17 Istilah pembelajaran sendiri menurut Miarso 2009:457, digunakan untuk
menunjukan usaha pendidikan ang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
pelaksanaannya ang terkendali. Perlu ditegaskan bahwa dalam proses pendidikan sering kali seseorang belajar tanpa disengaja, tanpda tahu tujuannya terlebih
dahulu, dan tidak selalu terkendalikan baik dalam artian isi, waktu, prose, maupun hasilnya.
Dari pengertian media dan pengertian pembelajaran dapat digeneralisasi menjadi media pembelajaran yang menurut Miarso 2009:458, adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
2.2.1 Kegunaan Media dalam Pembelajaran
Beberapa kajian teoritik maupun empirik menunjukan kegunaan media dalam pembelajaran, berikut kegunaan media dalam pembelajaran menurut
Miarso 2009:458, adalah : a
Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal;
b Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
mahasiswa atau peserta didik; c
Media dapat melampaui batas ruang kelas, karena banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa;
18 d
Media memungkinka adanya interaksi langsung antara mahaiswa atau pesertadidik dan ligkungannya;
e Media menghasilkan keseragaman pengamatan;
f Media membangkitkan keinginan dan minat baru;
g Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar;
h Media memberikan pengalaman yang integralmeyeluruh dari sesuatu
yang konkret maupun abstrak; i
Media memberikan kesempatan kepada mahasiswa atau pesertadidik untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan
sendiri; j
Media meningkatkan kemampuan keterbatasan baru new literacy, yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan, dan
lambing yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungan;
k Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan
meningkatkannya keasadaran akan dinia sekitar; l
Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri dosen maupun mahasiswa.
2.2.2 Fungsi Media
19 Fungsi media menurut klasifikasi oleh Munadi 2008:37 dalam bukunya
Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru sebagai berikut :
a. Fungsi media sebagai sumber belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungs i sebagai “sumber belajar” ini
tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.
b. Fungsi semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata simbol verbal yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik tidak
verbalistik. c.
Fungsi manipulatif Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri karakteristik umum yang
dimilikinya yakni
kemampuan merekam,
menyimpan, melestarikan,
merekonstruksi, dan mentransportasikan suatu peristiwa atau obyek. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memilki dua kemampuan, yakni
mengatasi batas-batas ruang dan waktu, dan mengatasi keterbatasan inderawi. 1.
Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu:
a Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit
dihadirkan dalam bentuk aslinya; b
Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yangmenyita waktu panjang menjadi singkat;
20 c
Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi terutama pada mata pelajaran sejarah.
2. Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan
inderawi manusia yaitu: a
Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, dan lain-lain, yakni dengan
memanfaatkan gambar; b
Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca Al-
Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid, yakni dengan memanfaatkan kaset tape recorder.
d. Fungsi Psikologis
1. Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian attention siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni
sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang.Dengan adanya saraf penghambat ini para siswa
dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang rangsangan-rangsangan lainnya. Dengan
demikian, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik memfokuskan perhatian siswa.
21 2.
Fungsi Afektif Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan
atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap
stimulus tertentu. Sambutan atau penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan
untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya
3. Fungsi Kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek
yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, kejadian atau peristiwa. Objek-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri
seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
4. Fungsi Imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru
sebagai rencana bagi masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi khayalan yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-
pikiran autistik.
22 5.
Fungsi Motivasi Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat
belajarnya dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. e.
Fungsi Sosio-Kultural Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-
kultural peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak. Mereka masing-
masing memiliki karakteristik yang berbeda, apalagi bila dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, pengalaman dan lain-lain. Masalah ini dapat
diatasi media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan persepsi yang sama.
2.2.3 Nilai-nilai Edukatif Media dalam Pembelajaran