Prinsip-prinsip Belajar Proses Pembelajaran

40

2.3.3 Prinsip-prinsip Belajar

Beberapa prinsip sebagai kondisi eksternal belajar lama yang berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan dengan beberapa prinsip lain yang dikembangkan oleh gagne. Beberapa yang dimaksud yang ditulis oleh Rifa’i dan Anni 2011:95, yaitu: a. Keterdekatan contiguity Prinsip keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direpon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan respon yang diinginkan. b. Prinsip pengulangan repetition Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi stimulus dan responnya perlu diulang-ulang, atau dipraktikan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi. c. Prinsip penguatan reinforcement Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan. Dengan kata lain pembelajaran akan kuat motivasinya untuk mempelajari sesuatu yang baru apabila hasil belajar yang telah dicapai memperoleh penguatan. Sedagkan menurut Gagne, disamping mengakui pentingnya ketiga prinsip tersebut yang dipandang sebagai kondisi eksternal yang mempengaruhi belajar, juga mengusulkan tiga prinsip lain yang menjadi kondisi internal yang harus ada 41 pada diri pembelajar. Ketiga prinsip itu harus dimiliki oleh pembelajar sebelum melakukan kegiatan belajar baru. Ketiga prinsip itu adalah: a. Informasi verbal Informasi ini dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu: 1 Dikomunikasikan kepada pembelajar; 2 Dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru ; 3 Dilacak dari memori, karena informasi itu telah dipeajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu. b. Kemahiran intelektual Pembelajar harus memiliki pelbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol bahasa dan yang lainnya, untuk mempelajari hal-hal baru. Pertama, mungkin ada stimulasi untuk mengingat kemahiran intelektual itu dengan bantuan beberapa petunjuk verbal. Misalnya, pembelajaar diminta belajar kaidah tentang mekanika, pendidik menyatakan: kamu harus ingat tentang cara menemukan nilai variabel dalam suatu persamaan. Perlu diketahui bahwa kemahiran intelektual tidak dapat disajikan melalui petunjuk lisan atau petunjuk tertulis yang disampaikan oleh pendidik. Kemahiran intelektual harus telah dipelajari sebelumnya agar dapat digunakan atau diingat ketika diperlukan. c. Strategi Setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan mengingat. Pembelajar harus mampu menggunakan strategi untuk menghadirkan stimulus yang kompleks; memilih dan membuat kode 42 bagian-bagia stimulus; memecahkan masalah; dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari. Pembelajar yang telah dewasa dalam melakukan aktivitas belajar umumnya dibantu oleh kemampuan pengelolaan diri self-management. Kemampuan mengelola diri dalam belajar ini pada akhirnya menjadikan pembelajaran sebagai pembelajar diri self-learners.

2.3.4 Pembelajaran