankan karena walaupun mampu mendapatkan dana segar dari masyarakat yang besar, perbankan tidak akan mampu bertahan selama modal mereka terus-menerus terkuras akibat negative spread selisih bunga deposito dengan kredit. Almilia dan Utomo, 2006:4. NPL mempunyai pergerakan yang meningkat dari tahun ke tahun hal tersebut searah dengan pergerakan perubahan laba sehingga menunjukkan indikasi positif, semakin besar NPL pada bank besar maka akan meningkatkan perubahan laba, hal ini dikarenakan bank besar sudah mencapai skala ekonomis Artwienda, 2009:8. Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka dengan dari sisi internal dan eksternal sebagai variabel bebasnya. Merujuk dari penelitian-penelitian tersebut, peneliti dalam penelitian ini memfokuskan faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka dengan menambahkan variabel bebas NPL sebagai 4 variabel yang diteliti. Non performing loan NPL merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi bank, semakin tinggi non performing loan NPL, menunjukkan bahwa bank tersebut tidak professional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat resiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL yang dihadapi bank Riyadi, 2006:45. Sektor perbankan sebagai intermediary institution antara pihak yang kelebihan dana surplus spending unit dengan pihak yang membutuhkan dana deficit spending unit memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional. Keadaan tersebut memerlukan suatu pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan merupakan hal yang mampu memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkan dana. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil Kasmir, 2008:96. Dengan demikian peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, serta penyediaan layanan jasa perbankan lainnya. Sejalan dengan upaya restrukturisasi perbankan untuk membangun kembali sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program peningkatan ekonomi nasional, maka salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan adalah pengembangan perbankan nasional. Berikut ini merupakan data mengenai capital adequacy ratio CAR, 5 return on asset ROA, loan deposit ratio LDR dan non performing loan NPL di Indonesia httpwww.bi.go.id. Tabel 1.1 Data Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Asset ROA, Loan Deposit Ratio LDR dan Non Performing Loan NPL di Indonesia Tahun CAR Persen ROA Persen LDR Persen NPL Persen 2010 19,33 1,25 73,01 3,02 2011 17,87 1,79 74,74 2,52 2012 17,33 2,14 77,04 2,26 2013 17,32 2,00 73,16 2,96 Sumber: httpwww.bi.go.id diolah. Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi tentang laporan keuangan. Analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan intepretasi rasio keuangan yang ada dalam laporan keuangan Lesmana, 2008:56. Dalam analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Dalam menilai kinerja perusahaan perbankan, umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu CAMEL capital, assets, management, earnings, liquidity. Kelima aspek tersebut dinilai dengan menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi kesehatan perbankan, memprediksi kelangsungan usaha baik yang sehat maupun yang tidak sehat Wilopo, 2006:23. Fenomena perbankan persero di indonesia yang mengalami kondisi yang naik turun dalam menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan perbankan perseroan di indonesia. Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi perbankan tersebut, maka dalam hal ini perbankan harus 6 bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia. Atas dasar pemikiran tersebut, 4 bank persero yang termasuk sebagai 10 bank yang memiliki aset terbesar di Indonesia cukup mewakili bank-bank yang ada di Indonesia sebagai objek yang akan diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang besarnya pengaruh CAR Capital Adequacy Ratio, ROA Return on Assets, LDR Loan to Deposit Ratio dan NPL Non Performing Loan terhadap tingkat suku bunga deposito tiga bulan pada bank- bank persero di Indonesia. Dari kondisi-kondisi tersebut di atas, maka penulis mengajukan skripsi tersebut dengan judul “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Asset ROA, Loan Deposit Ratio LDR dan Non Performing Loan NPL terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan. Studi Kasus Pada Bank Persero di Indonesia Pada Tahun 2004 - 2012 ”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Likuiditas Bank Umum di Indonesia

15 377 117

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128